HUBUNGAN ANTARA ASAP ROKOK DAN ALERGI DEBU DENGAN PENYAKIT ASMA BRONKIAL DI PUSKESMAS SINGGANI KOTA PALU

  • Novianti Kasim Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Nur Afni Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Sriwahyuni Moonti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Abstract

Asma sebagai kumpulan tanda dan gejala wheezing (mengi) dan atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut; timbul secara episodik dan atau kronik, cenderung pada malam hari/dini hari (nocturnal), musiman, adanya faktor pencetus diantaranya aktivitas fisik dan bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan penyumbatan, serta adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarga, sedangkan sebab-sebab lain sudah disingkirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asap rokok dan alergi debu dengan kejadian asma bronkial di Puskesmas Singgani Kota Palu. Populasi dan sampel pada penelitian ini ialah semua pasien yang berkunjung di Puskesmas Singgani Kota Palu khususnya dipoli dewasa. Sedangkan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 96 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Dengan uji yang digunakan yaitu uji chi-square. Berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa asap rokok  memiliki hubungan dengan kejadian asma bronkial dengan nilai p value = 0,026 dan untuk alergi debu menunjukan bahwa ada hubungan dengan kejadian bronkial  dengan nilai p value = 0,000. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara asap rokok dengan penyakit asma bronkial memiliki hubungan yang signifikan. Dan hubungan antara alergi debu dengan penyakit asma bronkial juga memiliki hubungan yang signifikan. Diharapkan  bagi pihak Puskesmas Singgani agar rutin melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat khususnya penderita asma bronkial tentang kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.

Kata Kunci: Asap Rokok, Alergi Debu, Asma Bronkial             

References

Aliyah, R. (2015). Pengaruh Pemberian Konseling Apoteker Terhadap Hasil Terapi Pasien Asma Anak di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Yogyakarta. Jurnal Permata Indonesia, 6(1), 21–28.

Daud, I., Mauriefle, A., & Yanti, E. D. (2017) Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kejadian Asma Pada Pasien Asma Bronkial Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. Dinamika Kesehatan, 8(1), 219–229.

Nasikhah, R. (2016) Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Artikel Penelitian. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Wauyo.

Adhar Arifuddin, Muh. Jusman Rau, Nurnidya Hardiyanti (2019) Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Asma di Wilayah Kerja Puskesmas Singgani Kota Palu : 1-62

Sri Evi New Yearsi Pangadongan , Agustina Rahyu, Selvy Pasulu (2017) Hubungan Tungau Debu Rumah, Paparan Asap Rokok dan Riwayat Penyakit Keluarga Terhadap Kejadian Asma Bronkial Diwilayah Kerja Puakesms Lempake Kota Samarinda:1-4.

Sundaru, H, Sukamto. (2007). Asma apa dan Bagimana Pengobatanya. Edisi VI. Jakarta

umar F. hubungan sanitasi dengan keberadaan tikus dikapal yang masuk pelabuhan soekarno hatta makassar tahun 2016. Universitas Muslim indonesia prodi kesehatan masyarakat; 2016.

Published
2019-09-15
Section
Fakultas Kesehatan Masyarakat

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>