Faktor Dominan yang Mempengaruhi Asupan Energi Anak Usia 25-30 Bulan di Jakarta Pusat Tahun 2019

The Dominant Factors Affecting Energy Intake in Children Aged 25-30 Months in Central Jakarta in 2019

  • Nadya Khaira Wardi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
  • Sandra Fikawati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
  • Risma Hayati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Keywords: Asupan energi, Zat gizi makro, Balita, Stunting

Abstract

Latar belakang: Asupan energi merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu, dan aktivitas fisik. Asupan energi anak yang tidak memenuhi kebutuhan normal, dapat meningkat terjadinya risiko stunting dan malnutrisi.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi asupan energi pada anak usia 25-30 bulan di Kecamatan Gambir dan Sawah Besar Jakarta Pusat pada tahun 2019.

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 98 anak. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan food recall 1x24 jam. Analisis dilakukan menggunakan uji korelasi, uji t independent, dan uji regresi linear berganda.

Hasil: Rata-rata asupan energi anak adalah 1,065 kkal/hari. Analisis bivariat menggunakan uji T menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara asupan energi dengan frekuensi makan (p=0,007), asupan minimum yang dapat diterima (p=0,008), dan jumlah konsumsi susu (p=0,0001). Hasil uji korelasi menunjukkan perbedaan antara rata-rata asupan energi dengan asupan karbohidrat (p=0,0005), asupan protein (p=0,0005), dan asupan lemak (p=0,0005). Kelompok biji-bijian, umbi, akar, dan susu adalah sumber makanan yang paling banyak di konsumsi oleh anak. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan faktor dominan yang mempengaruhi asupan energi anak adalah asupan karbohidrat (p=0,000), asupan protein (p=0,000), dan asupan lemak (p=0,000).

Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa asupan karbohidrat, asupan lemak dan asupan protein merupakan faktor dominan yang mempengaruhi asupan energi pada anak.          

References

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak; 2014.

Kuspriyanto, Susilowati. Gizi dalam daur kehidupan. Bandung: Refika Aditama; 2016.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang; 2014.

Kementerian Kesehatan RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018; 2019.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2011.

Hidayati L, Hadi H, Kumara A. Kekurangan Energi Dan Zat Gizi Merupakan Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 1-3 Tahun yang Tinggal Di Wilayah Kumuh Perkotaan Surakarta. Jurnal Kesehatan. 2010;3(1):89–104.

Adriani M, Wirjatmadi B. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana; 2012.

Thompson JL, Manore MM, Vaughan LA. The Science of Nutrition. 4th ed. New York: Pearson; 2017.

Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Understanding Normal & Clinical Nutrition. 11th ed. Boston: Cengage Learning; 2018.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia; 2018.

Afifah L. Hubungan Pendapatan, Tingkat Asupan Energi dan Karbohidrat dengan Status Gizi Balita Usia 2-5 Tahun di Daerah Kantong Kemiskinan. Amerta Nutrition. 2019;3(3):183–8.

Mustapa Y, Sirajuddin S, Salam A. Analisis Faktor Determinan Kejadian Masalah Gizi Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013. Jurnal Universitas Hasanuddin Makassar. 2013;

Ayuningtyas, Demsa S, Ahmad R. Asupan Zat Gizi Makro Dan Mikro Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan. 2018;9(3):44–9.

Kusumaningrum F, Sudikno S. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kegemukan pada Anak Anak 24-59 Bulan di Indonesia Tahun 2010 (Analisis Lanjut Riskesdas 2010). GIZI INDONESIA. 2012;35(1):41–56.

Akombi BJ, Agho KE, Hall JJ, Merom D, Astell-Burt T, Renzaho AMN. Stunting and Severe Stunting Among Children Under-5 years in Nigeria: A Multilevel Analysis. BMC Pediatr. 2017;17(1):1–16.

Madrigal C, Soto-Méndez MJ, Hernández-Ruiz Ã, Valero T, Ãvila JM, Ruiz E, et al. Energy Intake, Macronutrient Profile and Food Sources of Spanish Children Aged One to <10 Years—Results from the EsNuPI Study †. Nutrients. 2020;12(4):893.

Sholikah A, Rustiana ER, Yuniastuti A. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Di Pedesaan dan Perkotaan. Public Health Perspective Journal. 2017;2(1):9–18.

Bischoff AR, Portella AK, Paquet C, Mole RD, Faber A, Arora N, et al. Low Birth Weight is Associated with Increased Fat Intake in School-aged Boys. British Journal of Nutrition. 2018 Jun 14;119(11):1295–302.

Juhariyah S, Mulyana SASF. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Rangkasbitung. Jurnal Obstretika Scientia. 2018;6(1):219–30.

Desyanti C, Nindya TS. Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition. 2017;1(3):243–51.

Herlina S. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pertumbuhan Bayi 6-12 Bulan Di Puskesmas Simpang Baru. Jurnal Endurance. 2018 Jun 21;3(2):330–6.

