Pembinaan dan Pemantauan Pesantren Sehat di Pondok Pesantren Nurul Iman, Kabupaten Pesawaran, Lampung

Coaching and Monitoring for a Healthy Boarding School at Nurul Iman Islamic Boarding School, Pesawaran District, Lampung

  • Nada NurSyifa Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Fenny Etrawati Universitas Sriwijaya, Indonesia
  • Muhammad Amin Arigo Saci Universitas Sriwijaya, Indonesia
Keywords: Poskestren, Pondok Pesantren, Pembinaan dan Pemantauan

Abstract

Latar belakang: Provinsi Lampung memiliki 869 pondok pesantren dengan jumlah poskestren sebanyak 179. Poskestren bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga pesantren. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan poskestren yang terpadu melalui puskesmas dan stakeholders terkait pesantren sehat. Sehingga diharapkan elemen di lingkungan pesantren (pimpinan, pengelola dan santri) dapat menjadi motor penggerak, motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan.

Tujuan: Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran pembinaan dan pemantauan pesantren sehat di Pondok Pesantren Nurul Iman yang merupakan sasaran pembinaan dari Subdinas Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melibatkan pegawai lapangan subdinas promosi kesehatan Provinsi Lampung pengurus, dan guru Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi data. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik content analysis.

Hasil:  Pembinaan dan Pemantauan Poskestren di Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran

Latar belakang: Provinsi Lampung memiliki 869 pondok pesantren dengan jumlah poskestren sebanyak 179. Poskestren bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada warga pesantren. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan poskestren yang terpadu melalui puskesmas dan stakeholders terkait pesantren sehat. Sehingga diharapkan elemen di lingkungan pesantren (pimpinan, pengelola dan santri) dapat menjadi motor penggerak, motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan.

Tujuan: Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran pembinaan dan pemantauan pesantren sehat di Pondok Pesantren Nurul Iman yang merupakan sasaran pembinaan dari Subdinas Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melibatkan pegawai lapangan subdinas promosi kesehatan Provinsi Lampung pengurus, dan guru Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi data. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik content analysis.

Hasil:  Pembinaan dan Pemantauan Poskestren di Pondok Pesantren Nurul Iman Kabupaten Pesawaran merupakan  bentuk  tindak lanjut dari kegiatan pesantren sehat yang diadakan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung meliputi 3 kegiatan yakni persiapan, Musyawarah Masyarakat Pesantren (MMP) dan kunjungan ke poskestren Nurul Iman. Hasil kunjungan pembinaan dan pemantauan Poskestren menunjukkan bahwa pengelola dan kader Poskestren Nurul Iman telah mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penerapan pesantren sehat. Namun, masih terdapat beberapa aspek dalam pesantren sehat yang masih perlu diperhatikan. Pesantren Nurul Iman belum mempunyai struktur organisasi poskestren, sarana tempat cuci tangan di dalam poskestren, media edukasi dan masih adanya pemberian obat antibiotik yang tidak disertai resep dokter.

Kesimpulan: Poskestren Nurul Iman telah melaksanakan dan mengikuti arahan dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Namun, ditemukan beberapa aspek yang masih harus diperbaiki dan ditindak lanjuti. Sehingga, Poskestren Nurul Iman masih perlu pembinaan dan pemantauan rutin oleh Puskesmas Kalirejo dalam menjalankan fungsinya.

References

Komariyah N. Pondok Pesantren Sebagai Role Model Pendidikan Berbasis Full Day School. Hikmah J Pendidik Islam. 2016;5(2):221–40.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren. Departemen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2013 p. 9–39.

Rif’ah EN. Pemberdayaan Pusat Kesehatan Pesantren (Poskestren) Untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. War Pengabdi. 2019;13(3):96–105.

Kemeskes RI. Derajat Kesehatan 40% Dipengaruhi Lingkungan. 2022.

Kemenag. Jumlah Pondok Pesantren, Guru, dan Santri Menurut Provinsi. 2022.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Data Pondok Pesantren 2023. 2023.

