Gambaran Epidemiologi Penyakit Kusta di Provinsi Jawa Timur Tahun 2022
An Overview of the Epidemiology of Leprosy in East Java Province in 2022
Abstract
Latar belakang: Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan menyerang saraf tepi dan kulit. Pada tahun 2021 tercatat terdapat 10.976 kasus baru kusta di Indonesia. Provinsi Jawa Timur masuk ke dalam 10 besar provinsi dengan angka penemuan kasus baru kusta tertinggi per 100.000 penduduk. Penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Prevalensi kusta di Jawa Timur pada tahun 2021 sebesar 0,4 per 10.000 penduduk dengan angka penemuan kasus baru atau new case detection rate (NCDR) sebesar 4,2 per 100.000 penduduk.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran epidemiologi penyakit kusta di 38 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur pada tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan data sekunder yang bertujuan untuk membuat gambaran mengenai epidemiologi pola penyakit kusta berdasarkan orang, tempat, dan waktu.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyakit kusta di Jawa Timur banyak diderita oleh orang dewasa (usia >14 tahun) sebanyak 2.097 kasus (94%), tipe kusta multi basiler sebanyak 2.107 kasus (95%) serta dengan kecacatan tingkat 0 sebanyak 1.686 kasus (76%). Prevalensi kusta sebesar 0,5 per 10.000 penduduk dan angka kasus baru sebesar 5,3 per 100.000 penduduk.
Kesimpulan: Karakteristik penderita kusta tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2022 berada pada dewasa (usia >14 tahun) dan didominasi oleh kusta tipe MB dengan kecacatan tingkat 0 atau tanpa kecacatan. Masih terdapat 5 kabupaten/kota di Jawa Timur yang belum mencapai status eliminasi kusta yaitu Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Bangkalan.
References
Adriaty D, Iswahyudi, Wahyuni R, Agusni I, Izumi S. Leprosy Transmission in Endemic and Non-Endemic Areas Based on The Profile of Antibody Response of PGL-1 and PCR Detection of Mycobacterium leprae DNA from Nasal Swab Among Healthy Children of East Java, Indonesia. Infectious Disease Reports. 2020;Jul 7;12(Suppl 1):8748. doi: 10.4081/idr.2020.8748.
Alinda MD et al. Diagnosis and Management of Leprosy. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin. 2020;32(2), 149–157. https://doi.org/10.20473/bikk.V32.2.2020.149-157.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2020. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur; 2021.
Ghunawat S, Relhan V, Mittal S, Sandhu J, Garg VK. Childhood Leprosy: A Retrospective Descriptive Study from Delhi. Indian Journal of Dermatology. 2018;Nov-Dec;63(6):455-458. doi: 10.4103/ijd.IJD_99_17.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2021. Jakarta: Kemenkes RI; 2021.
Lastória JC, Abreu MA. Leprosy: Review of The Epidemiological, Clinical, and Etiopathogenic Aspects - Part 1. Anais Brasileiros de Dermatologia. 2014;Mar-Apr;89(2):205-18. doi: 10.1590/abd1806-4841.20142450.
Li X. et al. Epidemiological Characteristics of Leprosy During The Period 2005–2020: A Retrospective Study Based on The Chinese Surveillance System. Frontiers in Public Health, 2023;10. doi: 10.3389/fpubh.2022.991828.
Lubis RD. et al. Leprosy Epidemiology According to Leprosy Type in 13 Teaching Hospitals in Indonesia between 2018 and 2020. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 2022;10(E), pp. 1812–1817. doi: 10.3889/oamjms.2022.10816.
Nobre M. et al. Multibacillary Leprosy by Population Groups in Brazil: Lessons from An Observational Study. PLoS Neglected Tropical Disease. 2017;Feb 13;11(2):e0005364. doi: 10.1371/journal.pntd.0005364.
Parlaungan J. et al. Deteksi Dini Berbasis Web Terhadap Upaya Guru SD Dalam Pencegahan Penyakit Kusta Di Kota Sorong. AKSARA: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal. 2013; 09(January), pp. 331–338.
Pedrosa VL. et al. Leprosy Among Schoolchildren in The Amazon Region: A Cross-Sectional Study of Active Search and Possible Source of Infection by Contact Tracing. PLoS Neglected Tropical Disease. 2018;Feb 26;12(2):e0006261. doi: 10.1371/journal.pntd.0006261.
Smith CS, Aerts A, Saunderson P, Kawuma J, Kita E, Virmond M. Multidrug Therapy for Leprosy: A Game Changer on The Path to Elimination. Lancet Infectious Disease, 2017;17:293–7. doi: 10.1016/S1473-3099(17)30418-8.
Wang Y. et al. Epidemiological Characteristics and Factors Associated with Cure of Leprosy in Chongqing, China, from 1949 to 2019. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 2023;108(1), pp. 165–173. doi: 10.4269/ajtmh.22-0474.
Warusavithana S. et al. United for Dignity: Four Strategic Shifts to Get to Zero Leprosy by 2030. Eastern Mediterranean Health Journal. 2022; 28(2), pp. 93–94. doi: 10.26719/2022.28.2.93.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.