Pengaruh Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) terhadap Kejadian Stunting pada Anak Balita : Literature Review

Effect of Antenatal Care Examination (ANC) on Stunting Incidents in Toddlers : Literature Review

  • Ketut Suarayasa Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako
Keywords: Pemeriksaan Antenatal Care, (ANC), Kejadian Stunting

Abstract

Latar Belakang: Masih tingginya kejadian stunting yang terjadi merupakan sebuah masalah yang harus diperhatikan terutama terkait pelayanan Antenatal Care.  Antenatal care dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan profesional dapat mencegah dan mendeteksi komplikasi pada janin dan ibu hamil lebih awal sehingga tidak terjadi. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan ANC terhadap kejadian stunting pada anak balita.

Jenis: Penelitian ini menggunakan literatur review. Informasi Literature Review berasal dari beberapa macam sumber seperti jurnal nasional maupun internasional.

Hasil: Literatur review menunjukkan: 1) Ibu hamil dengan frekwensi ANC kurang berisiko 1,2 kali (OR = 1,22) memiliki balita stunting;  2) Ibu hamil yang tidak melakukan ANC sesuai standar berisiko 3,8 kali (OR = 3,756) memiliki balita stunting; 3) Ibu dengan kunjungan dan kualitas ANC yang kurang, memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Sementara bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berisiko 5 kali (OR = 5,3) menjadi balita stunting; 4) Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) memiliki risiko 8,3 kali (OR= 8,383) memiliki balita stunting dibanding ibu hamil yang tidak KEK;

Kesimpulan: Pemeriksaan antenatal care (ANC) berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak balita

References

1. Candra MKes(Epid) DA. Pencegahan dan Penanggulangan Stunting [Internet]. Epidemiologi Stunting. 2020. 1–53 p.
2. Pedia S. Stunting pedia. 2022.
3. WHO. WHO Recommendation on Antenatal Care for a Positive Pregnancy Experience: Summary. Lancet. 2018;387(10017):1–10.
4. BAPPENAS. Laporan Baseline SDG tentang Anak-Anak di Indonesia. Kementeri Perenc Pembang Nas dan United Nations Child Fund [Internet]. 2017;1–105. Available from: https://www.unicef.org/indonesia/id/SDG_Baseline_report.pdf
5. UNICEF. Situasi Anak di Indonesia - Tren, peluang, dan Tantangan dalam Memenuhi Hak-Hak Anak. Unicef Indones. 2020;8–38.
6. Sandjojo E putro. Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. 2017;42.
7. Kemenkes RI. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Data dan Informasi. Kementrian Keseahtan RI; 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2018.
8. Indah Budiastutik, Muhammad Zen Rahfiludin. Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang . Amerta Nutr. 2019;3(3):122–9.
9. Ilmu J, Internasional H, Ilmu F, Dan S, Politik I, Sriwijaya U. PERAN UNITED NATION CHILDREN ’ S FUND ( UNICEF ) DALAM MENURUNKAN ANGKA STUNTING DI INDONESIA SELAMA PANDEMI COVID TAHUN 2019-2021 SKRIPSI. 2022;
10. Kementerian PPN/ Bappenas. Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nas dalam Rangka Penurunan Stunting Rembuk Stunting [Internet]. 2018;(November):1–51.
11. Mohammed SH, Muhammad F, Pakzad R, Alizadeh S. Socioeconomic inequality in stunting among under-5 children in Ethiopia: A decomposition analysis. BMC Res Notes [Internet]. 2019;12(1):1–5.
12. Djauhari T. GIZI DAN 1000 HPK. Saintika Med. 2017;
13. Unicef. Kesehatan Ibu & Anak. UNICEF Indones. 2012;
14. Saifuddin A. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2004.
15. [Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Infodatin Situasi Kesehatan Ibu. Kemenkes RI, Pusat data dan informasi. 2014.
16. Diana F. Pemantauan Perkembangan Anak Balita. J Kesehat Masy Andalas. 2010;
17. Suarayasa K, Wandira BA. Antenatal Care Description and Pregnancy Risk of Pregnancy in Pregnant Mother in Palu City 2019: Study of Co-Ass Assistance for IKM-KK Faculty of Medicine, Tadulako University. J La Medihealtico. 2020;
18. Permenkes RI N 2. Pmk 21 Tahun 2021. Asuhan Kebidan tentnag pelayanan Kesehat Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehat Seksual. 2021;1–184.
19. S. Anne. BS. Literature Review. ANZ J Surg. 2014;84:207–10.
20. Andriani W. Penggunaan Metode Sistematik Literatur Review dalam Penelitian Ilmu Sosiologi. J PTK dan Pendidik. 2022;7(2).
21. Nirmalasari NO. Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam J Gend Mainstreming. 2020;14(1):19–28.
22. RI. K. Kegiatan Pelayanan Antenatal Care. 2011 (Diakses 12 Oktober 2018). Maj Farmas etik a. 2018;
23. Direktur KK, Bina J, Masyarakat K, Kesehatan K, Katalog RN. PEDOMAN PELAYANAN ANTENATAL TERPADU. PEDOMAN PELAYANAN ANTENATAL TERPADU. 2010;
24. Hutasoit M, Utami KD, Afriyliani NF, Keperawatan P, Kesehatan F, Jenderal U, et al.
25. Titaley CR, Ariawan I, Hapsari D, Muasyaroh A. Determinants of the Stunting of Children in Indonesia : A Multilevel Analysis of the 2013 Indonesia Basic Health Survey. Nutrients. 2013;11:1160.
26. Habimana S, Biracyaza E.

Risk Factors Of Stunting Among Children Under 5 Years Of Age In The Eastern And Western Provinces Of Rwanda: Analysis Of Rwanda Demographic And Health Survey 2014/2015

. Pediatr Heal Med Ther. 2019;Volume 10:115–30.
27. Qurani RM, Karuniawaty TP, John RE. Correlation Between Maternal Factor and Stunting Among Children. Jph Recode. 2022;5(March):107–16.
28. Lozano R, Wang H, Foreman KJ, Rajaratnam JK, Naghavi M, Marcus JR, et al. Progress towards Millennium Development Goals 4 and 5 on maternal and child mortality: An updated systematic analysis. Lancet. 2011;
29. Sukmawati, Hendrayati, Chaerunnimah & N. Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Baduta dengan Stunting Pada Baduta. 2018;25.
30. Brigitte SR. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Stunting. Hub Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Wil Pesisir Kec. 2013;3(1):155–64.
31. Camelia V. Hubungan Antara Kualitas & Kuantitas Riwayat Kunjungan Antenatal Care (ANC) Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. J Issues Midwifery. 2020;4(3):100–11.
32. Sistiarani C, Gamelia E, Umiyarni D, Sari P. Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan Anak pada Ibu Function of Utilization Maternal Child Health Book to Maternal Knowledge. 2012;353–8.
Published
2021-09-25
How to Cite
Ketut Suarayasa. (2021). Pengaruh Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) terhadap Kejadian Stunting pada Anak Balita : Literature Review: Effect of Antenatal Care Examination (ANC) on Stunting Incidents in Toddlers : Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 4(3), 349-354. https://doi.org/10.56338/mppki.v4i3.3561