Determinan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor

Determinants of Exclusive Breastfeeding Success in the Work Area of Puskesmas Ciangsana, Bogor District

  • Tsalitsa Putri Mahasiswa Pascasarjana Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Indonesia
  • Dian Ayubi Dosen Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Indonesia
  • Tri Krianto Karjoso Dosen Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Indonesia
Keywords: ASI Ekslusif, Perilaku, Puskesmas Ciangsana, Sosial Budaya

Abstract

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) merekomendasikan bayi baru lahir diberikan ASI secara eksklusif sampai usia 6 bulan. Akan tetapi banyak faktor yang membatasi pemberian ASI Ekslusif yaitu kebiasaan atau pun kepercayaan yang telah menjadi tata aturan kehidupan dalam suatu wilayah. Penghambat lainnya faktor sosial budaya mempunyai kecenderungan mengarahkan perilaku ibu untuk tidak mampu memberikan ASI Eksklusif.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2022.

Metode: Penelitian dengan desain potong lintang (cross-sectional) di wilayah kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang terdapat di tiga desa yaitu Desa Nagrak, Ciangsana dan Bojongkulur. Sampel penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan dengan pengambilan sampel Sistem Random Sampling (SRS) sebanyak 114 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan link kuesioner dengan kabo tool box. Data dianalisis dengan regresi logistik ganda agar mengetahui determinan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif.

Hasil: Faktor dominan dalam keberhasilan pemberian ASI Ekslusif di wilayah  kerja Puskesmas Ciangsana adalah dukungan dari petugas kesehatan yang berisiko 4,25 kali lebih tinggi dalam pemberian ASI Ekslusif (OR= 4,25; CI 95%: 1,63 - 11,12; P value = 0,003) setelah dikontrol oleh pengetahuan ibu, sikap, kepercayaan, dukungan keluarga, dan  tradisi. Selain itu, diikuti oleh sikap positif ibu (OR= 3,85; CI 95%: 1,51 - 9,85; P value = 0,005) dan tradisi yang mendukung (OR= 3,08; CI 95%: 0,63-14,99; P value = 0,164).

Kesimpulan:Dukungan tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan keberhasilan ASI Ekslusif di wilayah  kerja Puskesmas Ciangsana. Dukungan dalam pemberian informasi dari tenaga kesehatan mampu merubah perilaku dan sosial budaya yang berlaku kearah yang lebih baik sehingga diharapkan dapat memaksimal masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan keuntungan dalam pemberian ASI Ekslusif pada anaknya.

 

References

Kementerian Kesehatan RI. Laporan Kegiatan Hari Gizi Nasional. Jakarta; 2020.

Fauziyah A, Dewi Pertiwi F, Avianty I. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor

Tahun 2020. Promotor. 2022;5(2):115.

Yulfira Media. Faktor-faktor Sosial Budaya yang Melatar Belakangi Pemberian ASI Eksklusif. 2017.

Batubara N sari, Yustina I, Januariana NE. Pengaruh Sosial Budaya terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Batunadua Kota

Padangsidimpuan Tahun 2015. J Kesehat Ilm Indones. 2016;1(1):59–66.

Syafiq, Fikawati K. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers; 2015.

Soetjiningsih. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran : EGC; 2012.

Roesli. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya; 2000.

Prasetyono. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press; 2012. 21–27 p.

Purnami. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan ASI Eksklusif di Kelurahan Kembang Sari Wilayah Kerja Puskesmas Selong. J Gizi Klin Indones. 2008;

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Kinerja Kementrian Kesehatan Tahun 2020. Kementeri Kesehat Republik Indones Tahun 2021.

;1– 224.

Padeng EP, Senudin PK, Laput DO. Hubungan Sosial Budaya terhadap keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Waembeleng,

Manggarai, NTT. J Kesehat Saelmakers PERDANA. 2021;4(1):85–92.

Rambu SH. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Puskesmas Biak Kota. 2019;08(2):123–30.

Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2015.

Putra RADI. Faktor Sosial Budaya yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas SP II Sekutur Jaya Kabupaten Tebo

Provinsi Jambi Tahun 2020. 2020;

Nurpelita. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Buatan II Siak Tahun 2007. 2007;

Junaedah. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Badak. 2020.

Humairoh K. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang. 2017. p. 110.

Kusuma D. Hubungan Antara Dukungan Ibu Mertua dan Karakteristrik Ibu Terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pejuang

Kota Bekasi 2013. 2013.

Rahadian. How can father breasfeed? Asking in Ayah in Jakarta. Univ Waikato. 2018;

Zuhrotunida. Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Keberhasilan Asi Eksklusif Di Puskesmas Kutabumi. Indones Midwifery J [Internet].

;1(2):1–12. Available from: http://jurnal.umt.ac.id/index.php/imj/article/view/984

sixtia kusumawati. Hubungan Sikap Dan Dukungan Tenaga Kesehatan Dengan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif. 2021;6(2):116–20.

Published
2022-09-07
How to Cite
Putri, T., Dian Ayubi, & Karjoso, T. K. (2022). Determinan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor: Determinants of Exclusive Breastfeeding Success in the Work Area of Puskesmas Ciangsana, Bogor District. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(9), 1081-1092. https://doi.org/10.56338/mppki.v5i9.2485