Hubungan Psychological Well-Being dengan Perilaku Pencegahan Penggunaan NAPZA pada Remaja SMA di Kota Makassar
The Relationship between Psychological Well-Being and Drug Use Prevention Behavior in High School Adolescents in Makassar City
Abstract
Latar belakang: Pengguna Napza banyak dilakukan oleh remaja atau kelompok usia muda. Hal ini tidak lepas dari sifat remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap Napza dan keinginan untuk mencobanya. Sulawesi Selatan sebagai daerah tujuan pendidikan maupun wisata di kawasan Timur Indonesia tentunya memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi. Terkhusus di Kota Makassar peluang untuk menggunakan atau mengedarkan Napza dapat dikatakan cukup tinggi karena daerah ini banyak terdapat perguruan tinggi maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), oleh karena itu bagi pengedar hal ini merupakan jalur strategis yang dapat dimanfaatkan untuk mengedarkan Napza dengan berbagai modus. Faktor lainnya seorang remaja menyalahgunakan Napza dikarenakan adanya masalah-masalah mental atau masalah psikologis yang terjadi pada dirinya. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia dikatakan sehat bukan hanya berdasarkan kesehatan fisik saja, namun juga kesehatan sosial dan psikologis. Kesehatan psikologis individu dalam menjalani perkembangannya sebagai manusia dikenal dengan istilah psychological well-being. Seseorang dengan psychological well-being yang baik dapat menghadapi gangguan yang berasal dari permasalahan-permasalahan yang dialami.
Tujuan: Untuk Mengetahui 1) gambaran psychological well-being pada remaja SMA di Kota Makassar, 2) gambaran perilaku pencegahan penggunaan Napza pada remaja SMA di Kota Makassar, 3) Pengaruh psychological well-being dengan perilaku pencegahan penggunaan Napza pada remaja SMA di Kota Makassar
Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang
Hasil: Hasil penelitian yaitu variabel pertama: 57 orang dari 100 responden yang menjadi sampel penelitian terdapat 51,40% yang berada pada kategori baik dalam hal psychological well-being, variabel kedua: 53 orang dari 100 responden yang menjadi sampel penelitian terdapat 47,70% yang berada pada kategori tinggi dalam hal perilaku pencegahan penggunaan Napzah dan variabel terakhir terdapat hubungan antara psychological well-being dengan perilaku pencegahan penggunaan Napzah pada remaja SMA di Kota Makassar.dan signifikan.
Kesimpulan: Kesimpulannya yaitu 1) psychological well-being remaja SMA di Kota Makassar umumnya adalah baik, 2) perilaku pencegahan penggunaan Napzah remaja SMA di Kota Makassar umumnya adalah tinggi, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well-being dengan perilaku pencegahan penggunaan Napzah pada remaja SMA di Kota Makassar.
References
BNN H. Press Release Akhir Tahun BNNP Sulawesi Selatan. (2022). Makassar
Gusdiansyah E, Sarli D.(2022). Hubungan Faktor Individu dengan Lingkungan Terhadap Riwayat Penggunaan Napza Pada Remaja. REAL Nurs J 2022;5:181–90. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.32883/rnj.v5i3.2079.
Jongenelis M, Pettigrew S, Lawrence D, Rikkers W.(2019). Factors Associated with Poly Drug Use in Adolescents. Prev Sci 2019;20:695–704. https://doi.org/10.1007/s11121-019-00993-8.
Tian S, Zhang T, Chen X, Pan C.(2021). Substance use and psychological distress among school-going adolescents in 41 low-income and middle-income countries. J Affect Disord 2021;291:254–60. https://doi.org/10.1016/j.jad.2021.05.024.
Ayuningtyas D, Misnaniarti M, Rayhani M.(2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. J Ilmu Kesehat Masy 2018;9:1–10. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.1-10.
Matud M, Lopez C, Fortes D.(2019). Gender and psychological well-being. Int J Environ Res Public Health 2019;16:1–11. https://doi.org/10.3390/ijerph16193531.
Hardjo S, Aisyah S, Mayasari S.(2020). Bagaimana Psychological well being Pada Remaja?? Sebuah Analisis Berkaitan Dengan Faktor Meaning In Life. J Divers 2020;6:63–76. https://doi.org/10.31289/diversita.v6i1.2894.
Budiastuti D, Bandur A.(2018). Validitas dan Reliabilitas Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media; 2018.
Hartini W, Roosarjani C, Dewi Y.(2019). Metodologi Penelitian dan Statistik. Jakarta: Kemenkes; 2019.
Retnawati H.(2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Parama Publishing; 2016.
Gregory RJ.(2015). Psychological testing: History, principles, and applications. England: Pearson Education; 2015.
Sudaryono.(2019). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada; 2019.
Azwar S.(2019) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2019.
Ikhsan M, Arisandy D.(2021). Psychological Well Being Pada Mantan Pengguna Narkoba di Kota Palembang. J Ilm Psyche 2021;15:53–62.https://doi.org/10.33557/jpsyche.v15i01.1382.
Nasution D, Fakhrurrozy M.(2018). Kontribusi Religiusitas Terhadap Psychological Well-Being Pada Pecandu Narkoba Yang Sedang Menjalani Rehabilitasi Di Bnn. J Psikol 2018;11:126–34. https://doi.org/10.35760/psi.2018.v11i2.2257.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.