Peran Kader Posyandu Pada Pelayanan Terpadu Wanita Prakonsepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa

  • Puspita Rini Akademi Kebidanan Graha Ananda Palu
  • Jemmi Jemmi Akademi Kebidanan Graha Ananda Palu

Abstract

Kader merupakan ujung tombak dalam kegiatan yang mendukung permasalahan kesehatan.Kader merupakan angggota masyarakat yang mau bekerja untuk menggerakkan masyarakat untuk menanggulangi masalah kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran kader Posyandu dalam pelayanan terpadu wanita prakonsepsi. Jenis penelitian adalah kualitatif rancangan studi kasus (case study). Jumlah informan sebanyak 7 orang kader. Teknik yang digunakan adalah In-Depth Interview dan observasi. hasil penelitian menunjukan dalam mendapatkan informasi tentang warganya yang akan menikah, ada beberapa jalur yang dapat digunakan oleh kader yaitu kader dari TOMA atau pasanagan itu sendiri dan kader menjaring wanita prakonsepsi serta menjadi perantara petugas dimana kader mampu menjaring dan mendampingi wanita prakonsepsi sebanyak 6 orang (86%). Disarankan agar lebih meningkatkan kepatuhan konsumsi kapsul multi zat gizi mikro wanita prakonsepsi, fungsi dari pengawas minum obat (PMO) perlu ditingkatkan serta Kader harus lebih berperan aktif dalam pemantauan dan pendampingan wanita prakonsepsi.

 

References

Kolumnis dan Wartawan Kompas, Rahasia Kecerdasan Anak:Memaksimalkan Perkembangan Otak. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010.

BAPPENAS, Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasioanal, 2010.

Kementerian Kesehatan R.I, Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan Litbangkes, 2010.

Kementerian Kesehatan R.I, Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Badan Litbangkes, 2007.

S. Sumarmi, “Pengembangan sistem layanan terpadu pra nikah (laduni) di kabupaten probolinggo, jawa timur,†School of Public Health Airlangga University, 2009.

A. Otoluwa, “Pengaruh pemberian suplemen multi zat gizimikro kepada wanita prakonsepsi terhadap pencegahan kerusakan DNA ibu hamil,†Universitas Hasanuddin, 2013.

F. . Trisnawati, A.G. dan Rahayu, “Pelatihan peningkatan kemampuan kader kesehatan dalam penanganan tuberkulosis (tbc) di wilayah kerja puskesmas gemolong ii sragen,†WARTA, vol. 11, no. 2, pp. 150 – 158, 2008.

Sulastyawati. Nataliswati T. & Nurul Hidayah, “Pengaruh pelatihan promosi kesehatan tentang DHF terhadap peningkatan keterampilan penyuluhan kader kesehatan,†Sci. J., 2007.

S. Sarwono, Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2004.

K. T. Hanna, S. Pramodho, “Profil Kader Kesehatan di Perkotaan, Proyek Kerjasama Perdhaki-PPA,†Jakarta, 1990.

Hafess A. Mohammad B.K. Shiekh M.R. Shah S.A.I. & Jooma R, “Lady health workers programme in Pakistan: callenges, achievements, and the way forward,†J Park med Assio, vol. 61, pp. 210–215, 2011.

R. . Helmi, A.F., Thaha, A.R., dan Thaha, “Kepatuhan ibu dalam pemberian taburia pada anak umur 6-24 bulan di Kabupaten pangkep tahun 2011,†Universitas Hasanuddin, 2011.

B. Hutabarat, “Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kepatuhan minum obat penderita kusta di Kabupaten Asahan Tahun 2007,†Universitas Sumatera Utara, 2008.

N. Broek, “Anaemia and micronutrient deficiencies: reducing maternal death and disability during pregnancy,†Br Med Bull, vol. 67, pp. 149–160, 2003.

S. . Sipato, “Peran pendampingan kader masyarakat terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi dan perbaikan hemoglobin ibu hamil di Kelurahan Manongkoki Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2011,†Universitas Hasanuddin, 2011.

I. . Mantra, Strategi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, 1997.

Published
2019-05-31
How to Cite
Rini, P., & Jemmi, J. (2019). Peran Kader Posyandu Pada Pelayanan Terpadu Wanita Prakonsepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 2(2), 148-158. https://doi.org/10.56338/mppki.v2i2.571