EFEKTIVITAS DESENTRALISASI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMA NEGERI 1 LAKEA
Abstract
Skripsi ini membahas tentang efektivitas desentralisasi pendidikan dalammeningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Lakea dengan pokok pembahasana bagaimana deskripsi desentralisasi pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Lakea? dan bagaimana implikasi desentralisasi pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 1 Lakea. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuideskripsi dan implikasi desentralisasi pendidikan dalam meningkatkan prodfesionalisme guru di sekolah tersebut.
Untuk menjawab permsalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, serta menggunakan teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian skripsi ini yaitu: deskripsi Desentralisasi Pendidikan dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMA Negeri 1 Lakea: (1) Desentralisasi pendidikan merupakan pemberian kewenangan kepada daerah untuk mengelola pendidikannya, lalu daerah melimpahkan kepada masing-masing sekolah (2) Pemerintah pusat tetap mengontrol pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan masing-masing sekolah melalui akreditasi nasional yang dilaksanakan oleh BAN-SM (3) Aspek-aspek yang menjadi kewenangan sekolah dalam melaksanakan desentralisai pendidikan yakni: (a) Perencanaan dan evaluasi program sekolah dalam hal ini sekolah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan cara merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan profesionalisme guru, misalnya mengutus guru untuk mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan merencanakan bimbingan teknis untuk meningkatkan keterampilan guru dan mengevaluasi berbagai perencaan kegiatan program sekolah (b) Aspek pengelolaan proses belajar, memberikan kewenangan kepada masing-masing guru untuk mengelola proses pembelajaran pada mata pelajaran yang dipegangnya dan kepala sekolah melukan supervisi kepada guru untuk mengevaluasi dan membimbing pelaksanaan proses pembelajaran guru tersebut (c) Aspek pengelolaan ketenagaan, SMA Negeri 1 Lakea mengelola 25 orang guru dan 3 orang tenaga administrasi, pengelolaan yang dilakukan misalnya memberikan guru mata pelajaran yang sesuai dengan keahliannya, dan mengutus guru sebagai perwakilannya dalam kegiatan seminar mapun workshop (d) Aspek pengelolaan keuangan, sekolah mengelola dana BOS dengan prosedur sesuai dengan aturan penggunaan dana tersebut yakni sebagai operasional sekolah, misalnya mengupayakan pembayaran honor guru honorer yang tidak pernah terlambat dibayarkan. Implikasi Desentralisasi Pendidikan dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMA Negeri 1 Lakea: (1) Program sekolah dalam meningkatkan profesionalisme dapat terlaksana dengan baik (2) Masing-masing guru berupaya meningkatkan pengelolaan proses belajarnya sebagai implikasi dari pelaksanaan supervisi (3) Sekolah memiliki tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan dan (4) Pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh sekolah dapat memotivasi guru untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
Kata Kunci       :   Desentralisasi pendidikan, profesionalisme guru
References
Affandi, Nizar. 2019, Desentralisasi Pendidikan (online) (http://alaik-literatur.blogspot. com /2008/07/bab-i-pendahuluan.html), diakses tanggal 24 Januari.
Agung, Iskandar. 2014. Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Bee Media Pustaka.
Alimudin, 2019 Profesionalisme Guru (online) (http://alimudinmakalah.blogspot. com/2009/04/profesionalisme-guru.html), diakses tanggal 24 Januari.
Alisjahbana, Armida S. 2013. Otonomi Daerah dan Desentralisasi Pendidikan, Bandung, Universitas Padjajaran.
Bungin, Burhan. 2013. Analisis Data Penelitian kualitatif, Cet.2, Jakarta: Raja Grafindo.
Departemen Agama RI, 2016. Alqur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag.
Departemen Pendidikan Nasional, 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan.
Dwiningrum, Siti Irene Astuti. 2016. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ervannudin, Nur dan Bimo Wahyu Widodo, 2016. Desentralisasi PenDiDikan Dan Peran aktif Masyarakat Menuuju Pendidikan Berkualitas, Jurnal Penelitian, Vol. 10, No. 1, Februari, Universitas Negeri Surakarta.
Hamalik, Oemar. 2016. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Bandung: Bumi Aksara.
Hidayat, Ara dan Imam Machali, 2015. Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah, Bandung: Pustaka Educa.
Kasnata, Andik. 2019. Desentralisasi Pendidikan (online) (http://andikkasnata. blogspot.com/2014/12/makalah-desentralisasi-pendidikan-di.html), diakses tanggal 5 Januari.
Marfuah, Fajria Hidayah. 2019. Kompetensi Profesional (online) http://fajriamentari.blogspot.com/2012/12/makalah-kompetensi-profesio nal-guru.html), diakses tanggal 20 Februari.
Mufarik A, Lasawali AA, Masdul MR, Muhammad M, Kalamunting SD. Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Program Asrama di SMP IT Qurrota A’yun Palu. IQRA J Ilmu Kependidikan dan Keislam. 2019;14(2):78–82.
Margono, S. 2014. Metode Penelitian Pendidikan, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta.
Masdul MR. Komunikasi pembelajaran. IQRA J Ilmu Kependidikan Dan Keislam. 2018;13(2):1–9.
Milzam, Sandi. 2019. Desentralisasi Pendidikan (online) (http://sandimilzam. blogspot.com/2015/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html), diakses tanggal 16 Januari.
Moleong, Lexy J. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet.XXXI, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, 2012. Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara
Nazir, Moh. 2015. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nugroho, Riant. 2014. Desentralisasi Tanpa Revolusi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Pohan, Rusdin. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Lanarka Publisher.
Prastowo, Andi. 2016. Menguasai Taknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif (Bimbingan dan Pelatihan Lengkap Serba Guna), Cet.II, Jogjakarta: Diva Press.
Riduwan, 2014. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian untuk Mahasiswa S-1. S-2 dan S-3. Bandung: Alfabeta.
Sahertin, Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset, 2014
Salim, Agus. 2017. Indonesia Belajarlah! Membangun Pendidikan Indonesia, Cetakan ke-5, Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sirozi, M. 2015. Politik Pendidikan, Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.
Sufyarman, M. Kapita selekta Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2016.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sukandarrumidi, 2014. Metodologi Penelitian,Yogyakarta: Gajah Mada University.
Tilaar, H.A.R. 2016. Perubahan Sosial dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Umar, Husein. 2012. Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis, Cet. 4, Jakarta: Raja Grafindo.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, Jakarta: Sinar Grafika.
Tim Redaksi Sinar Grafika, 2014. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Yunus, Abu Bakar dan Syarifan Nurjan, 2015. Profesi Keguruan, Surabaya: Aprinta.
Zamroni, 2016. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Publishing.