ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI DESA KALIBURU KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA KABUPATEN DONGGALA
Abstract
Upaya peningkatan pendapatan petani dari suatu usahatani, secara umum sangat tergantung pada besarnya jumlah biaya produksi. Terutama untuk persediaan lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja, yang kesemuanya sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya penerimaan maupun pendapatan yang di peroleh petani/responden dari hasil usahataninya. Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latarbelakan diatas maka permasalahannya adalah berapa produksi dan pendapatan usahatani jagung hibrida di desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini bulan april 2019 dapat diambil kesimpulan: Besarnya rata-rata biaya pada usaahatani Jagung di Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala sebesar Rp 4,980,904,- per hektar dalam satu kali musim tanam. Sedangkan penerimaannya adalah sebesar Rp 13,904,000,- per hektar dalam satu kali musim tanam, diperoleh dari hasil panen jagung pipilan kering sebanyak 4,213 kilogram dengan harga Rp 3.200 per kologram.  Besarnya rata-rata pendapatan pada usahatani jagung di Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala adalah sebesar Rp 8,923,096,- per hektar dalam satu kali musim tanam. Besarnya rata-rata R/C pada usahatani jagung di Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala adalah sebesar 3.2. Setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 maka petani jagung akan mendapat penerimaan sebesar Rp 320 sehingga petani jagung memperoleh keuntungan sebesar Rp 220. Dengan demikian usahatani jagung di Desa Kaliburu Kecamatan Sindue Tombusabora Kabupaten Donggala layak untuk diusahakan.
Â
Kata Kunci : Produksi, Pendapatan, Jagung
References
Ahmadi dan Rizal, 2016. Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Hibrida Di Kabupaten Lombok Timur. Universitas Gunung Rinjani. Jurnal Ilmiah Rinjani.
Antara NTB. 2012. NTB Targetkan Produksi Jagung 613.496 ton Hingga 2013 (Diakses,)
Firdaus, M. 2009. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara, Hal. 64
Harmawati et al., 2015. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Vol. 11, No. 2, hal. 77 - 86
Hendra, K. 2008. Analisis Pendapatan Produksi dan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Komoditi Jagung Hibrida Dan Bersari Bebas (Lokal) di Desa Saguling, Kecamatan Batujajar. Skripsi. Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor. (Diakses, 29-03-2017)
Kementrian Pertanian. 2015. Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Jagung. Pusat Data dan Informasi Pertanian, hal. 52 (Diakses, 29-032017)
Khotimah, A.H. 2016. Analisa Kelayakan Usahatani Jagung Di Kabupaten Ciamis. Universitas Galuh. Mimbar Agribisnis. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan agribisnis, Vol. 1, No. 2, hal. 139 - 148
Mantau, Z. 2009. Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Jagung dan Padi di Kabupaten Bo Laang Mongondow PropinsiSulawesi Utara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Rojikin, dan teman-teman, 2017. Progarama Penyuluhan Pertanian. UPTD Pertanian dan Perkebunan Kecamtan Manggelewa. Hal. 10, 16 dan 17
Sahrizal. 2017. Pengertian Serta Tata Cara Budidaya Jagung Hibrida Baik Saragih, E.S., Sontun R.P. Sitorus, nFN Harianto, dan Sugiono Ida Nuraini, 2006. Analisis Kelayakan Ekonomi, Keberlanjutan Usahatani dan
Soekartawi, 2016. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitan Indonesia (UIPress),
Syuryawati dan Faesal, 2015. Kelayakan Finansial Penerapan Teknologi Budi Daya Jagung pada Lahan Sawah Tadah Hujan. Jurnal Penelitian
Pertanian Tanaman Pangan.. Taufik, M., Maintang, dan M. Basir Nappu, 2015.
Kelayakan Usahatani Jagung Di Sulawesi Selatan. Badan Litbang Pertanian. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.