Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pencegahan Stunting pada Balita
Factors Associated with Stunting Prevention in Toddlers
Abstract
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pencegahan stunting pada balita di Desa Waturalele Wilayah Kerja Puskesmas Induk Dolo.
Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 orang semua ibu yang mempunyai balita berkunjung ke posyandu Desa Waturalele Wilayah Kerja Puskesmas Induk Dolo.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor independen mempunyai hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan nilai p =
0.022 (p < 0.05), pola asuh dengan nilai p = 0.001 (p < 0.05), dan imunisasi dasar lengkap dengan nilai p = 0.001 (p < 0.05) terhadap pencegahan stunting di Desa Waturalele Wilayah Kerja Puskesmas Induk Dolo Kabupaten Sigi.
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan dari ketiga faktor independen yang diteliti (pengetahuan, pola asuh, dan imunisasi dasar lengkap) didapatkan memiliki hubungan dengan variabel dependen (pencegahan stunting).
References
2. M. Rohmah and R. S. Natalie, “Kejadian Stunting di Tinjau dari Pola Makan dan Tinggi Badan Orang Tua Anak Usia 12-36 Bulan di Puskesmas Kinoivaro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah,” J. Qual. Women’s Heal., vol. 3, no. 2, pp. 207–215, 2020, doi: 10.30994/jqwh.v3i2.74.
3. Profil Sulawesi Tengah, 2020
4. Irmawati, 2021 Profil Puskesmas Dolo dan Data Laporan Program gizi mengenai Stunting Tahun 2020 Wilayah Kerja Puskesmas Dolo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.
5. Hasnawati, S. Latief, and J. P. AL, “Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 12-59 Bulan,” J. KPendidikan Keperawatan dan Kebidanan, vol. 1, no. 1, pp. 7–12, 2021, doi: 10.37362/jkph.v6i1.528.
6. I. Budiastutik and M. Z. Rahfiludin, “Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang,” Amerta Nutr., vol. 3, no. 3, pp. 122–129, 2019, doi: 10.2473/amnt.v3i3.2019.122-129.
7. W. Angliana, J. Sakung, and F. Amalinda, “Hubungan Pola Makan dan Riwayat Penyakit Diare dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Kavaya Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala,” J. Kolaboratif Sains, vol. 2, no. 1, pp. 300–303, 2019, [Online]. Available: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/jom/article/view/819.
8. F. D. Bella, N. A. Fajar, and M. Misnaniarti, “Hubungan Pola asuh dengan kejadian stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang,” J. Gizi Indones., vol. 8, no. 1, pp. 31–39, 2020, doi: 10.14710/jgi.8.1.31- 39.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.