ANALISIS SALURAN MARGIN DAN PEMASARAN BAWANG GORENG UD. HJ. MBOK SRI DI KOTA PALU

  • Lela Andriani Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Patta Dua Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Endah Wahyuning Asih Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Palu

Abstract

Bawang goreng merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki prospek serta peluang pasar yang cukup baik. khususnya di Kota PaluProspek bawang goreng Palu sangat menjanjikan, hal ini membuat banyak usaha pengolahan bawang goreng di Kota Palu baik berbentuk usaha kecil, menengah maupun perusahaan home industry dengan memproduksi bawang goreng dalam jumlah yang cukup besar dan dipasarkan sampai keluar kota.  Meningkatmya usaha yang bergerak dipengolahan bawang goreng khas Kota Palu dengan beragam tingkat produksi,Industri UD Hj Mbok Sri merupakan UKM  pertama di Kota Palu yang memperoduksi bawang goreng  sejak tahun 1980. Dengan dua macam saluran pemasaran yaitu pemasaran langsung dan pemasaran tidak langsung. Kedua saluran pemasaran tersebut menimbul kanadanya margin pemasaran atau margin tataniaga yang merupakan perbedaan/selisih antara harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Penelitian ini bertujuan mengetahui saluran pemasaran, danmargin pemasaran, yang diterima oleh produsen. Penentuan responden dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja (Purposive) yaitu pimpinan dan karyawan. Data yang di gunakan bersumber dari data primer dan data sekunder. Analisis yang di gunakan adalah analisis margin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, saluran pemasaran bawang goring UD Hj Mbok Sri terdiri atas dua saluran yaitu, saluran pertama yakni ProdusenàKonsumen sedangkan saluran kedua yakni Produsenàswalayan/TokoàKonsumen.  Saluran pertama tidak mempunyai margin sedangkan pada saluran kedua total margin  Rp 94.000/produk, sehingga dapat dilihat saluran pertama  lebih efisien dibandingkan pada saluran kedua hal ini disebabkan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan oleh saluran kedua.

Kata Kunci: Saluran Margin, Margin Pemasan, Bawang Goreng

 

 

References

Anonim.2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta.

Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: GAVA MEDIA.

Daniel K, 2002 Gaharu, Kegunaan dan Pemanfaatan. Prosiding Lokakarya Pengembangan gaharu, Mataram 4-5 September 2001. Direktorat Bina Usaha Perhutanan Rakyat. Ditjen RLPS, Jakarta.

Daniel M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian Bumi Aksara, Jakarta.

Basu Swastha Dharmamesta dan T. Hani Handoko. 2004. Manajemen Pemasaran Perilaku Konsumen. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Liberty.

Basu, Swastha. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: BPFE.

Hasyim, A.I. 2012. Tataniaga Pertanian. Diktat Kuliah. Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

Mulyadi. 2015. â€Akuntansi Biayaâ€. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Oentoro, Deliyanti. 2010. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Laksbang

Pressindo.

Ete, A. dan Alam, 2009. Karakteristik Mutu Bawang Goreng Palu Sebelum Penyimpanan 1. J. Agroland 16 (4) : 273 – 280.

Ete, A., Alam, N. dan Rahim, A. (2009). Profil Mutu Bawang Goreng Palu. Laporan Hasil Penelitian Hibah Kompetitif Penelitian Sesuai Prioritas Nasional Batch III. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako, Palu.

Fitriani. 2013. Rentabilitas Usaha pada Industri Bawang Goreng Sal-Han di Kota Palu Sulawesi Tengah. J. Agrotekbis. Vol. 1 (3):1-8. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu.

Rochmawati Fita Fitriana 2015. Fungsi Bawang Goreng.

Yogyakarta: Medika.

Published
2019-09-15
Section
Fakultas Pertanian