Analisis Masalah Penyakit Menular Prioritas di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat

Analysis of Priority Infectious Disease Problems in Bogor Regency, West Java Province

  • Marlya Niken Pradipta Field Epidemiology Training Program (FETP), Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  • Helda Helda Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  • Adang Mulyana Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Keywords: Penyakit Menular, Analisis Situasi, Prioritas Masalah, Kabupaten Bogor

Abstract

Latar Belakang: Penyakit yang dapat dicegah dengan Imnunisasi (PD3I), penyakit menular dan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh vector masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan di Kabupaten Bogor.

Tujuan: Untuk mengidentifikasi, menentukan prioritas dan penyebab masalah penyakit menular di kabupaten Bogor. 

Metode: Metode studi ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan review profil Kesehatan dan data terkait lainnya pada tahun 2016 hingga 2020 secara deskriptif. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode PAHO- Adapted-Hanlon dengan melakukan wawancara kepada 7 orang LP/LS di Dinas Kesehatan kabupaten Bogor serta analisis penyebab masalah menggunakan metode Root Cause Analysis.

Hasil: Identifikasi prioritas masalah penyakit menular di Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut: terdapat 48.064 kasus COVID-19 dengan Case Fatality Rate (CFR) 0,43%. Case Notification Rate (CNR) TB sebesar 168 diantara 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 1,06 %. Terdapat 417 kasus HIV serta 216 kasus AIDS dengan CFR 3,3%. Prevalensi kusta sebesar 0,36 diantara 100.000 penduduk. Cakupan penemuan kasus pneumonia balita sebesar 13,15%, Incidence Rate (IR) Diare sebesar 16,1 diantara 1000 penduduk.  IR Filariasis sebesar 1,28 diantara 100.000 penduduk, dengan CFR sebesar 20,5%. IR DBD sebesar 21,3 kasus diantara 100.000 penduduk, dengan CFR 0,85%. Tidak terdapat kasus campak, ditemukan 4 kasus difteri. AFP rate 0,29 diantara 100.000 penduduk. Berdasarkan hasil analisis tersebut, COVID-19 menjadi prioritas masalah penyakit menular pertama di Kabupaten Bogor dengan skor 60, prioritas kedua adalah Tuberkulosis dengan skor 35,2 dan prioritas ketiga adalah difteri dengan skor 29,7.

Kesimpulan: Perioritas masalah penyakit menular di Kabupaten Bogor adalah COVID-19, prioritas ini didukung dengan tingginya mortalitas dan morbiditas COVID-19. Transmisi penyakit COVID-19 menjadi akar penyebab masalah yang perlu ditanggulangi. Peningkatan penerapan protokol kesehatan, jumlah layanan tracing, testing serta vaksinasi diharapkan dapat menjadi upaya penanggulangan COVID-19 di Kabupaten Bogor.

References

Layyinah Aqilatul TH. Bunga rampai refleksi pembangunan kesehatan di Indonesia dalam situasi pandemi Covid-19. Pertama. Julianto Irwan, editor. Jakarta; 2021. 118 p.

Perencanaan K, Nasional P, Republik B, Abstraksi I, Baru N, Pembangunan R, et al. Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. J Perenc Pembang Indones J Dev Plan. 2020;4(2):240–52.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Paket Panduan Lintas Sektor Tanggap COVID-19: Menuju Situasi Normal Yang Baru. 2020;1–75.

Aisah S, Miswan M, Yani A, Rafiudin R. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT ISPA PADA ANAK BALITA DESATINOMBO KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG. J Kolaboratif Sains. 2018;1(1).

Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). J Kesehat Lingkung Indones. 2021;5:1–214.

Bogor DKK. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2020. 2020th ed. Bogor DKK, editor. Kabupaten Bogor; 2020.

Dinkes Kabupaten Bogor. Profil Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2016. Dialog. 2016;44(1):i–Vi.

