ANALISIS PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2012-2016
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan dan terjadi di 13 (tiga belas) kota/kabupaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin tahun 2012-2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif dengan unit pengamatan populasi melalui rancangan studi korelasi populasi dan rangkaian berkala atau time series. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Banjarmasin yang dimulai pada bulan Agustus 2017 sampai bulan Desember 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data agregat penyakit DBD di Kota Banjarmasin selama tahun 2012-2016. Instrumen atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan pedoman khusus berupa daftar check list untuk mengecek dan melengkapi kebutuhan data angka kejadian demam berdarah. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, maka dilakukan uji korelasi Pearson. Jika data tidak terdistribusi normal maka digunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepadatan penduduk Kota Banjarmasin lebih banyak berpusat di Kecamatan Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Tengah. Kejadian DBD terjadi secara fluktuatif dengan kejadian yang lebih banyak terjadi di Kecamatan Banjarmasin Timur. Secara umum tidak ada hubungan yang bermakna antara kepadatan penduduk di Kota Banjarmasin (p=0,726). Secara spesifik Kecamatan anjarmasin Utara memiliki korelasi kepadatan penduduk dengan kejadian DBD (p=0,042; r= 0,892). Sementara 4 kecamatan lainnya tidak memiliki hubungan yang bermaknaReferences
Fullerton LM, Dickin SK, Schuster-Wallace CJ. Mapping Global Vulnerability to Dengue Using the Water Associated Disease Index Mapping Global Vulnerability to Dengue Using the Water Associated Disease Index. CANADA: United Nations University; 2014. http://inweh.unu.edu.
Candra A. Demam Berdarah Dengue : Epidemiologi , Patogenesis , dan Faktor Risiko Penularan. Aspirator. 2010;2(2):110-119. https://media.neliti.com/media/publications/53636-ID-demam-berdarah-dengue-epidemiologi-patog.pdf.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Laporan Kasus DBD Di Kota Banjarmasin Tahun 2013-2016. Banjarmasin: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan; 2016.
Statistik BP. Kota Banjarmasin Dalam Angka 2017. Banjarmasin: BPS Kota Banjarmasin; 2017.
Hairani L. Gambaran Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Insidennya di Wilayah Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Skripsi Fak Kesehat Masy UI. 2009. http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-124729.pdf.
Faiz N, Rahmawati R, Safitri D. ANALISIS SPASIAL PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN INDEKS MORAN DAN GEARY’S C (STUDI KASUS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2011). J GAUSSIAN. 2013;2(1):69-78.
A. Arsunan Arsin. EPIDEMIOLOGI DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) DI INDONESIA. 1st ed. (Sade A, ed.). Makassar: MASAGENA PRESS; 2013.
Pramestuti N, Djati AP. DISTRIBUSI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA. Bul Penelit Kesehat. 2013;41(3):163-170.
Susmaneli H. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD di RSUD Kabupaten Rokan Hulu. J Kesehat Komunitas. 2011;1(3):149-154. http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/download/19/15/.
Masrizal, Sari NP. Analisis Kasus DBD Berdasarkan Unsur Iklim dan Kepadatan Penduduk Melalui Pendekatan GIS di Tanah Datar. J Kesehat Masy Andalas. 2016;10(2):166-171.
Suhermanto, Suparmi. Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk dan Curah Hujan. J Bahana Kesehat Masy. 2017;1(1):75-86.
Handayani S, Fannya P, Shelvy Haria Roza IA. Analisis Spasial Temporal Hubungan Kepadatan Penduduk Dan Ketinggian Tempat Dengan Kejadian DBD Kota Padang Temporal. J KesehatanMedika Saintika. 2010;8(1):25-34.
Ruliansyah A, Yuliasih Y, Ridwan W, Kusnandar AJ. Analisis Spasial Sebaran Demam Berdarah Dengue di Kota Tasikmalaya Tahun 2011 – 2015. Aspirator. 2017;9(2):85-90.
Kurniawati R, Wati DM, Ariyanto Y. Analisis Spasial Sebaran Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Kabupaten Jember Tahun 2014 Spatial Analysis of Dengue Hemorrhagic Fever Distribution in Jember 2014. 2015:1-7.
Kusuma AP, Sukendra DM. ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN ANGKA BEBAS JENTIK. J Ilm Permas. 2017;7(2):66-73.
Fajriatin Wahyuningsih. Analisis Kejadian Demam BErdarah Dengue diwilayah Kerja Puskesmas Kota Bekasi Tahun 2011-2013. 2014. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25541/1/Fajriatin Wahyuningsih - fkik.pdf.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.