Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader dalam Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan

Factors Related to the Activeness of Cadres in Stunting Prevention in Pargarutan Health Center Working Area Tapanuli Selatan District

  • Indra Martua Nasution Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Magister, Fakultas Kesehatan, Universitas Aufa Royhan, Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Anto J. Hadi Departemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Aufa Royhan, Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Indonesia
  • Haslinah Ahmad Departemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Aufa Royhan, Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Indonesia
Keywords: Stunting, Keaktifan, Kader

Abstract

Latar belakang: Masalah stunting salah satunya dipengaruhi oleh peran aktif kader. Untuk memastikan layanan tersedia di desa dan dimanfaatkan oleh masyarakat diperlukan adanya tenaga yang berasal dari masyarakat sendiri terutama yang peduli dengan pencegahan dan penanggulangan stunting di Desa maka dibutuhkanlah keaktifan kader.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam pencegahan stunting.

Metode: Jenis penelitian bersifat observasional dengan menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan. Populasi adalah seluruh kader yang terdapat diwilayah kerja Puskesmas Pargarutan sebanyak 200 kader dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian kader yang ditentukan dengan rumus Slovin sebanyak 133 kader serta pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner penelitian, data diolah dan dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik.

Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,001), insentif kader (p=0,005), lama kerja sebagai kader (p=0,001), pelatihan kader (p=0,001) berhubungan dengan keaktifan kader dalam pencegahan stunting dan status perkawinan (p=0,287) tidak berhubungan serta yang paling berhubungan adalah variabel pelatihan dengan Exp (B)=5,702.

Kesimpulan: Keaktifan kader dalam pencegahan stunting disebabkan oleh factor pengetahuan, insentif kader, lama kerja sebagai kader, dan pelatihan kader, sehingga diperlukan dukungan dan komitmen kuat dari pemerintah daerah dalam memberdayakan kader sebagai petugas kesehatan.

