Dampak Covid 19 Terhadap Angka Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Batunadua Kota Padang Sidempuan
The Effect of Covid 19 on the Number of Stunting Incidents in Batunadua Health Center Working Area Padang Sidempuan City
Abstract
Latar belakang: Masalah balita pendek atau stunting merupakan gambaran adanya masalah gizi kronis yang dipengaruhi oleh perilaku keluarga terutama orangtua atau pengasuh balita secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan balita akibat dari pandemi covid 19.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dampak Covid 19 terhadap angka kejadian stunting pada balita.
Metode: penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional study di wilayah kerja Puskesmas Batunadua Kota Padang Sidempuan. Populasi adalah seluruh keluarga yang memiliki balita sebanyak 415 balita. Sampel adalah sebagian balita sebanyak 203 balita dengan menggunakan rumus Slovin.Responden adalah pengasuh balita (ibu, bibi, nenek) pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan pengukuran tinggi badan analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak covid 19 berhubungan dengan pola asuh (p=0,000), status pekerjaan (p=0,026), pendapatan orangtua (p=0,000), pelayanan kesehatan (p=0,000), pola konsumsi (p=0,000), dan variabel tidak berhubungan adalah lokasi tempat tinggal (p=0,335), serta variabel yang paling berhubungan dengan dampak covid 19 terhadap angka kejadian stunting pada balita adalah variabel pola konsumsi dengan nilai Exp (B) =43,696.
Kesimpulan: Temuan diperoleh bahwa angka kejadian stunting balita akibat dampak covid 19 dipengaruhi oleh faktor pola asuh, status pekerjaan, pendapatan orangtua, pelayanan kesehatan, pola konsumsi sehingga dibutuhkan peran keluarga terutama orangtua atau pengasuh balita agar tetap mengutamakan pola pengasuhan balita yang optimal terutama makanan yang dikonsumsi balita yang berasal dari protein hewani.
References
2. Hadi AJ, Antoni A, Dongoran IM, Ahmad H. Analysis Model of Toddlers Factor as Stunting Risk Predisposition Factor Due to Covid 19 in Stunting Locus Village Area of Indonesia. J Pharm Negat Results. 2023;14(1):6–10.
3. Masrul M. Studi Anak Stunting dan Normal Berdasarkan Pola Asuh Makan serta Asupan Zat Gizi di Daerah Program Penanggulangan Stunting Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat. J Kesehat Andalas. 2019;8(2S):74–81.
4. Komalasari K, Supriati E, Sanjaya R, Ifayanti H. Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita. Maj Kesehat Indones. 2020;1(2):51–6.
5. Indrastuty D, Pujiyanto P. Determinan Sosial Ekonomi Rumah Tangga dari Balita Stunting di Indonesia: Analisis Data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014. J Ekon Kesehat Indones. 2019;3(2).
6. Putriani NT, Indriati M, Rosita R. Angka Kejadian Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Bandung Sebelum dan Saat Masa Pandemi Covid-19. J Sehat Masada. 2022;16(1):69–78.
7. Sutrio S, Rahmadi A, Putri S, Sumardilah DS, Mulyani R, Lupiana M, et al. Edukasi Gizi dan Pemberian Bantuan Kepada Keluarga Balita Gizi Kurang Terdampak Covid-19 di Kelurahan Kedaung Kota Bandar Lampung. J Pengabdi Masy Indones. 2021;1(2):43–8.
8. Kemenkes. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021. J Kesehat. 2021;13(1):118–23.
9. Kemenkes. Hubungan Mutu Gizi Pangan dan Skor Pola Pangan Harapan (Pph) dengan Status Gizi Balita. Nutr J Gizi. 2021;1(1):33–41.
10. Sevriani S. Hubungan Pola Asuh Ibu Dalam Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Jamberejo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. ITSKes Insan Cendekia Medika; 2022.
11. Loya RRP, Nuryanto N. Pola asuh pemberian makan pada bayi stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. J Nutr Coll. 2017;6(1):84–95.
12. Fitri Ariyanti S. Analisis faktor risiko kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja puskesmas muara tiga kabupaten pidie. Universitas Sumatera Utara; 2015.
13. Safitri SG, Purwati Y, Warsiti SK, Keb M, Mat S. Tingkat Pendidikan dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian Stunting pada Anak: Literature Review. 2021;
14. Savita R, Amelia F. Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan The Relationship of Maternal Employment, Gender, and ASI Eklusif with Incident of Stunting inToddler Aged 6-59 Months. J Kesehat Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang. 2020;8(1):6–13.
15. Illahi RK. Hubungan pendapatan keluarga, berat lahir, dan panjang lahir dengan kejadian stunting balita 24-59 bulan di Bangkalan. J Manaj Kesehat yayasan RS Dr Soetomo. 2017;3(1):1–7.
16. Listiyono RA. Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit Tipe B. J Kebijak Dan Manaj Publik. 2015;1(1):2–7.
17. Bella FD. Pola Asuh Positive Deviance dan Kejadian Stunting Balita di Kota Palembang. J Kesehat Vokasional. 2020;4(4):209–10.
18. Rochim A. Penerapan Asas Legalitas Dan Asas Ultra Petita Dalam Tindak Pidana Pelayanan Kesehatan Yang Menyebabkan Matinya Orang (Studi Kasus Perkara Pidana Nomor 1110 K/Pid. Sus/2012 Dan Nomor 590 K/Pid/2012). Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata; 2016.
19. Gaspersz E, Picauly I, Sinaga M. Hubungan faktor pola konsumsi, riwayat penyakit infeksi, dan personal hygiene dengan status gizi ibu hamil di wilayah lokus stunting Kabupaten Timur Tengah Utara. J Pangan Gizi Dan Kesehat. 2020;9(2):1081–90.
20. Ngaisyah RD. Keterkaitan Pola Pangan Harapan (Pph) dengan Kejadian Stunting Pada Balita. J Kedokt dan Kesehat. 2017;13(1):71–9.
21. Hasibuan AS, Yaturramadhan H, Hadi AJ, Ahmad H. Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas dalam Pencegahan Covid-19 di Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan. Media Publ Promosi Kesehat Indones. 2021;4(4):475–81.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.