FAKTOR RISIKO KEJADIAN HUMAN IMUNNODEFICIENCY VIRUS / ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROM (HIV/ AIDS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU KABUPATEN SIGI
Abstract
       Permasalahan HIV/AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor kesehatan. Namun sesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman tentang permasalahan kesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko kejadian Human Imunnodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrom (HIV/ AIDS) di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode Case Control Study. Dengan jumlah 44 sampel (22 kasus dan 22 kontrol) dengan menggunakan uji Statistik yaitu Chi – square ( X2 ).
Hasil uji statistik dengan uji Odds Ratio menunjukan bahwa perilaku seks berisiko merupakan faktor risiko terhadap kejadian HIV/AIDS dengan nilai OR 34,000 >1, penggunaan narkoba jarum suntik merupakan faktor risiko terhadap kejadian HIV/AIDS dengan nilai OR 3,316>1 dan infeksi menular seksual merupakan faktor risiko terhadap kejadian HIV/AIDS dengan nilai OR 2,100 > 1
Kesimpulan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji Odds Ratio menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko merupakan faktor risiko kejadian HIV/AIDS, Penggunaan narkoba jarum suntik merupakan faktor risiko terhadap kejadian HIV/AIDS dan infeksi menular seksual merupakan faktor risiko terhadap kejadian HIV/AIDS. Saran dalam penelitian ini adalah bagi petugas Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang faktor risiko dalam mencegah HIV/AIDS dengan menganjurkan penggunaan kondom jika ingin melakukan hubungan seksual, serta untuk masyarakat untuk lebih meningkatkan pola hidup sehat dan mencegah faktor pencetus dan merubah gaya hidup yang dapat menyebabkan HIV/AIDS
Kata Kunci:Â Perilaku Seks berisiko, Penggunaan Narkoba Jarum Suntik, Infeksi Menular Seksual, Kejadian HIV/AIDS
References
Agung Saprasetya dan Diyah Woro, 2014, Faktor-faktor risiko penularan HIV / AIDS pada laki-laki Dengan orientasi seks heteroseksual dan homoseksual Di purwokerto, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jurnal Mandala of Health. Volume 4, Nomor 2
Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, 2018, Laporan Kasus HIV-AIDS tahun 2017, Sigi.
Kemenkes RI, 2015, Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Penularan HIV/SIFILIS Dari Ibu ke Anak Bagi Tenaga Kesehatan
Kemenkes RI, 2018, Hari AIDS Sedunia, Momen Stop Penularan HIV, Jakarta.
Kemenkes RI, 2018, Laporan Perkembangan HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) Triwulan IV tahun 2017, Dit-Jen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Maryunani Anik, 2014.Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu Ke Bayi Penatalaksanaan Di Pelayanan Kebidanan, Trans Info Media, Jakarta.
Murti Bhisma, 2012, Riset Epidemiologi, Gajah Mada University Press, Jogyakarta.
Mathers, C.D. and D. Loncar, 2012, Projections Of Global Mortality And Burden Of Disease From 2002 to 2030. Jurnal Plos Medicine.
Notoatmodjo, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi,Rineka Cipta, Jakarta.
Nursalam, 2012. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Salemba Medik, Jakarta
Puskesmas Biromaru, 2018, Laporan Kasus HIV-AIDS tahun 2018, Biromaru.
Restianti Hetti, 2014. Menerapkan Budaya Hidup SehatMengenal Bahaya Seks Bebas. Sarana Ilmu Pustaka, Bandung.
Said Firdaus, 2013. Faktor Risiko Kejadian HIV Pada Komunitas LSL (Lelaki Seks Dengan Lelaki) Mitra Yayasan Lantera Minangkabau Sumatera Barat. FKM Baiturrahmah Padang. Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 2
Sri Sunarti dan Widayatun, 2015, Perkembangan hiv dan aids di indonesia: Tinjauan sosio demografis, Jurnal Kependudukan Indonesia, Vol. III nomor 2.
TIM Dapur Naskah,2015.Penyakit AIDS. Sarana Ilmu Pustaka, Bandung
Tuti Sosilowati, 2012. Faktor –Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian HIV Dan AIDS Di Semarang Dan Sekitarnya.