Penerapan Health Belief Model Perilaku Merokok pada Mahasiswa

Application of Health Belief Model of Smoking Behavior in College Student

  • Malinda Capri Nurul Satya Program Studi Promosi Kesehatan, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember
  • Lisus Setyowati Program Studi Promosi Kesehatan, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember
  • Iwan Abdi Suandana Program Studi Promosi Kesehatan, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember
  • Dian Kartika Sari Program Studi Promosi Kesehatan, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember
Keywords: Health Belief Model, Merokok, Mahasiswa

Abstract

Latar belakang: Merokok telah menjadi kebiasaan umum dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi komoditas yang terkait dengan budaya karena mudah ditemukan. Data dari Riskesdas menunjukkan bahwa prevalensi merokok pada usia 20-24 mencapai 27.2% dimana ini merupakan rentang usia mahasiswa. Kandungan bahan kimia dalam rokok memacu kerja susunan syaraf pada tubuh sehingga detak jantung dan tekanan darah bekerja semakin cepat. Selain itu, merokok menyebabkan munculnya penyakit mematikan lainnya. Salah satu teori yang digunakan untuk mengananlisis suatu perilaku adalah Health Belief Model. HBM digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan yang berfokus pada persepsi dan kepercayaan individu.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi kepada informan mengenai perilaku merokok pada mahasiswa dengan menerapkan teori Health Belief Model yang terdiri dari beberapa konstruk, meliputi persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan persepsi keinginan untuk bertindak.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain case study dan teknik snowball sampling. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui  gambaran secara mendalam terkait perilaku merokok pada mahasiswa yang dihubungkan dengan teori Health Belief Model. Informan dalam penelitian ini sebanyak 5 mahasiswa dari berbagai Jurusan di Politeknik Negeri Jember sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah disesuaikan dengan kebutuhan, menggunakan voice recorder untuk memastikan akurasi dan keutuhan data serta kemudahan dalam transkripsi, alat tulis dan juga buku catatan.

Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan merasa tidak rentan untuk terkena berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh merokok, sebagian besar informan menganggap bahwa rokok memberikan dampak yang serius dan berbahaya bagi kesehatan, seluruh informan menyatakan ketika berhenti merokok akan mendapatkan manfaat, sebagian besar informan menyatakan terdapat beberapa hambatan untuk berhenti merokok, dan sebagian besar informan memiliki keinginan untuk berhenti merokok dengan melakukan beberapa tindakan.

Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa seorang perokok masih kesulitan untuk menghentikan perilaku ini. Kesadaran bahwa efek negatif merokok tidak langsung terasa membuat beberapa informan belum sepenuhnya menyadari resiko kesehatan akibat merokok. Persepsi keseriusan yang rendah, adanya hambatan, dan minimnya keinginan untuk bertindak dapat menjadi penghambat dalam mengambil tindakan preventif dan mengatasi permasalahan kesehatan.

References

Alfariki LO. Epidemiologi Hipertensi (Sebuah Tinjauan Berbasis Riset). Yogyakarta: LeutikaPrio; 2019.

Sugiharti L, Sukartini NM, Handriana T. Konsumsi Rokok Berdasarkan Karakteristik Individu di Indonesia. J Ekon Kuantitatif. 2015;8(1):35–45.

WHO. Tobacco use falling: WHO urges countries to invest in helping more people to quit tobacco [Internet]. Geneva; 2021. Available from: https://www.who.int/news/item/16-11-2021-tobacco-use-falling-who-urges-countries-to-invest-in-helping-more-people-to-quit-tobacco

Khairatunnisa, Fachrizal I. Hubungan Persepsi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dengan Perilaku Merokok Pegawai Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun 2018. JUMANTIK (Jurnal Ilm Penelit Kesehatan). 2019;4(1):69–81.

Kemenkes RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes; 2018.

Iffah N, Faradina S. Hubungan Health Locus of Control Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja. J Psikogenes. 2018;6(1):46–53.

Munir M. Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-laki. J Kesehat. 2019;12(2):112–9.

Etika AN, Wijaya DS. Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Intensitas Merokok Pada Siswa. CARE J Ilm Ilmu Kesehat. 2015;3(3).

Karo MB, Barus M, Perangin-angin IH, Tarigan RB. Hubungan Teknik Relaksasi Nafas dalam dengan Ansietas Mahasiswa Tingkat IV dalam Menyusun Skripsi di Prodi Ners Stikes Santa Elisabeth Medan Tahun 2022. J Keperawatan Dirgahayu. 2022;4(22):32–7.

Peterson LA, Hecht SS. Tobacco, e-cigarettes, and child health. Curr Opin Pediatr. 2017;29(2):225–30.

Muh. Fitrah Yassin. Health Belief Models (HBM) Sebagai Prediktor Perilaku Merokok Masyarakat Kota Makassar. Universitas Bosowa Makassar; 2023.

Sutriyawan A, Nofianti, Halim. Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis. JIKA J Ilm Kesehat. 2022;4(1):98–105.

Tandang F, Amat ALS, Pakan PD. Hubungan Kebiasaan Merokok Pada Perokok Aktif dan Pasif dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sikumana Kota Kupang. Cendana Med J. 2018;15(3):382–90.

Darmin, Akbar H, Rusdianto. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Inobonto. Media Publ Promosi Kesehat Indones. 2020;3(3):223–8.

AfriaTantri, Fajar NA, Utama F. Hubungan Persepsi terhadap Peringatan Bahaya Merokok Pada Kemasan Rokok dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-laki di Kota Palembang. J Ilmu Kesehat Masy. 2018;9(1):74–82.

Isra R, Umar. Persepsi Bahaya Merokok terhadap Kesehatan. J Patriot. 2018;240–6.

Kusuma ARP. Pengaruh Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Rongga Mulut. J World Cl Islam Univ Unissula Sultan Agung Ilamic Univ. 2018;

Husna MT, Ashari DC, Ramadhini NN, Dharmariana JR, Theofani E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Berhenti Merokok pada Perokok Usia Dewasa Awal. J Ilmu Perilaku. 2020;4(1):74–85.

Rusma A, Nuddin A, Rusman ADP. Analisis Motif Pengambilan Keputusan Merokok melalui Teori Health Belief Model (HBM) Pada Mahasiswa di Kota Parepare. J Ilm Mns dan Kesehat. 2020;3(3):354–62.

Milcarz K, Pola?ska K, Balwicki ?, Makowiec-D?browska T, Hanke W, B?k-Romaniszyn L, et al. Perceived barriers and motivators to smoking cessation among socially-disadvantaged populations in Poland. Int J Occup Med Env Heal. 2019;32(3):363–77.

Marietta Orlowski. Introduction to Health Behaviors: A Guide for Managers, Practitioners & Educators. United States of America: Cengage Learning; 2015.

Wulandari CI, Santoso A. Pengalaman Menghentikan Kebiasaan Merokok Pada Mantan Perokok. J Keperawatan Diponegoro. 2012;1(1):36–42.

Kiara Aulia Pelawi. Gambaran Pengetahuan Bahaya Rokok Elektrik (Vape) Pada Remaja Putri di Kota Medan. J Kesehat. 2023;1(1):287–95.

Published
2024-03-06
How to Cite
Malinda Capri Nurul Satya, Lisus Setyowati, Iwan Abdi Suandana, & Dian Kartika Sari. (2024). Penerapan Health Belief Model Perilaku Merokok pada Mahasiswa : Application of Health Belief Model of Smoking Behavior in College Student. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(3), 657-663. https://doi.org/10.56338/mppki.v7i3.4646