Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar

The Relationship Between Environmental Sanitation and the Incidence of Diarrhea in Toddlers in the Work Area of the Pertiwi Health Center, Makassar City

  • Nur Hamdani Nur Public Health Study Program, Faculty of Public Health, Universitas Pancasakti, Makassar
  • Nanang Rahmadani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah, Makassar
  • Adi Hermawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah, Makassar
Keywords: Sanitasi Lingkungan, Kualitas Fisik Air Bersih, Diare, Balita

Abstract

Latar Belakang: Sanitasi lingkungan merupakan salah syarat kesehatan lingkungan yang harus dimiliki setiap keluarga. Dampak dari rendahnya tingkat cakupan sanitasi yaitu menurunkan kualitas lingkungan hidup masyarakat, sehingga dapat meningkatkan penularan penyakit berbasis lingkungan seperti diare.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional desain Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 di wilayah kerja Puskesmas Pertiwi dengan populasi penelitian sebanyak 456 balita. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 balita dihitung menggunakan rumus Lemeshow (1990), dan diperoleh dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan Observasi lapangan. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan uji Chi square menggunakan SPSS kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas fisik air bersih (p value = 0,014) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar tahun 2020. Variabel yang tidak ada hubungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah Kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar tahun 2020 yaitu variabel sumber air minum (p value = 0,683) dan variabel jenis lantai rumah (p value = 0,361). Sedangkan variabel kepemilikan jamban, hasil penelitian menunjukkan 100% responden memiliki jamban dengan syarat sanitasi sehingga variabel kepemilikan jamban tidak dapat dianalisis dengan uji bivariat karena data yang homogen (Constant).

Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa kejadian diare pada balita berhubungan secara signifikan dengan kualitas fisik air bersih di wilayah kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar.

References

Unicef and World Health Organization. 2015. Progress On Sanitation And Drinking Water: 2015 Update And Mdg Assessment. New York

Kementerian Kesehatan. 2018. Kesehatan Dalam Kerangka Suistanable Development Goals (SDGs). Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta. Kemenkes RI

Nur, N. H., & Sudarman, S. (2021). Pengaruh Peer Group Health Education terhadap Peningkatan Perilaku Personal Hygiene Siswa Sekolah Dasar Kota Makassar. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion, 4(4), 530-535. https://doi.org/10.31934/mppki.v4i4.1887

Pitono. A.J. dkk. 2016. Penatalaksanaan Diare di Rumah Pada Balita. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 22 No. 1 Maret 2016 Hal: 7 – 14

Zubir, Juffrie M, Wibowo T. 2016. Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut pada Anak 0-35 Bulan (BATITA) di Kabupaten Bantul. Sains Kesehatan. Vol 19. No 3. Juli 2016. Hal: 319 – 332.

Ratnawati D, Trisno A W, Solikhah. 2019. Faktor Risiko Kejadian Akut pada Balita di Kabupaten Kulonprogo. Online: http://www.kapanlagi.com/h/0000153644.htm. Diakses: 18 Januari 2020

Dinkes Makassar. 2019. Profil Kesehatan Kota Makassar. Dinas Kesehatan Kota Makassar.

Puskesmas Pertiwi. 2020. Rekapitulasi 10 Penyakit Terbesar Januair sampai Desember Puskesmas Petiwi 5 Tahun terakhir. Makassar

Murti, B. 2016. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jogjakarta: Gajah Mada University press.

Depkes RI. 2015. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Depkes RI.

Samiyati M, Suhartono, & Darminto, 2019. Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangayar Kabupaten Pekalongan, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 7 No. 1. Hal: 338 – 395

Meviana S.M, Dharma S, Naria Evi. 2014. Hubungan Sanitasi Jamban Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

Oktariza M, Suhartono & Dharminto, 2018. Gambaran Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Diare Pada balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Buayan Kabupaten Kebumen, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 6 No. 4. Hal: 476 – 484

Murtiana A, Setiyajati A & Bahri A.S, 2014. Hubungan Faktor Sosiodemografi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Giriwoyo 1 Wonogiri , Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. 7 No. 2, Hal: 91 – 102

Minelly L, 2016. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Prilaku Masyarakat Yang Menggunakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat Dengan Kejadian Diare Kampung Talang Kabupaten Agam tahun 2012. Skripsi, Universitas Andalas

Notoatmodjo S. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Saputri N & Astuti Y.P, 2019. Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Bernung, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Vol. 10 No. 1, Hal: 79 – 85.

Wijaya, I., & Kartini, K. (2019). Pengaruh Kondisi Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif, 2(1), 1-9. https://doi.org/10.47650/jpp.v2i1.159

Published
2022-03-10
How to Cite
Nur, N. H., Rahmadani, N., & Hermawan, A. (2022). Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar: The Relationship Between Environmental Sanitation and the Incidence of Diarrhea in Toddlers in the Work Area of the Pertiwi Health Center, Makassar City . Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(3), 298-303. https://doi.org/10.56338/mppki.v5i3.2206