Analisis Spasial Kasus HIV/AIDS, Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan dan Tempat Berisiko Penularan HIV/AIDS di Kota Palembang Tahun 2022
Spatial Analysis of HIV/AIDS Cases, Accessibility of Health Services and Places at Risk of HIV/AIDS Transmission in Palembang City in 2022
Abstract
Latar belakang: Epidemi HIV/AIDS masih merupakan salah satu masalah terbesar saat ini, Data permodelan Asian Epidemic Model (AEM) menyebutkan bahwa angka kejadian HIV di Indonesia pada tahun 2022 adalah sebesar 0,09%, lebih rendah dari target yang ditetapkan tahun 2022 yaitu sebesar 0,19%.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji distribusi kasus kumulatif HIV/AIDS, kasus HIV/AIDS pada kelompok kunci (LSL, PSP, Penasun, Waria) dan Ibu Hamil serta jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan pengobatan HIV/AIDS dan tempat berisiko penularan HIV/AIDS di KotaPalembang.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi ekologi. Kelompok populasi yang teliti adalah 18 kecamatan di kota palembang. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Sistem Informasi HIV AIDS oleh Kemenkes yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Yayasan Intan Maharani. Analisis data yang digunakan adalah analisis spasial dengan metode overlay dan buffering menggunakan aplikasi QGIS.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kasus HIV/AIDS tertinggi terdapat di Kecamatan Kemuning, Ilir Barat I dan Sukarami, selain itu berdasarkan faktor risiko kasus tertinggi terdapat pada homoseksual. Sebaran kasus HIV/AIDS pada kelompok kunci dan ibu hamil tertinggi terdapat di Kecamatan Ilir Barat I. Pada radius 2 km masih terdapat beberapa kecamatan yang fasyankes nya belum mampu melingkupi seluruh wilayah. Sedangkan pada radius 2-5 km hampir seluruh wilayah kecamatan sudah terjangkau oleh fasilitas pelayanan Pengobatan HIV/AIDS, hanya kecamatan Ilir Barat I, Sematang Borang dan Gandus yang wilayahnya belum sepenuhnya terjangkau oleh fasilitas pelayanan Pengobatan HIV/AIDS. Kecamatan yang memiliki jumlah Hotspot paling tinggi adalah kecamatan Ilir Barat I.
Kesimpulan: Kasus HIV/AIDS pada tahun 2022 telah menyebar di 18 Kecamatan di Kota Palembang dan fasilitas kesehatan sudah hampir menjangkau seluruh wilayah walaupun ada beberapa kecamatan yang wilayahnya belum sepenuhnya terjangkau.
Kata Kunci: Analisis Spasial; HIV/AIDS; Kelompok Kunci; Pelayanan Kesehatan; Tempat Berisiko
References
WHO. HIV and AIDS. 2023; Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids?gclid=Cj0KCQiAh8OtBhCQARIsAIkWb69gwbxbCXY0jJ2LEDsOdb1v9d_YenPGfB-9IJmzcHdE5daJ2uf47mUaAnOsEALw_wcB
UNAIDS. Word AIDS Day 2023: Global HIV statistics. Fact Sheet. 2023;1–6. Available from: https://www.unaids.org/sites/default/files/media_asset/UNAIDS_FactSheet_en.pdf
Kemenkes RI. LAPORAN TAHUNAN HIV/AIDS 2022. 2022;
Direktorat P2P Kemenkes RI. Laporan kinerja 2022. 2022;
Sri Wahyuni NW, Negara IMK, Putra IBA. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang HIV/AIDS Dengan Minat Ibu Hamil Melakukan Voluntary Counselling And Testing (VCT) Di Puskesmas Ubud II. J Ris Kesehat Nas. 2023;7(1):21–7.
Kementerian Kesehatan RI. Laporan Eksekutif Perkembangan HIV AIDS Dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan III Tahun 2022. Siha.kemkes.go.id [Internet]. 2022;1–15. Available from: https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_TW_3_2022.pdf
Gondo KH. Pencegahan Penularan Hiv Dari Ibu Ke Bayi. Pencegah Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. 2013;3(1):1–16.
