Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Waipare Kecaamatan Kangae Kabupaten Sikka
Faktors Related to the Incident of Dengue Hemorrhagic Fever in the Working Area of the Waipare Health Center, Kangae District, Sikka District
Abstract
Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu jenis penyakit arbovirus yang ditularkan melalui gigitan artropoda seperti nyamuk. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. kasus DBD di Nusa Tenggara Timur bervariasi dari tahun 2018 hingga 2021. Pada tahun 2018, terdapat 1.603 kasus, yang meningkat menjadi 4.832 kasus pada tahun 2019. Puncaknya terjadi pada tahun 2020, dengan 6.178 kasus dan 63 kematian, namun turun menjadi 2.807 kasus pada tahun 2021. Kasus DBD di Puskesmas Waipare mencapai 113 kasus pada tahun 2020, turun menjadi 21 kasus pada tahun 2021 dan meningkat menjadi 36 kasus pada tahun 2022. Ada 52 kasus antara Januari dan Maret 2023.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di wilyah kerja Puskesmas Waipare Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka.
Metode: Penelitian ini menggunakan observasional analitik dan desain penelitian Case control untuk mengkaji variabel-variabel yang berhubungan dengan kasus DBD di wilayah Puskesmas Waipare, Kangae, Sikka.
Hasil: Uji chi-square digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berhubungan dengan kejadian DBD (p-value= 0,006). Sementara itu, sikap mencegah, tindakan PSN (p-value = 0,001) dan ventilasi berkasa (p-value = 0,004), serta keberadaan jentik (p-value = 0,002) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian DBD, sedangkan pencahayaan tidak berhubungan dengan kejadian DBD (p-value = 0,255).
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pencahayaan terhadap kejadian DBD dan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap mencegah, tindakan PSN, ventilasi berkasa dan keberadaan jentik nyamuk terhadap kejadian DBD
References
Hidayani, W. R. (2020). Demam Berdarah Dengue?: Perilaku Rumah Tangga dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Program Penanggulangan Demam Berdarah Dengue. Pena Persada.
World Health Organization. (2019). Dengue and Severe Dengue.
Profil Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Kemenkes RI Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi NTT. (2021). Profil Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. (2023). Profil Dinas Kesehataan Kabupaten Sikka.
Profil Puskesmas Waipare. (2023). Data Rekam Medik Penyakit Demam Berdarah Dengue Tahun 2023.
Kelen, M. A. L., Salmun, J. A. R., & Setyobudi, A. (2022). Risk Factors of Dengue Hemorrhagic Fever in Oesapa Village, Kelapa Lima Sub-District. Media Kesehatan Masyarakat, 4(2), 140–148.
Mutyah, D. (2023). Ilmu Kesehatan MAsyarakat (F. Fadhila (ed.)). Sada Kurnia Pustaka.
Retang, P. A., Salmun, J. A., & Setyobudi, A. (2021). Hubungan Perilaku Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 3(1), 63–71.
Ramadhan, W. kurniawan, Sabilu, Y., & Zainuddin, A. (2022). Analisis Faktor Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Ketersediaan Plafon Dan Kawat Kassa Dengan Kejadian DBD Di Kecamatan Baruga Kota Kendari. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 03(02), 20–30.
Nur, Y. M., Eliza, & Haria, W. E. (2020). Faktor-Faktor Predisposisi yang berhubungan dengan Pencegahan DBD di Tanjung Basung Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Usang. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 131.
Sutriyawan, A., Darmawan, W., Akbar, H., Habibi, J., & Fibrianti. (2022). Faktor yang Mempengaruhi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Melalui 3M Plus dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(1), 23–32.
Salbiah, Susilawati, & Iswono. (2022). Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Aegypti Di Wilayah Kerja Puskesmas Pal . 3 Pontianak. Jurnal Kesehatan Lingkungan: Jurnal Dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan, 19(2), 191–202.
Zulfikar. (2019). Pengaruh Kawat Kasa Pada Ventilasi dan Pelaksanaan PSN DBD Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Serambi Saintia?: Jurnal Sains Dan Aplikasi, 7(1), 1–5.
Fitriana, B. R., & Yudhastuti, R. (2018). Hubungan Faktor Suhu Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kecamatan Sawahan Surabaya. The Indonesian Journal of Public Health, 13(1), 83–94.
Damayanti, S., & Kristanti, H. (2022). Hubungan pencahayaan dan suhu dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Indonesia, 11(2), 142–149.
Husin, H., Yanuarti, R., & Fandini, M. A. (2020). Hubungan Perilaku Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Terhadap Keberadaan Jentik Nyamuk Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 15(1), 34–42.
Trismayanti, N. K. N., Aryasih, I. G. A. M., Hadi, M. C., & Marwati, N. M. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar Tahun 2022. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(2), 99–113.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.