Berat Lahir Bayi, Kepemilikan JKN dan Kebiasaan Merokok dengan Balita Stunting di Puskesmas Anggadita, Karawang

Birth Weight, Ownership of National Health Insurance, Smoking Habits of Parents, with Stunting Toddlers at the Anggadita Health Center

  • Nur Laili Fairuza Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Millyantri Elvandari Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Ratih Kurniasari Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang
Keywords: Stunting, Kepemilikan JKN, Kebiasaan Merokok dan Berat Lahir Bayi

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan status kurang gizi yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat karena malnutrisi jangka panjang. Stunting disebut juga bentuk gangguan pertumbuhan linear yang terjadi pada anak-anak, diantaranya mempunyai masalah gizi kronis akibat morbiditas, penyakit infeksi dan masalah lingkungan. Berat lahir merupakan berat badan bayi baru lahir pada saat kelahiran yang ditimbang pada saat satu jam setelah lahir. Anak yang terkena stunting sejak usia dini hingga usia 5 tahun akan sulit diperbaiki sehingga akan berlanjut hingga dewasa. Selain itu, faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan anak salah satunya paparan polusi yang berasal dari asap rokok. Paparan asap rokok menjadi faktor risiko kejadian stunting pada balita karena  nikotin dari paparan asap rokok mengganggu penyerapan mineral dan vitamin, selain itu rokok juga dapat mengurangi belanja keluarga khususnya belanja pangan. Selain itu kesehatan anak maupun ibu merupakan indikator penting untuk melihat derajat kesehatan. Untuk mendukung hal tersebut, di dalam Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional tertulis, setiap masyarakat berhak atas jaminan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak. Akses pelayanan kesehatan yang mudah akan memudahkan ibu untuk mengontrol tumbuh kembang anak secara rutin.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Anggadita, diantaranya yaitu Berat Lahir Bayi, kepemilikan JKN dan Kebiasaan Merokok di wilayah kerja Puskesmas Anggadita, Kabupaten Karawang.

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional. 66 responden penelitian adalah balita stunting dengan rentang usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Anggadita, Kabupaten Karawang. Penelitian dilakukan pada Maret-April 2022. Analisis dilakukan menggunakan uji spearman rank untuk menguji hubungan antara variabel terikat yaitu stunting dengan variabel bebas yaitu kepemilikan JKN, Kebiasaa merokok dan BBLR.

Hasil: Penelitian menemukan hubungan Kepemilikan JKN dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Anggadita (0,049<0,05, ) dan terdapat hubungan antara variabel kebiasaan merokok dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Anggadita (0,012<0,05). Tidak terdapat hubungan antara berat lahir bayi dengan kejadian stunting dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Anggadita (0,591>0,05).

Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepemilikan JKN pada anak dapat mempengaruhi kejadian stunting. Selain itu, kebiasaan merokok pada anggota rumah tangga terutama ayah dapat mempengaruhi kejadian stunting. Namun, tidak terdapat hubungan antara berat lahir bayi dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Anggadita, Kabupaten Karawang.

References

Kemenkes. (2018, Januari 26). Mengenal Stunting dan Gizi Buruk Penyebab Gejala dan Mencegah. Retrieved Desember 2022, from Kemkes: https://promkes.kemkes.go.id/?p=8486

Materi Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. (2022, Februari 09). Retrieved from Kemenkes: https://promkes.kemkes.go.id/materi-hasil-survei-status-gizi-indonesia-ssgi-2022

Widanti. (2016). Prevalensi, Faktor Risiko dan Dampak Stunting pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Industri Pangan (JITIPARI), 1.

Liviana, P., Hermanto, & Pranita. (2019). Karakteristik Orang Tua dan Perkembangan Psikososial Infant. Jurnal Kesehatan Vol.12, No.1, 2.

Merna Eka Sari, N. A., & Resiyanthi, N. A. (2020). Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, III, 24-30.

Sari, S. P. (2017). Konsumsi Rokok dan Tinggi Badan Orangtua Sebagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 6-24 bulan di Perkotaan. Ilmu Gizi Indonesia, I(1), 1-9.

Wira, H. S. (2018). Sudahkah Jaminan Kesehatan Nasional Oleh Ibu di Indonesia. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, VII, 154-157.

Agustina, S. I. P., sulistyowati, E., & Indria, D. M. (2022). Akses Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Kepemilikan JKN dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Jurnal Kedokteran Komunitas (Journal of Community Medicine), 10(2).

Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (0-5 bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Litbangkes, 28(4), 247-256.

Nugroho, M. R., Sasongko, N. R., & Kristiawan, M. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Usia Dini di Indonesia. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 2269-2276.

Fitri, L. (2018). Hubungan BBLR dan Asi Ekslusif dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 3(1), 131-137

Supriyanto, Y., Paramashanti, B. A., & Astiti, D. (2017). Berat Badan Lahir Rendah Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, 5(1), 23-30.

Setianie, N., & Handayani, S. (2021). Determinan Stunting Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Ilmiah, 16(3), 129-140.

Yogaswara, D., Mulyani, S., Yuni, & Maulida, S. (2021). Jaminan Kesehatan dan Pendapatan Keluarga Balita Stuntign di Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Masyarakat, VI, 179-185.

Ernawati, T., & Uswatul, D. (2019). Hubungan Kepesertaan JKN Mandiri dengan Pendapatan, Pengetahuan, Persepsi, Akses, dan Kepercayaan Masyarakat Suku Sakai di Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Tahun 2018. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, VIII, 25-29.

Merna Eka Sari, N. A., & Resiyanthi, N. A. (2020). Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, III, 24-30.Zubaidi, H. A. (2021). Tinggi Badan dan Perilaku Merokok Orangtua Berpotensi Terjadinya Stunting Pada Balita. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, III, 279-286.

Merna Eka Sari, N. A., & Resiyanthi, N. A. (2020). Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, III, 24-30.

Zubaidi, H. A. (2021). Tinggi Badan dan Perilaku Merokok Orangtua Berpotensi Terjadinya Stunting Pada Balita. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, III, 279-286.

Hasanah, U., Maria, I. L., Jafar, N., Hardianti, A., Mallongi, A., & Syam, A. (2020). Water, Sanitation dan Hyiegiene Analysis and Individual Factors for Stunting among Children Under Two Years in Ambon. Scientific Foundation SPIROSKI, Skopje, Republic of Macedonia, II(8), 22-26.

WHO. (2021). Daily Cigarette Smoking, Age-Standardised. Retrieved Desember 2022, from : https://daily.cigarette.smoking.age-standardised.who.int

Published
2023-10-01
How to Cite
Fairuza, N. L., Elvandari, M., & Kurniasari, R. (2023). Berat Lahir Bayi, Kepemilikan JKN dan Kebiasaan Merokok dengan Balita Stunting di Puskesmas Anggadita, Karawang : Birth Weight, Ownership of National Health Insurance, Smoking Habits of Parents, with Stunting Toddlers at the Anggadita Health Center. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(10), 1969-1974. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i10.3687