Analisis Masalah Stunting (Pendek) pada Baduta di 1000 Hari Pertama Kehidupan di wilayah Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo

  • Sabirin B. Syukur Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
  • Harismayanti Harismayanti Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Keywords: Stunting, Baduta, 1000 HPK

Abstract

Pendek (Stunting)  pada baduta menggambarkan salah satu kasus gizi secara global, kekurangan gizi pada dini kehidupan anak hendak berakibat pada mutu sumberdaya manusia. Anak yang kurang gizi bakal lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) serta pada masa berikutnya bakal berkembang lebih pendek (stunting) yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan kognitifnya. Perihal ini pastinya hendak mempengaruhi pada keberhasilan pendidikan, yang berdampak pada menyusutnya produktivitas dikala umur dewasanya. Tujuan dalam riset ini merupakan untuk menganalisis permasalahan stunting yang terjalin pada ibu mengandung serta anak dalam cakupan 1000 hari awal kehidupan. Populasi dalam riset ini merupakan anak Baduta. Penggunaan sampel yang digunakan non-probality sampling dengan metode purposive sampling. Analisa data memakai deskriptf dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis didapatkan sebagian pemicu yang mempengaruhi gizi anak yang bisa berbahaya serta menyebabkan permasalahan stunting, yaitu pendidikan ibu rendah (53,8%), pengetahuan kurang (23,8%), penghasilan keluarga kurang (53,8%) riwayat KEK (30,0%), imunisasi tidak lengkap (23,8%), tidak memperoleh MP ASI (23,8%), dukungan petugas kesehatan dengan health education lebih kepada orang tua anak tentang sikap menghindari pendek (stunting) dengan menggunakan posyandu yang dilaksanakandi warga. Dan diajarkan buat memaksimalkan program KIA dan Gizi yang berfokus pada sikap pencegahan pendek (stunting) di 1000 HPK.

References

Djauhari T. Gizi Dan 1000 Hpk. Saintika Med. 2017;13(2):125.

Wahyuni D, Fitrayuna R. Pengaruh Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kualu Tambang Kampar. J Kesehat Masy. 2020;4(1):20–6.

Ningtyas YP, Udiyono A, Kusariana N. Pengetahuan Ibu Berhubungan Dengan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangayu Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2020;8(1):107–13.

Teja M. Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pus Penelit Badan Keahlian DPR RI. 2019;XI(22):13–8.

Danefi SSTT. Literature Review Anemia Dan Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil Sebagai Salah Satu Faktor Penyebab Stunting Pada Bayi …. J Semin 2020;54–62.

Rahmandiani RD, Astuti S, Susanti AI, Handayani DS, Didah. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu dan Sumber Informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Rizkia. Jsk. 2019;5(2):74–80.

Hatta H. Hubungan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa Di SMP Negeri 1 Limboto Barat. Afiasi J Kesehat Masy. 2019;4(2):41–6.

Mustamin, Ramlan Asbar B. Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Provinsi Sulawesi Selatan. 2018;25:25–32.

Setiawan E, Machmud R, Masrul M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. J Kesehat Andalas. 2018;7(2):275.

Apriluana G, Fikawati S. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2018;28(4):247–56.

Ni`mah Khoirun, Nadhiroh SR. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indones [Internet]. 2015;10(1):13–9.

Olsa ED, Sulastri D, Anas E. Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo. J Kesehat Andalas. 2018;6(3):523.

Nurma Yuneta AE, Hardiningsih H, Yunita FA. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar. PLACENTUM J Ilm Kesehat dan Apl. 2019;7(1):8.

Grace K.L. Langi, Made Djendra, Rudolf B. Purba RSPT. Pengetahuan Ibu Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita 2-5 Tahun. 2019;11(1):17–22.

Kawulusan M, Walalangi RGM, Sineke J, Mokodompit RC. Pola Asuh Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Bohabak. Gizido. 2019;11(2):88–95.

Lestari W, Rezeki SHI, Siregar DM, Manggabarani S. Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 014610 Sei Renggas Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan. J Dunia Gizi. 2018;1(1):59.

Kurnia R. Hubungan Pendapatan Keluarga, Berat Lahir, Dan Panjang Lahir Dengan Kejadian Stunting Balita 24 - 59 Bulan Di Bangkalan. J Manaj Kesehat. 2017;3(1):1–14.

Rufaida FD, Raharjo AM, Handoko A. The Correlation of Family and Household Factors on The Incidence of Stuntingon Toddlers in Three Villages Sumberbaru Health Center Work Area of Jember. 2020;6(1):1–6.

Atin Nurmayasanti, Trias Mahmudiono. Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk . Amerta Nutr. 2019;3(2):114–21.

Ngaisyah RD. Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kanigoro, Saptosari Gunung Kidul. J Med Respati. 2015;10(4):65–70.

Apriningtyas VN, Kristini TD. Faktor Prenatal yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-24 Bulan. J Kesehat Masy Indones. 2019;14(2):13.

Sukmawati S, Hendrayati H, Chaerunnimah C, Nurhumaira N. Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi Dengan Stunting Pada Balita Usia 06-36 Bulan Di Puskesmas Bontoa. Media Gizi Pangan. 2018;25(1):18.

Ruaida N, Soumokil O. Hubungan Status Kek Ibu Hamil Dan Bblr Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Tawiri Kota Ambon. J Kesehat Terpadu (Integrated Heal Journal). 2018;9(2):1–7.

Rilyani. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Panjang Bandar Lampung. J Holist Heal. 2016;10(3):1–4.

Agustia R, Rahman N, Hermiyanty H. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Tambang Poboya, Kota Palu. Ghidza J Gizi dan Kesehat. 2020;2(2):59–62.

Swathma D, Lestari H, Ardiansyah R. Analisis Faktor Risiko Bblr, Panjang Badan Bayi Saat Lahir Dan Riwayat Imunisasi Dasar Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-36 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2016. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah. 2016;1(3):186294.

Juwita S, Andayani H, Bakhtiar B, Sofia S, Anidar A. Hubungan Jumlah Pendapatan Keluarga dan Kelengkapan Imunisasi Dasar dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Pidie. Kedokt Nanggroe Med. 2019;2(4):1–10.

Nova M, Afriyanti O. Hubungan Berat ASI Eksklusif, MP- ASI Dan Asupan Energi Dengan Stunting Pada Balita Usia 24±59 Bulan Di Puskesmas Lubuk Buaya. J Kesehat Perintis. 2018;5(1997):47–53.

Subandra Y, Zuhairini Y, Djais J. Hubungan pemberian ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI terhadap Balita Pendek Usia 2 sampai 5 tahun di Kecamatan Jatinangor. J Sist Kesehat. 2018;3(3):142–8.

Khasanah DP, Hadi H, Paramashanti BA. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet. 2016;4(2):105.

Widaryanti R. Makanan Pendamping Asi Menurunkan Kejadian Stunting Balita Kabupaten Sleman. Encycl Med Decis Mak. 2019;3(2):23–8.

Prihutama NY, Rahmadi FA, Hardaningsih G. Pemberian Makanan Pendamping Asi Dini Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun. J Kedokt Diponegoro. 2018;7(2):1419–30.

Published
2021-05-18
How to Cite
Syukur, S. B., & Harismayanti, H. (2021). Analisis Masalah Stunting (Pendek) pada Baduta di 1000 Hari Pertama Kehidupan di wilayah Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 4(2), 179-186. https://doi.org/10.56338/mppki.v4i2.1493