Yusnitasari AS, Rahmdani S, Ramadhani AT, Andini. Self Disclosure pada ODHA Pasangan Serodiskordan di Kota Makassar. 2023;6(2):279–84. Available from: https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/2957/2594
Afrisae SKA, Najmah, Rizki I tiara, Mulyono, Yusri. Distribusi spasial dan epidemiologi hiv-aids di provinsi sumatera selatan. 2023;8(June):216–27.
Dinkes Prov sumsel. Profil kesehatan provinsi sumsel 2021. 2022;259. Available from: www.dinkes.sumselprov.go.id.
Badan Pusat Statistik. Kecamatan Kemuning Dalam Angka 2022. 2022;
Mokhtar S, Wahid S, Kanang ILD, Iskandar D, Yuniarizki S. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian HIV (Human Immunodeficiency Virus) Pada Laki-Laki di RSUP DR. Wahidun Sudirohusodo Makassar Tahun 2020-2021. 2023;7:16997–7004.
Ajeng RH, Sastramihardja HS, Andarini MY. Tingginya Kejadian HIV/AIDS dengan Faktor Risiko Homoseksual di RSUD Dr. Slamet Kab. Garut. Bandung Conf Ser Med Sci [Internet]. 2023;3(1):149–53. Available from: https://doi.org/10.29313/bcsms.v3i1.5785
Alhidayanti, Yanthi D, Harnani Y, Syukaisih, Amalia R. Penyimpangan Perilaku Seksual Lelaku Seks Lelaki (LSL) Di Kota Pekanbaru. 2020;15(3).
Widyasari R, Besral, Widiastuti S, Siauta JA. Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya HIV/AIDS Setelah Intervensi Media Audio Visual Di SMPN 21 Bandar Lampung. 2021;8(4):859–66.
CDC. Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines, 2021. 2021; Available from: https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/msm.htm
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembanga. Laporan Akhir Pemetaan Populasi Kunci HIV Kota Bandung Tahun 2018. 2018;
Badan Pusat Statistik. Kecamatan Ilir Barat Satu Dalam Angka 2023. 2023.
Rochmawati L, Kuswanti I, Prabawati S. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Anak (PPIA). 2020. 1–55 p.
Amalia ZC, Priyadi BP, Purnaweni H. Evaluasi Program Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu Ke Anak Di Puskesmas Bogor Timur Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/download/37432/28447
Dewi NIP, Rafidah, Yuliastuti E. Studi Literatur Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian HIV/AIDS Pada Wanita Usia Subur (WUS). J Inov Penelit. 2022;3(1):4583–90.
Siregar GA, Adnan N, Salamah QN, Sabira S. Implementasi Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak di Indonesia?: Literature Review. J Kesehat Masy Khatulistiwa. 2023;10(4).
Dinas Kesehatan Kota Palembang. Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun 2021. 2021;
Adilina N, Rostyaningsih D, Lestari H. Implementasi Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Semarang. J Public Policy Manag Rev. 2021;11(1):1–17.
Sutrisno H, Setiyadi NA, Miftahul A. Prediksi Kemampuan UPK Dalam Menangani Persebaran HIV/AIDS Di Kabupaten Temanggung. 2013. p. 1–10.
Pariaribo K, Hadisaputro S, Widjanarko B, Adi S, Kesehatan F, Universitas M, et al. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kepatuhaan Terapi Antiretroviral (ARV) pada Pasien HIV/AIDS di RSUD Abepura Jayapura. 2017;2(1):7–16.
Hidayat SR, Fitri LDN. Hubungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Odha di Puskesmas Temindung Samarinda. Borneo Student Res. 2020;2(1):215–20.
Burhan R. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Perempuan Terinfeksi HIV. 2015;(03):33–8.
Yi H, Mantell JE, Wu R, Lu Z, Zeng J, Wan Y. A Profile of HIV Risk Factors in the Context of Sex Work Environments among Migrant Female Sex Workers in Beijing, China. 2010;15(2):172–87.
Qi J, Zhang D, Fu X, Li C, Meng S, Dai M, et al. High Risks of HIV Transmission for Men Who Have Sex with Men — A Comparison of Risk Factors of HIV Infection among MSM Associated with Recruitment Channels in 15 Cities of China. 2015;1–14.
J M, Downing. Using the Internet in Pursuit of Public Sexual Encounters?: Is Frequency of Use Associated With Risk Behavior Among MSM?? 2012;
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.