Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Bina Suasana terhadap Keaktifan Keluarga dalam Pencegahan Stunting di Puskesmas Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan
Abstract
Latar belakang: Anak terganggu akibat kurangnya asupan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan berdampak pada tinggi badan atau panjang badan disebut stunting.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan suatu model promosi kesehatan yang dapat meningkatkan keterlibatan keluarga dalam upaya pencegahan stunting di Puskesmas Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan.
Metode: Jenis penelitian yang diterapkan dalam studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi yang menjadi fokus penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki balita berusia 60 bulan, yang berjumlah sebanyak 692 balita. Sampel penelitian terdiri dari 254 balita, yang dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 127 ibu. Kelompok pertama terdiri dari ibu yang memiliki balita stunting (kelompok perlakuan), sedangkan kelompok kedua terdiri dari ibu yang memiliki balita dengan pertumbuhan normal atau tidak stunting (kelompok kontrol). Sampel dipilih menggunakan metode systematic random sampling. Dalam analisis data, digunakan berbagai teknik statistik, termasuk analisis univariat, bivariat, dan uji statistik Hotelling's T2.
Hasil: Terdapat dampak yang signifikan dari promosi kesehatan melalui pembinaan suasana terhadap perubahan pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,000) sebelum dan setelah intervensi. Selain itu, promosi kesehatan melalui pembinaan suasana juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan tindakan keluarga sebelum (p=0,002) dan setelah (p=0,001) intervensi. Sebelum intervensi, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal pengetahuan, sikap, dan tindakan antara kedua kelompok, dengan nilai p=0,574>0,05. Namun, setelah intervensi, terlihat perbedaan yang signifikan dalam pengetahuan dan tindakan di antara kedua kelompok, dengan nilai p=0,001<0,05.
Kesimpulan: Bbahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terkait keterlibatan keluarga dalam upaya pencegahan stunting. Sebagai saran, penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi yang berharga untuk program promosi kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Sayurmatinggi.
References
2. Manggabarani S, Said I, Hadi AJ, Saragih R, Cristandy M, Januariana NE. The effectivity of peer education module on knowledge, attitude, and fast food consumption in adolescents. J Heal Promot Behav. 2020;5(1):35–42.
3. J Hadi A, Yetti Riman E, Sudarman S, Manggabarani S, Ahmad H, Ritonga N, et al. Socio-Family Culture Against Stunting Risk: A CrossSectional Population-Based Study. 2022;
4. Hadi AJ, Antoni A, Dongoran IM, Ahmad H. Analysis Model of Toddlers Factor as Stunting Risk Predisposition Factor Due to Covid 19 in Stunting Locus Village Area of Indonesia. J Pharm Negat Results. 2023;14(1):6–10.
5. Kemenkes RI. Perkembangan Penanggulangan Gizi Buruk di Indonesia Tahun 2025. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2019.
6. WHO. Underweight in children under 5 (JME) (UNICEF-WHO-WB). 2019.
7. Hadi AJ, Riman EY, Sudarman S, Manggabarani S, Ahmad H, Ritonga N, et al. Socio-Family Culture Against Stunting Risk: A Cross-Sectional Population-Based Study. NVEO-NATURAL VOLATILES Essent OILS Journal| NVEO. 2022;1301–11.
8. Sugiyanto S, Sumarlan S, Hadi AJ. Analysis of Balanced Nutrition Program Implementation Against Stunting in Toddlers. Unnes J Public Heal. 2020;9(2).
9. WHO. Nutrition. 2018.
10. Solicha Z. Gizi Buruk Selalu Menghantu Negara Kita. 2021.
11. Litbang Depkes. Litbang Depkes. (2018). Gizi Buruk Sebabkan 3,5 juta Kematian Anak perTahun,www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/giziburuk,. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2018.
12. Kemenkes RI. Stop Generasi Stunting Di Indonesia. 2019.
13. Dinkes Sumatera Utara. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021. Dinkes Provinsi Sumatera Utara; 2021.
14. Badan Litbangkes. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2021.
15. Kemenkes RI. Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Jakarta Kementeri Kesehat RI. 2022;
16. Dinkes Tapanuli Selatan. Profil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan. Dinkes Tapanuli Selatan; 2022.
17. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta; 2013.
18. Emara AK, Ng MK, Cruickshank JA, Kampert MW, Piuzzi NS, Schaffer JL, et al. Gamer’s health guide: optimizing performance, recognizing hazards, and promoting wellness in esports. Curr Sports Med Rep. 2020;19(12):537–45.
19. Soviyati E, Sulaeman ES, Sugihardjo I, Wiboworini B. Effect of applying the health promotion model in stunting prevention and behavior control in Indonesia. J Educ Health Promot. 2023;12.