Bogor DKK. Buku Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2017. 2017th ed. Dinkes Kabupaten Bogor, editor. Kabupaten Bogor; 2017.

Dinkes Kabupaten Bogor. Profil Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2018. J Chem Inf Model. 2018;53(9):1689–99.

Dinkes Kab. Bogor. Buku profil informasi kesehatan dinas kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2018. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. 2019. 1–131 p.

Dinkes Kabupaten Bogor. Profil Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2020. 2020.

Bappenas. METADATA INDIKATOR Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. 2020.

WHO. METHODOLOGY FOR THE PROGRAMMATIC PRIORITIES STRATIFICATION FRAMEWORK OF THE PAHO STRATEGIC PLAN. 2016;

Kemenkes RI. Kepmenkes No.HK.01.07/Menkes/4805/2021 tentang Indikator Penyesuaian Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan Sosial dalam Penanggulangan Pandemi COVID-19. 2021;

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/4638/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). JurnalrespirologiOrg. 2021;2019(2):1–4.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Investigasi Kontak TBC. 2019;1–2.

Kemenkes. PEDOMAN PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA PENYAKIT MENULAR DAN KERACUNAN PANGAN. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.

Kemenkes RI. infoDatin kusta 2018. Jakarta; 2018. 22–29 p.

Kemenkes RI. Pedoman Surveilans Campak-Rubela. 2020.

Puteri AE, Yuliarti E, Maharani NP, Fauzia AA, Sandy Y, Tresiana N. Analysis of the Implementation of the Covid-19 Vaccination Policy in Indonesia. J Ilmu Adm. 2022;19(1):122–30.

Rajindra R, Anggareni RN, Yani A, Akkas N. Economic Recovery in the Aftermath of Earthquake, Tsunami, and Liquefaction disaster during the COVID 19 Pandemic Situation. J Talent Dev Excell. 2020;12(1):2759–66.

Juditha C. People Behavior Related To The Spread Of Covid-19’s Hoax. J Pekommas. 2020;5(2):105.

Mujiburrahman, Riyadi ME, Ningsih MU. Pengetahuan Berhubungan dengan Peningkatan Perilaku Pencegahan COVID-19 di Masyarakat. J Keperawatan Terpadu. 2020;2(2):130–40.

Alkatiri FS. Analisis Pencatatan dan Pelaporan Penyakit Menular COVID-19 di Wilayah Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto dengan Metode Tracing Surveilans. Media Gizi Kesmas. 2021;10(2):284.

Karmin. Analisis Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kota Kendari Tahun 2021. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/16994/2/K012191015_tesis_09-05-2022%201-2.pdf. 2021;

Anang Sugeng Cahyono. Implementasi Model Collaborative Governance Dalam Penyelesaian Pandemi Covid-19. J PUBLICIANA. 2021;13(1):83–8.

Pujaningsih dkk. Penerapan Kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (Pkm) Dalam Penanggulangan Wabah COVID-19 Di Kota Denpasar. J Moderat. 2020;6.

Rahmatsyah TP. DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PADA MASA DARURAT PENYEBARAN COVID-19. 2022;1(April):168–81.

Bappenas KP. Studi Pembelajaran Penanganan COVID-19 Indonesia. 2021. 1–275 p.

Pradana AS, Ramadhan BP, Yamani MNFZ, Ni’mah Z, Ulya Z. Pengaruh Pelaksanaan Isoman (Isolasi Mandiri) di Desa dan di Kota Terhadap Hubungan Sosial Kemasyarakatan. ASANKA J Soc Sci Educ. 2021;2(2):253–69.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). MenKes/413/2020. 2020;2019:207.

Published
2023-03-03
How to Cite
Pradipta, M. N., Helda, H., & Mulyana, A. (2023). Analisis Masalah Penyakit Menular Prioritas di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat: Analysis of Priority Infectious Disease Problems in Bogor Regency, West Java Province. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(3), 464-472. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i3.3060