Perilaku Nenek dalam Praktik Pemberian Makan pada Balita Stunting di Wilayah Komunitas Dayak Kabupaten Landak

Grandmother’s Behavior in Feeding Practices for Stumted Toddlers in Dayak Community Area, Landak Regency

  • Arswendy Irene Fioresta Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak
  • Elly Trisnawati Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak
  • Marlenywati Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak
Keywords: Stunting, Dayak, Perilaku Nenek, Pemberian Makan

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita didunia saat ini. Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya stunting, salah satunya  yaitu disebakan karena praktik pemberian makanan yang buruk dan kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi. Faktor penentu dari kejadian stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor orangtua melainkan juga dapat disebabkan oleh faktor keluarga sebagai lingkungan pengasuh yang turut berperan dalam beberapa aspek penting perkembangan bayi/balita. Dalam hal ini nenek menjadi orang terdekat oleh keluarga dalam mengasuh balita, sehingga nenek menjadi faktor penting dalam peningkatan risiko stunting.

Tujuan: Mengidentifikasi pemahaman nenek tentang pencegahan stunting dan perilaku nenek dalam praktik pemberian makan pada balita stunting di Komunitas Dayak Kabupaten Landak.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crosssectional yang dilakukan di 5 desa yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Senakin Kabupaten Landak. Sampel dalam penelitian ini adalah nenek yang tinggal bersama dengan keluarga balita stunting yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung untuk menggali informasi pemahaman nenek tentang pencegahan stunting dan menggali peran nenek dalam pemberian makanan pada balita yang diasuhnya.

Hasil:Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku nenek dalam pemberian jenis menu makanan masuk dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 62,5%. Perilaku nenek dalam menentukan jadwal dan frekuensi makan masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 55%. Perilaku nenek dalam mengolah makanan masuk dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 52,5%. Perilaku nenek dalam menyajikan makanan masuk dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 75%. Perilaku nenek dalam memberi makan pada balita stunting masuk dalam kategori baik yaitu sebesar 52,5%. Tingkat pengetahuan nenek masuk dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 57,2%.

Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku nenek dalam praktik pemberian makan pada balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Senakin sebagian besar perilaku dalam pemberian jenis menu makanan  kurang baik, jadwal dan frekuensi pemberian makan baik, melakukan pengolahan makanan dengan kurang baik, dalam hal penyajian makanan kurang baik, dan cara memberi makan baik.

References

Heriawan T, Azwar A, Elfitra E. Ntino Ngasuh Cucung: Dari Kultural, Pola Asuh Tradisional Hingga Penyebab Stunting. Indones J Relig Soc. 2021;3(2):59–68.

Rahman FD. PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe, Kasiyan, dan Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember). Indones J Heal Sci. 2018;10(1):15–24.

Kemenkes RI. Buletin Stunting. Kementeri Kesehat RI. 2018;301(5):1163–78.

Widanti YA. Prevalensi, Faktor Risiko, dan Dampak Stunting pada Anak Usia Sekolah. J Teknol dan Ind Pangan. 2017;1(1):23–8.

Kemenkes RI. Hasil Survey Status Gizi Indonesia 2022. 2022;1–158.

UNICEF. Regional Report on Nutrition Security in ASEAN. Reg Rep Nutr Secur ASEAN. 2019;2:11.

Nirmala Sari MR, Ratnawati LY. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gapura Kabupaten Sumenep. Amerta Nutr. 2018;2(2):182.

Khusna AN, Sofiana L. Pelatihan Mengolah Dan Mengelola Makanan Balita Untuk Mengurangi Status Gizi Balita Yang Bermasalah. SINEMAS UAD. 2018;(July 2018):32–8.

Sutomo B, Angraini DY. Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. 1st ed. Jakarta: Demedia; 2010.

Wijhati ER, Nuzuliana R, Pratiwi MLE. Analisis status gizi pada balita stunting. J Kebidanan. 2021;10(1):1.

Noviyanti LA. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kencong. Univ Jember [Internet]. 2019; Available from: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89968

Natalia L, Yuwansyah Y, Andini. Gambaran Pola Pemberian Makan dan Pola Asuh pada Balita Stunting. Bunda Edu-Midwifery Journal(Bemj). 2022;5(2):37–43.

Anggaraeni DL. Pola pemberian makanan pada balita stunting di Sawan, Kabupaten Buleleng. J Kesehat Midwinerslion. 2019;4(2):101–6.

Maulidia P, Simatupang ND, Widayati S, Adhe KR. Analisis Variasi Penyajian Menu Makanan terhadap Nafsu Makan pada Anak Usia 2-4 Tahun di Desa Badang. SELING J Progr Stud PGRA [Internet]. 2022;8(2):159–71. Available from: http://jurnal.stitnualhikmah.ac.id/index.php/seling/article/view/1229

K FA, Ambohamsah I, Amelia R. Modifikasi Makanan Untuk Meningkatkan Gizi Balita Di Kabupaten Polewali Mandar. J Kesehat Kusuma Husada. 2020;94–102.

IDAI. Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. UKK Nutr dan Penyakit Metab Ikat Dr Anak Indones [Internet]. 2015; Available from: http://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2015/07/merged_document.pdf

Ghinanda SR, Mauliza, Khairunnisa C. Hubungan Pola Penerapan Feeding rules dengan Status Gizi Balita 6-24 Bulan di Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe. J Pendidik Tambusai. 2022;Volume 6 N(1):2583–8.

Published
2024-01-03
How to Cite
Fioresta, A. I., Trisnawati, E., & Marlenywati. (2024). Perilaku Nenek dalam Praktik Pemberian Makan pada Balita Stunting di Wilayah Komunitas Dayak Kabupaten Landak: Grandmother’s Behavior in Feeding Practices for Stumted Toddlers in Dayak Community Area, Landak Regency. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 7(1), 194-200. https://doi.org/10.56338/mppki.v7i1.4275