20. Ari Y, Umi R K LN. Program promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dalam pencegahan stunting. Holistik J Kesehat. 2022;
21. Sewa R, Tumurang M BH. Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Pencegahan Stunting Oleh Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bailang Kota Manado. J Kesmas. 2019;
22. Sewa R, Tumurang M, Boky H. Pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan stunting oleh kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bailang Kota Manado. Kesmas. 2019;8(4).
23. Marsh DR, Pachón H, Schroeder DG, Ha TT, Dearden K, Lang TT, et al. Design of a prospective, randomized evaluation of an integrated nutrition program in rural Viet Nam. Food Nutr Bull. 2002;23(4_suppl_1):34–44.
24. DickeyVC PH, Marsh DR, Lang TT, Claussenius DR, Dearden KA, Ha TT, et al. Implementation of nutrition education and rehabilitation programs (NERPs) inViet Nam. Food Nutr Bull. 2002;23(4 Suppl):75–82.
25. Hasibuan SBH, Hadi AJ, Ali RSM, Palluturi S, Lubis NL. Penguatan Gerakan Keluarga Sehat melalui Posyandu terhadap Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Paringgonan Kabupaten Padang Lawas. Media Publ Promosi Kesehat Indones. 2023;6(7):1415–22.
26. Zahara R. Gambaran Pola Pemberian Makan Pada Anak Paud Yang Stunting Di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam. Wahana Inov J Penelit Dan Pengabdi Masy Uisu. 2020;9(1):183–92.
27. Mediani HS, Hendrawati S, Pahria T, Mediawati AS, Suryani M. Factors Affecting the Knowledge and Motivation of Health Cadres in Stunting Prevention Among Children in Indonesia. J Multidiscip Healthc. 2022;15:1069.
28. Nurbaiti L, Adi AC, Devi SR, Harthana T. Kebiasaan makan balita stunting pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Masyarakat, Kebud Dan Polit. 2014;27(2):104–12.
29. Hariyadi D, Ekayanti I. Analisis pengaruh perilaku keluarga sadar gizi terhadap stunting di Propinsi Kalimantan Barat. Teknol dan Kejuru J Teknol Kejuru dan Pengajarannya. 2012;34(1).
30. Uwiringiyimana V. Predictors of stunting with particular focus on complementary feeding practices: A cross-sectional study in the northern province of Rwanda. Nutrition [Internet]. 2019;60:11–8. Available from: https://api.elsevier.com/content/article/eid/1-s2.0-S0899900718304611
31. Gebru KF. Determinants of stunting among under-five children in Ethiopia: A multilevel mixed-effects analysis of 2016 Ethiopian demographic and health survey data. BMC Pediatr. 2019;19(1).
32. Alkaff R, Amran Y, Rosad MN, Nurmeilis N. Intervensi Promosi Kesehatan Melalui Edukasi Gizi Oleh Kader Desa Dalam Pencegahan Stunting. Shihatuna J Pengabdi Kesehat Masy. 2022;2(1):23–33.
33. Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, Neufeld LM. A review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutr. 2018;14(4):e12617.
34. Kwami CS. Water, sanitation, and hygiene: Linkages with stunting in rural Ethiopia. Int J Environ Res Public Health. 2019;16(20).
35. Le TT, Le TT, Do KN, Nadezhda S V, Andrej GM, Nguyen TT, et al. Ethnic Variations in Nutritional Status among Preschool Children in Northern Vietnam: A Cross-Sectional Study. Vol. 16, International Journal of Environmental Research and Public Health . 2019.
36. Das S, Chanani S, Shah More N, Osrin D, Pantvaidya S, Jayaraman A. Determinants of stunting among children under 2 years in urban informal settlements in Mumbai, India: evidence from a household census. J Heal Popul Nutr. 2020;39(1):1–13.
37. Febriani ADB, Daud D, Rauf S, Nawing HD, Ganda IJ, Salekede SB, et al. Risk factors and nutritional profiles associated with stunting in children. Pediatr Gastroenterol Hepatol Nutr. 2020;23(5):457.
38. Angdembe MR. Trends and predictors of inequality in childhood stunting in Nepal from 1996 to 2016. Int J Equity Health. 2019;18(1).
39. Fentiana N. A Stunting Prevention Risk Factors Pathway Model for Indonesian Districts/Cities with a Stunting Prevalence of ?30%. Kesmas. 2022;17(3):175–83.
40. Wahyuni. The effect of education level and health service management on stunting risk through nutritional status. Proc Int Conf Ind Eng Oper Manag. 2021;3248–54.
41. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Cetakan II. Jakarta: Renika Cipta; 2013.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.