Adisasmito W. Sistem Kesehatan edisi kedua. Bandung: PT. Raja Grafindo Perkasa; 2014.

Nasrullah. Pelaksanaan Manajemen Poskestren di Pondok Pesantren Darul Funun El-Abbasiyah Padang Japang. Al-Fikrah J Educ Manag. 2016;4(2):238–47.

Nadrati B, Wijayanto WP, Musniati M. Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Santri Di Pondok Pesantren Ad Diinul Qoyyim Lombok Barat. Holistik J Kesehat. 2019;13(1):1–6.

Hulaila A, Musthofa SB, Kusumawati A, Prabamurti PN. Analisis Pelaksanaan Program Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Durrotu Aswaja Sekaran Gunungpati Semarang. Media Kesehat Masy Indones. 2021;20(1):12–8.

Daili SF. Infeksi Menular Seksual. Edisi 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014.

Nurun Nikmah, Nor Indah Handayani NF. Analisis Personal Hygiene Dengan Kejadian Scabies Pada Santri Di Pondok Pesantren. Nurs Updat. 2021;12(3):1–6.

Elizabeth MZ. Program Pengelolaan Kebersihan Lingkungan di Pesantren. Dimas J Pemikir Agama untuk Pemberdaya. 2017;17(1):153–72.

Mauliza CT, Sawitri H, Topik MM. Analisis Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Skabies pada Santri di Pesantren Wilayah Kerja Puskesmas Peudada Tahun 2022. Galen J Kedokt dan Kesehat Mhs Malikussaleh. 2023;2(4):26–35.

Yuliani M, Sari MM, Isronijaya M, Rivai SI, Daryanti E, Juarta T. Pemberian Edukasi Kesehatan Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Di Vila Quran Fathul Mubiin. Lumbung Inov J Peabdian Kpd Masy. 2022;7(4):639–48.

Ningsih RW, Fadira N, Shalihat HM. Pemantauan Perkembangan Fisik Motorik Anak Prasekolah Melalui Kegiatan Senam Sehat Ceria Di Panti Asuhan Al-Marhamah Medan. J Abdiman Mutiara. 2022;3(2):166–73.

Ningsih ESB. Penerapan Program Revitalisasi Poskestren Melalui Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Pada Santri/Wati di Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Selaparang J Pengabdi Masy Berkemajuan. 2021;5(1):368–75.

Aulia OB. Hubungan Pelaksanaan Program Pos Kesehatan Pesantren dengan Penyedian Saranan Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren Nurul Qornain Desa Balet Baru, Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Tahun 2015. 2015.

Zurria K. Partisipasi Remaja dalam Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. Higeia J Public Heal Res Dev. 2020;1(3):84–94.

Djawaria DPA, Setiadi AP, Setiawan E. Analisis Perilaku dan Faktor Penyebab Perilaku Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep di Surabaya Behavior Analysis and Attributed Factors to Non Prescription Antibiotic Used in Surabaya. Media Kesehat Masy Indones. 2018;14(4):406–17.

Purwaningsih I, Mualifah L, Maryati S. PKM Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Modern MBS Pleret Bantul Yogyakarta Tahun 2018. J Pengabdi Masy Karya Husada. 2019;1(1):13–22.

Setianingsih F, Lestari Y, Permatasari G, Putri DFA. Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia dan Pentingnya Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Siswi MTs N 1 Sumbawa. J Pengabdi Masy Sains dan Teknol. 2023;2(2):72–7.

Purnama TB, Eliandy SRH, Lestari C. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Santri di Pondok Pesantren Kota Medan. J Promosi Kesehat Indones. 2020;15(2):70–4.

Published
2024-03-07
How to Cite
Nada NurSyifa, Fenny Etrawati, & Muhammad Amin Arigo Saci. (2024). Pembinaan dan Pemantauan Pesantren Sehat di Pondok Pesantren Nurul Iman, Kabupaten Pesawaran, Lampung: Coaching and Monitoring for a Healthy Boarding School at Nurul Iman Islamic Boarding School, Pesawaran District, Lampung . Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(3), 705-710. https://doi.org/10.56338/mppki.v7i3.5050