References

1. Astuti S. Gerakan Pencegahan Stunting melalui pemberdayaan masyarakat di kecamatan jatinangor kabupaten sumedang. Dharmakarya J Apl Ipteks Untuk Masy. 2018;7(3):185–8.
2. Profita AC. Beberapa faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di Desa Pengadegan Kabupaten Banyumas. J Adm Kesehat Indones. 2018;6(2):68–74.
3. Barokah FI, Lestari DA, Said I. Hubungan Pengetahuan, Usia dan Lama Menjadi Kader dalam Keberhasilan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). J Kesehat Glob. 2022;5(1):27–33.
4. Damayanti DF, Aprianti E, Fatonah O, Sulistiawati R. Faktor-faktor yang memperngaruhi peran kader posyandu dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Puskesmas Sungai Melayu Kabupaten Ketapang. J Kebidanan Khatulistiwa. 2022;8(1):12.
5. Sari NN. Bimbingan Kader Posyandu Dengan Kepatuhan Kunjungan Ibu Balita Di Posyandu (Cadre’s Guidance with Visit Compliance of Children’s Mother in Posyandu). J Ners LENTERA. 2015;3(1):1–9.
6. Hadi AJ, Antoni A, Dongoran IM, Ahmad H. Analysis Model of Toddlers Factor as Stunting Risk Predisposition Factor Due to Covid 19 in Stunting Locus Village Area of Indonesia. J Pharm Negat Results. 2023;14(1):6–10.
7. Agustia A. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Tahun 2020. 2020;
8. Kemenkes. Studi Status Gizi Indonesia(SSGI) Provinsi Sumatera UtaraTahun 2021. 2021;
9. Purnamasari M, Rahmawati T. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24-59 Bulan. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2021;10(1):290–9.
10. Kartikorini N. Program Kesehatan Masyarakat Kota dengan Tema Peningkatan Penguatan Peran Keluarga Menuju Keluarga Sehat di Kelurahan Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran, Surabaya. 2017;
11. Notoatmodjo S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: rineka cipta. 2010;200:26–35.
12. Olsa ED, Sulastri D, Anas E. Hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk Sekolah Dasar di kecamanatan Nanggalo. J Kesehat Andalas. 2018;6(3):523–9.
13. Yuliani E, Immawanti I, Yunding J, Irfan I, Haerianti M, Nurpadila N. Pelatihan Kader Kesehatan Deteksi Dini Stunting Pada Balita Di Desa Betteng: Health Cadre Training About Early Detection Of Stunting Toddler In Betteng Village. J Pengabdi Masy Kesehat. 2018;4(2):41–6.
14. Janwarin LM. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi dengan Keaktifan Kader Posyandu. Moluccas Heal J. 2020;2(2).
15. Himawaty A. Pemberdayaan Kader dan Ibu Baduta untuk Mencegah Stunting di Desa Pilangsari Kabupaten Bojonegoro. J Ilmu Kesehat Masy. 2020;16(2):77–86.
16. Efendi R, Lubis J, Elvina E. Pengaruh Upah Dan Insentif Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Milano Panai Tengah. Ecobisma (Jurnal Ekon Bisnis Dan Manajemen). 2020;7(2):1–11.
17. Wisnuwardani RW. Insentif uang tunai dan peningkatan kinerja kader posyandu. Kesmas J Kesehat Masy Nas (National Public Heal Journal). 2012;7(1):44–8.
18. Noerjoedianto D, Putri FE. Analisis Capaian Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Pada Indikator Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi. An-Nadaa J Kesehat Masy. 2020;7(1):10–7.
19. Marbun RA. Motivation and Awards of Posyandu Cadres with Cadres’ Performance in The Kopo Puskesmas Area. Heal J. 2022;6(2):90–8.
20. Wirapuspita R. Insentif dan kinerja kader posyandu. Kemas J Kesehat Masy. 2013;9(1):58–65.
21. Karlina A, Pakkan R, Syamsiah P. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Mataoleo Kab. Bombana. Miracle J Public Heal. 2019;2(1):28–36.
22. Saudia BEP, Anggraini NPDA. Pemantauan 1000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Rangka Pencegahan Stunting Melalui Pelatihan Kader Kesehatan Di Desa Menemeng Wilayah Kerja Puskesmas Bagu Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018. J Midwifery Updat. 2020;1(2):50–60.
23. Fretty H, Misnaniarti M, Flora R. Hubungan Lama Kerja Menjadi Kader, Sikap Dan Pengetahuan Dengan Kinerja Kader Posyandu Di Kota Palembang. Jurnal’Aisyiyah Med. 2020;5(2).
24. Andira RA, Abdullah AZ, Sidik D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kinerja Kader dalam Kegiatan Posyandu di Kec. Bontobahari Kabupaten Bulukumba Tahun 2012. J Kesma Vol 10 No 1 hal 73. 2013;79.
25. Dian Pratiwi P, Sarita S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja puskesmas perumnas kota kendari tahun 2018. Poltekkes Kemenkes Kendari; 2018.
26. Indrilia A, Efendi I, Safitri ME. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Peran Aktif Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Di Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. J Healthc Technol Med. 2022;7(2).
27. Bhaskara GI. Airbnb di Bali: Identifikasi Ulasan Online wisatawan Asing Melalui Metode Netnography. J Master Pariwisata. 2018;27–56.
28. Ni Made Darmiyanti NMD, Ni Wayan Ari Adiputri NWAA. Efektivitas pelatihan kerja terhadap kinerja kader Posyandu. J Kebidanan. 2020;9(2):95–102.
29. Purnamasari WM. Replikasi Kegiatan Pemanfaatan Buku KIA melalui Pendampingan Ibu Hamil, Ibu Balita Oleh Mahasiswa dan Kader kesehatan. J Ilm Bidan. 2018;3(3):1–10.
30. Hadi AJ, Riman EY, Sudarman S, Manggabarani S, Ahmad H, Ritonga N, et al. Socio-Family Culture Against Stunting Risk: A Cross-Sectional Population-Based Study. NVEO-NATURAL VOLATILES Essent OILS Journal| NVEO. 2022;1301–11.
31. ENY S. Kinerja Pegawai Pada Korwil Pendidikan Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten. Universitas Islam Batik Surakarta; 2022.
32. Noordiati N. Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Melalui Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kereng Bangkirai Kecamatan Sebangau Palangka Raya: Capacity Building for Posyandu Cadres through Training on Monitoring Growth. PengabdianMu J Ilm Pengabdi Kpd Masy. 2020;5(4):328–35.
33. Rawalilah H. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu Di Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang Tahun 2017. J Kesehat J Ilm Multi Sci. 2018;8(02):96–103.
Published
2023-04-05
How to Cite
Indra Martua Nasution, Anto J. Hadi, & Haslinah Ahmad. (2023). Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader dalam Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan : Factors Related to the Activeness of Cadres in Stunting Prevention in Pargarutan Health Center Working Area Tapanuli Selatan District . Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(4), 744-752. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i4.3445

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>