Pengaruh Peer Group Health Education terhadap Peningkatan Perilaku Personal Hygiene Siswa Sekolah Dasar Kota Makassar
The Effect of Peer Group Health Education on Improving Personal Hygiene Behavior of Makassar City Elementary School Students
Abstract
Penyakit yang berkaitan dengan personal hygiene seperti Diare dan Infeksi Kecacingan terus meningkat setiap tahunnya. Pendidikan kesehatan tentang personal hygiene penting untuk siswa agar mereka mempunyai informasi dan pengetahuan yang benar tentang personal hygiene dan mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Peer Group Health Education dalam meningkatkan perilaku personal hygiene siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode analitik Quasi Experiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group yang dilakukan di SD Inpres Borong Jambu I, SD Inpres Borong Jambu II, dan SD Inpres Borong Jambu III Kota Makassar dengan populasi seluruh siswa kelas V, dan VI. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 siswa yang diperoleh dengan teknik Proportional Sistematic Random Sampling dengan proporsi tiap kelas dari setiap sekolah yaitu kelas V sebanyak 15, dan Kelas VI sebanyak 15 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner pretest untuk menilai pengetahuan dan sikap siswa mengenai personal hygiene pada kelompok eksperimen pertama, dan kelompok kontrol. Selanjutnya dilakukan intervensi sesuai kelompok masing-masing. Penilaian posttest pada masing-masing kelompok dilakukan satu bulan setelah dilakukannya intervensi untuk menilai peningkatan pengetahuan siswa mengenai personal hygiene. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan analisis bivariat menggunakan uji Paired T-test dengan bantuan SPSS. Intervensi pendidikan kesehatan dengan metode Peer Group Health Education menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap siswa mengenai personal hygiene. Rata-rata skor pengetahuan posttest (M=64,07; SD=7,473) lebih besar dari rata-rata skor pengetahuan pretest (M=47,00; SD=9,610), dan rata-rata skor sikap posttest (M=69,19; SD=5,490) lebih besar dari rata-rata skor sikap pretest (M=61,63; SD=4,260). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value untuk pengetahuan dan sikap masing-masing yaitu 0,000 dan 0,000 (p<0,05). Demikian juga dengan intervensi penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa mengenai personal hygiene. Rata-rata skor pengetahuan posttest (M = 57,86; SD = 9,047) lebih besar dari rata-rata skor pengetahuan pretest (M=45,88; SD=5,223), dan rata-rata skor sikap posttest (M=65,31; SD=2,413) lebih besar dari rata-rata skor sikap pretest (M=61,59; SD=7,256). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value masing-masing yaitu 0,000 dan 0,041 (p<0,05). Pendidikan kesehatan dengan metode Peer Group Health Education lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa mengenai personal hygiene dibandingkan metode konvensional yaitu penyuluhan dengan metode ceramah.
References
Kemenkes.RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta; 2019.
Amalia AT., Azriful. Distribusi Spasial Kasus Kecacingan (Ascaris lumbricoides) Terhadap Personal Higiene Anak Balita di Pulau Kodingareng Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar Tahun 2016. J Hyg. 2016;2(2):74–80.
Kemenkes.RI. Laporan Provinsi Sulawesi Selatan Riskesdas 2018. Jakarta; 2019.
Dinkes.Makassar. Profil Kesehatan Kota Makassar Tahun 2017. Makassar; 2018.
Syamsul M, Nur NH. Hubungan Antara Hygiene Perorangan dengan Kejadian Infeksi Kecacingan pada Pemulung Sampah Usia Anak Sekolah Dasar di Tempat Pembuangan Sampah Akhir Antang Kota Makassar. J Hyg. 2018;4(3):2541 – 5301.
Satgas.Covid-19.Sulsel. Data Pantauan COVID-19 Di Sulawesi Selatan [Internet]. Makassar; 2020. Available from: https://covid19.sulselprov.go.id/data; diakses 26 Oktober 2020
Sibarani.E.R, Riyadi.A, Lestari.W. Edukasi Melalui Peer Grup Berpengaruh Terhadap Pengetahuan dan Sikap tentang Personal Hygiene. J Med Kesehat. 2018;11(2):001 – 008.
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Budjianto.D. Populasi, Sampling dan Besar Sampel, Materi Pelatihan Pusdatin, Jakarta, Kementerian Kesehatan RI. 2015; Available from: http://www.risbinkes.litbang.depkes.go.id/2015/wp-content/uploads/02/SAMPLING-DAN-BESAR-SAMPEL.pdf
Marsanti.A, Widiarini.R. Buku Ajar; Prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia; 2018.
Andarumi.A, Fatimah.S, Simangunsong.B. Gambaran faktor –Faktor Penyebab infeksi Cacingan pada Anak di SDN 01 Pasirlangu Cisarua. Students e-Jornals. 2012;1(1):1 – 15.
Nuryani.D.D, Yustitia.I. Hubungan Personal Hygiene dengan Penyakit Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar di Dusun Pangkul Tengah Desa Mulang Mayang Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten lampung Utara. J Dunia Kesmas. 2017;6(2):97 – 103.
Ali.R.U, Zulkarnain, Affandi.D. Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Angka Kejadian Kecacingan (Soil Transmitted Helmint) pada Petani Sayur di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan damai kota Pekanbaru. J Din Lingkung Indones. 2016;3(1):24 – 33.
Utami.N, Luthfiana.N. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Anak. Med J Lampung Universty. 2016;5(4).
Vitriawati. Hubungan Pengetahuan Perilaku Personal Hygiene Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita. Avicenna J Heal Reseacrh. 2019;2(2).
Anggraini.M.T, Aviyanti.D, Saputri.D.M. PHBS yang Buruk Meningkatkan kejadian Diare. J Kedokt. 2014;4(2):27 – 33.
Nastiti.G.S.S. Efektifitas Media Pembelajaran Personal Hygiene Berbasis Macromedia Flash Dalam Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan praktik Pada Anak Kelas 1 SD Negeri di Kota Semarang. 2019.
Mbindi MA, Nur NH, Syamsul M. Tingkat Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Kesehatan Lingkungan Sekolah di SD Jaya Negara Makassar. J Promot Prev. 2021;4(1):10–6.
Hidayah.A, Nasution.N.H. Pengaruh Peer Group Health Education Terhadap Perilaku Personal Hygiene Siswa Sekolah Dasar. J Educ Dev. 2019;7(4):249–51.
Fauzi.A.K. Pengaruh Intervensi Promosi Kesehatan Metode Sorogan Dan Peer Education Terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Dengan Pendekatan Helath Promotion Model (HPM) Pada Pondok Pesantren. Universitas Airlangga; 2018.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.