Lestari W, Margawati A, Rahfiludin Z. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Umur 6-24 Bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition). 2014;3(1):37–45.

Nazmiah N. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi protein (KEP) pada balita (6-59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan tahun 2012. [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2012.

Yaneli N. Analisis Determinan Asupan Energi Pada Anak usia 24 Bulan di Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Tahun 2019. [Tesis]. Depok: Universitas Indonesia; 2021.

Bouis HE, Eozenou P, Rahman A. Food prices, Household Income, and Resource Allocation: Socioeconomic Perspectives on Their Effects on Dietary Quality and Nutritional Status. Food Nutr Bull. 2011;32(1):14–23.

Punarsih A. Determinan Asupan Energi Dan Protein Pada Balita Di Wilayah Indonesia Timur Dan Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010). [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2012.

Diniyyah SR, Nindya TS. Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta Nutrition. 2017;1(4):341.

Gemily SC. Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Asupan Protein Hewani Anak Usia 25-30 Bulan dI Jakarta Pusat Tahun 2019 = Dominant Factor Related to Animal Protein Intake of Children Aged 25-30 Months in Central Jakarta in 2019. [Tesis]. Jakarta. Universitas Indonesia; 2020.

Soekirman. Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia. Jakarta: Gramedia; 2006.

Pratiwi DP, Dewanti L. Pentingnya Pola Asuh Ibu terhadap Asupan Energi dan Protein Pada Balita dengan Pendapatan Keluarga Rendah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2020;17(2):70–8.

Utami NW, Rahmawati D. Frekuensi Makan, Asupan Energi Dan Protein Terhadap Status Gizi Pada Balita Di Puskesmas Minggir Sleman. INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan. 2020;10(2):56–61.

Mahan LK, Raymond JL. Krause’s Food & The Nutrition Care Process. 14th ed. Missouri: Elsevier; 2017.

Khor G, Tan S, Tan K, Chan P, Amarra M. Compliance with WHO IYCF Indicators and Dietary Intake Adequacy in a Sample of Malaysian Infants Aged 6–23 Months. Nutrients. 2016;8(12):778.

WHO. Indicators for Assessing Infant and Young Child Feeding Practices [Internet]. 2010. [cited 2022 Dec 30]. Available from: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44306/9789241599290_eng.pdf;jsessionid=918F52AF126241F581F36B4E367C625D?sequence=1.

Kling SMR, Roe LS, Sanchez CE, Rolls BJ. Does milk matter: Is children’s intake affected by the type or amount of milk served at a meal? Appetite. 2016;105:509–18.

Campmans-Kuijpers MJE, Singh-Povel C, Steijns J, Beulens JWJ. The Association of Dairy Intake of Children and Adolescents with Different Food and Nutrient Intakes in the Netherlands. BMC Pediatr. 2016;16(1):1–12.

Azmy U, Mundiastuti L. Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Kabupaten Bangkalan. Amerta Nutrition. 2018;2(3):28–37.

Medeiros DM, Robert ECW. Advanced Human Nutrition. 4th ed. New York: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data; 2019.

Stephenson K, Amthor R, Mallowa S, Nungo R, Maziya-Dixon B, Gichuki S, et al. Consuming Cassava as a Staple Food Places Children 2-5 Years Old at Risk for Inadequate Protein Intake, an Observational Study in Kenya and Nigeria. Nutr J. 2010;9(1):9.

Cahyono F, Manongga SP, Picauly I. Faktor Penentu Stunting Anak Balita Pada Berbagai Zona Ekosistem di Kabupaten Kupang. Jurnal Gizi dan Pangan. 2016;11(1):9–18.

Hayati AW, Hardinsyah, Jalal F, Madanijah S, Briawan D. Pola Konsumsi Pangan dan Asupan Energi dan Zat Gizi Anak Stunting dan Tidak Stunting 0—23 Bulan. Jurnal Gizi dan Pangan. 2016;7(2):73.

Nurcahyo K, Briawan D. Konsumsi Pangan, Penyakit Infeksi, dan Status Gizi Anak Balita Pasca Perawatan Gizi Buruk. Jurnal Gizi dan Pangan. 2010;5(3):164.

Gropper SS, Smith JL, Carr TP. Advanced Nutrition and Human Metabolism. 8th Edition. USA: Cengage; 2020.

Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennely PJ, Weil PA. Harper’s Illustrated Biochemistry. 31st ed. New York: McGraw-Hill Education; 2018.

Aisyah IS, Yunianto AE. Hubungan Asupan Energi dan Asupan Protein dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia. 2021;17(1):240–6.

Published
2023-09-01
How to Cite
Wardi, N. K., Fikawati, S., & Hayati, R. (2023). Faktor Dominan yang Mempengaruhi Asupan Energi Anak Usia 25-30 Bulan di Jakarta Pusat Tahun 2019: The Dominant Factors Affecting Energy Intake in Children Aged 25-30 Months in Central Jakarta in 2019. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(9), 1808-1817. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i9.3604