Determinan Sosial “Quality of Life” Orang dengan HIV dan Aids (Odha)

  • Acce Basri Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Ternate
Keywords: Stigma, Depresi, Dukungan Sosial, ARV, ODHA

Abstract

Kualitas hidup sangat erat kaitannya dengan kehidupan setiap orang terutama orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stigma, depresi, dukungan sosial, status sosial ekonomi dan kepatuhan minum obat ARV terhadap kualitas hidup orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Maluku Utara tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan “potong lintangâ€. Populasi penelitian adalah seluruh ODHA yang ada dalam wilayah Propinsi Maluku Utara. Sampel penelitian sebanyak 206 responden yang diambil dan ditentukan dengan tehnik purposif. Data dianalisis dengan uji chi-scuare dan regresi logistik melalui bantuan computer program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai stigma (p Value=0,002), depresi (p Value=0,001), Dukungan sosial (p Value=0,002), Kepatuhan terapi ARV (p Value=0,024) artinya, keempat factor tersebut berpengaruh terhadap kualitas hidup ODHA. Stigma merupakan variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap kualitas hidup ODHA.

References

Joerban Z. Membidik AIDS, Ikhtiar memahami HIV dan ODHA. Galang Press; 2008. 11 p.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi penyakit HIV AIDS di Indonesia. Pus Data dan Inf Kementeri Kesehat RI. 2016;

Kemenkes RI. Kementerian kesehatan republik indonesia. Hari Aids Sedunia 2014. 2014.

Organization WH, others. Diagnostic criteria for HIV-related clinical events: adults and adolescents. 2013;

Yadav S. Perceived social support, hope, and quality of life of persons living with HIV/AIDS: a case study from Nepal. Qual Life Res. 2010;19(2):157–66.

Andrinopoulos K, Clum G, Murphy DA, Harper G, Perez L, Xu J, et al. Health related quality of life and psychosocial correlates among HIV-infected adolescent and young adult women in the US. AIDS Educ Prev. 2011;23(4):367–81.

Doyle T, Smith C, Vitiello P, Cambiano V, Johnson M, Owen A, et al. Plasma HIV-1 RNA detection below 50 copies/ml and risk of virologic rebound in patients receiving highly active antiretroviral therapy. Clin Infect Dis. 2012;54(5):724–32.

Amiruddin R. Epidemiologi Perencanaan Kesehatan. Makassar: Megasena Press; 2015.

Galistiani GF, Mulyaningsih L. Kepatuhan Pengobatan Antiretroviral Pada Pasien HIV/AIDS Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Media Farm. 2013;10(2).

Herrmann C, Gern L. Survival of Ixodes ricinus (Acari: Ixodidae) nymphs under cold conditions is negatively influenced by frequent temperature variations. Ticks Tick Borne Dis. 2013;4(5):445–51.

Mutabazi-Mwesigire D, Seeley J, Martin F, Katamba A. Perceptions of quality of life among Ugandan patients living with HIV: a qualitative study. BMC Public Health. 2014;14(1):343.

Zhao G, Perilla JR, Yufenyuy EL, Meng X, Chen B, Ning J, et al. Mature HIV-1 capsid structure by cryo-electron microscopy and all-atom molecular dynamics. Nature. 2013;497(7451):643.

Cimermancic P, Gulbahce N, Johnson JR, Mcgovern KE, Clarke SC, Shales M, et al. Global landscape of HIV – human protein complexes. Nature. 2012;481(7381):5–10.

Published
2018-09-22
How to Cite
Basri, A. (2018). Determinan Sosial “Quality of Life” Orang dengan HIV dan Aids (Odha). Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 1(3), 104-111. https://doi.org/10.56338/mppki.v1i3.313