Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Kelor (Moringa Olievera) dan Tepung Biji Kacang Hijau (Vigna Radiata) pada Pembuatan Cookies terhadap Sifat Organoleptik

Effect of Using Moringa Leaf Powder (Moringa olievera) and Mung Bean Seed Powder (Vigna Radiata) in Making Cookies on Organoleptic Properties

  • Baiq Fitria Rahmiati Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas Bumigora, Mataram, Nusa Tenggara Barat
  • Wiwin Lastyana Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas Bumigora, Mataram, Nusa Tenggara Barat
  • Novia Zuriatun Solehah Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas Bumigora, Mataram, Nusa Tenggara Barat
  • Junendri Ardian Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas Bumigora, Mataram, Nusa Tenggara Barat
  • Thonthowi Jauhari Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas Bumigora, Mataram, Nusa Tenggara Barat
  • Aida Putri Deyantari Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan, Universitas Bumigora, Mataram, Nusa Tenggara Barat
Keywords: Cookies, Tepung Daun Kelor, Tepung Biji Kacang Hijau

Abstract

Latar belakang: Balita usia 24-59 bulan merupakan usia yang rentan mengalami stunting. Kadar protein pada cookies dengan penambahan tepung daun kelor dan tepung biji kacang hijau dapat menjadi solusi untuk menangani stunting pada balita.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan protein yang terdapat pada cookies.

Metode: Penelitian ini menggunakan rangcangan acak lengkap dengan satu faktor perlakuan Uji Organoleptik dilakukan dengan menggunakan metode hedonik atau disebut uji kesukaan. Teknik sampling menggunakan probability sampling dan diperoleh sebanyak 31 sampel mahasiswi Universitas Bumigora.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa pada hasil uji organoleptik atau uji kesukaan pada produk cookies tepung daun kelor dan tepung biji kacang hijau pada warna yang tertingi pada perlakuan t4 sebesar 3,56. Aroma pada perlakuan t5 sebesar 3,84. Tekstur perlakuan t5 sebesar 3,84. Rasa perlakuan t5 sebesar 4,03. Kadar protein tertinggi pada perlakuan t3 dengan kombinasi tepung daun kelor dan tepung kacang hijau sebesar 16,27 %.

Kesimpulan: Tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap organoleptic cookies. Kadar protein tertinggi diperoleh pada perlakuan t3 dengan kombinasi tepung daun kelor dan tepung kacang hijau sebesar 16,27 %.

References

K. Riskesdas, “Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS),†J. Phys. A Math. Theor., vol. 44, no. 8, pp. 1–200, 2018.

B. F. Rahmiati, D. Briawan, and S. Madanijah, “Studi Kualitatif Tentang Faktor Dan Strategi Perbaikan Program Suplementasi Besi Ibu Hamil Dengan Kasus Di Kabupaten Tasikmalaya,†Media Gizi Mikro Indones., vol. 9, no. 2, pp. 113–122, 2018.

K. Nadhiroh, Siti Rahayu; Ni’mah, “Faktor yang berhubungan dengan kejadian,†Media Gizi Indones., vol. 1, pp. 13–19, 2010.

Baiq Fitria Rahmiati, “Upaya Perbaikan Status Gizi Balita Melalui Sosialisasi Menu Mp-Asi Sesuai Usia Balita Di Kecamatan Gunungsari,†JPMB J. Pemberdaya. Masy. Berkarakter, vol. 2, no. 2, pp. 138–145, 2019.

B. F. Rahmiati, D. Briawan, and S. Madanijah, “Qualitative Study about Factors and Strategy Improvement of Iron Suplementation on Pregnant Woman in Tasikmalaya District Angka Kematian Ibu ( AKI ) merupakan kesehatan perempuan . AKI juga merupakan tujuan pembangunan mengurangi sampai tiga per empat ris,†Media Gizi Mikro Indones., vol. 9, no. 2, pp. 113–122, 2018.

L. Nurbaiti, A. C. Adi, S. R. Devi, and T. Harthana, “Kebiasaan makan balita stunting pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 hari pertama kehidupan (HPK),†Masyarakat, Kebud. dan Polit., vol. 27, no. 2, p. 109, 2014.

R. Aksal, “UJI ORGANOLEPTIK DAN ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN KALSIUM PADA BOLU KUKUS DAUN KELOR ( Moringa oleifera ) Disusun Sebagai Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Gizi Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Alma Ata Yogyakarta,†Skripsi, 2020.

A. Anggrayani, “Evaluasi Mutu Fisik Tepung Daun Kelor Hasil Pengeringan Microwave,†Skripsi, pp. 1–44, 2019.

D. P. Dewi, “Substitusi tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) pada cookies terhadap sifat fsik, sifat organoleptik, kadar proksimat, dan kadar Fe,†Ilmu Gizi Indones., vol. 1, no. 2, p. 104, 2018.

F. K. Dewi, N. Suliasih, and Y. Garnida, “Pembuatan Cookies Dengan Penambahan Tepung Daun Kelor ( Moringa oleifera ) pada Berbagai Suhu Pemanggangan,†Univ. Pas. Bandung, pp. 1–21, 2010.

A. A. Putri, B. K. Endang, and A. S. Putri, “Penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap fisikokimia dan organoleptik cookies ganyong,†J. Mahasiswa, Food Technol. Agric. Prod., vol. 1, pp. 1–12, 2018.

S. Aminah, R. Tezar, and M. Yanis, “Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanam an Kelor ( M oringa oleifera ),†Bul. Pertan. Perkota. Balai Pengkaj. Teknol. Pertan. Jakarta, vol. 5, no. 30, pp. 35–44, 2015.

C. I. R. M. N. M. S. I. W. A. A. Okayana, “Optimalisasi Penggunaan TepungDaun Kelor (Moringa Oleifera Lam)Terhadap Kualitas Pie Susu,†J. Kuliner, vol. 2, no. 1, pp. 9–20, 2022.

Published
2023-07-01
How to Cite
Baiq Fitria Rahmiati, Wiwin Lastyana, Novia Zuriatun Solehah, Junendri Ardian, Thonthowi Jauhari, & Aida Putri Deyantari. (2023). Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Kelor (Moringa Olievera) dan Tepung Biji Kacang Hijau (Vigna Radiata) pada Pembuatan Cookies terhadap Sifat Organoleptik : Effect of Using Moringa Leaf Powder (Moringa olievera) and Mung Bean Seed Powder (Vigna Radiata) in Making Cookies on Organoleptic Properties . Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(7), 1366-1373. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i7.3306