Determinan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor
Determinants of Exclusive Breastfeeding Success in the Work Area of Puskesmas Ciangsana, Bogor District
Abstract
Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) merekomendasikan bayi baru lahir diberikan ASI secara eksklusif sampai usia 6 bulan. Akan tetapi banyak faktor yang membatasi pemberian ASI Ekslusif yaitu kebiasaan atau pun kepercayaan yang telah menjadi tata aturan kehidupan dalam suatu wilayah. Penghambat lainnya faktor sosial budaya mempunyai kecenderungan mengarahkan perilaku ibu untuk tidak mampu memberikan ASI Eksklusif.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2022.
Metode: Penelitian dengan desain potong lintang (cross-sectional) di wilayah kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang terdapat di tiga desa yaitu Desa Nagrak, Ciangsana dan Bojongkulur. Sampel penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan dengan pengambilan sampel Sistem Random Sampling (SRS) sebanyak 114 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan link kuesioner dengan kabo tool box. Data dianalisis dengan regresi logistik ganda agar mengetahui determinan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif.
Hasil: Faktor dominan dalam keberhasilan pemberian ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Ciangsana adalah dukungan dari petugas kesehatan yang berisiko 4,25 kali lebih tinggi dalam pemberian ASI Ekslusif (OR= 4,25; CI 95%: 1,63 - 11,12; P value = 0,003) setelah dikontrol oleh pengetahuan ibu, sikap, kepercayaan, dukungan keluarga, dan tradisi. Selain itu, diikuti oleh sikap positif ibu (OR= 3,85; CI 95%: 1,51 - 9,85; P value = 0,005) dan tradisi yang mendukung (OR= 3,08; CI 95%: 0,63-14,99; P value = 0,164).
Kesimpulan:Dukungan tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan keberhasilan ASI Ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Ciangsana. Dukungan dalam pemberian informasi dari tenaga kesehatan mampu merubah perilaku dan sosial budaya yang berlaku kearah yang lebih baik sehingga diharapkan dapat memaksimal masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan keuntungan dalam pemberian ASI Ekslusif pada anaknya.
References
Kementerian Kesehatan RI. Laporan Kegiatan Hari Gizi Nasional. Jakarta; 2020.
Fauziyah A, Dewi Pertiwi F, Avianty I. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor
Tahun 2020. Promotor. 2022;5(2):115.
Yulfira Media. Faktor-faktor Sosial Budaya yang Melatar Belakangi Pemberian ASI Eksklusif. 2017.
Batubara N sari, Yustina I, Januariana NE. Pengaruh Sosial Budaya terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Batunadua Kota
Padangsidimpuan Tahun 2015. J Kesehat Ilm Indones. 2016;1(1):59–66.
Syafiq, Fikawati K. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers; 2015.
Soetjiningsih. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran : EGC; 2012.
Roesli. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya; 2000.
Prasetyono. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press; 2012. 21–27 p.
Purnami. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan ASI Eksklusif di Kelurahan Kembang Sari Wilayah Kerja Puskesmas Selong. J Gizi Klin Indones. 2008;
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Kinerja Kementrian Kesehatan Tahun 2020. Kementeri Kesehat Republik Indones Tahun 2021.
;1– 224.
Padeng EP, Senudin PK, Laput DO. Hubungan Sosial Budaya terhadap keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Waembeleng,
Manggarai, NTT. J Kesehat Saelmakers PERDANA. 2021;4(1):85–92.
Rambu SH. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Puskesmas Biak Kota. 2019;08(2):123–30.
Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2015.
Putra RADI. Faktor Sosial Budaya yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas SP II Sekutur Jaya Kabupaten Tebo
Provinsi Jambi Tahun 2020. 2020;
Nurpelita. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Buatan II Siak Tahun 2007. 2007;
Junaedah. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Badak. 2020.
Humairoh K. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang. 2017. p. 110.
Kusuma D. Hubungan Antara Dukungan Ibu Mertua dan Karakteristrik Ibu Terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pejuang
Kota Bekasi 2013. 2013.
Rahadian. How can father breasfeed? Asking in Ayah in Jakarta. Univ Waikato. 2018;
Zuhrotunida. Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Keberhasilan Asi Eksklusif Di Puskesmas Kutabumi. Indones Midwifery J [Internet].
;1(2):1–12. Available from: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/imj/article/view/984
sixtia kusumawati. Hubungan Sikap Dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif. 2021;6(2):116–20.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.