Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Menjalankan Peran Sebagai Peer Educator
Analysis of Supporting and Inhibiting Factors in Carrying Out the Role as a Peer Educator
Abstract
Latar belakang: Program peer educator yang berada di berbagai sekolah Kota Surabaya menjadi suatu program inovasi untuk meningkatkan penerimaan dan keterlibatan remaja dalam menghadapi permasalahan teman sebaya, khususnya pada pemasalahan penyalahgunaan narkoba.
Tujuan: Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung serta penghambat peer educator dalam pelaksanaan program peer educator.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian berada di Sekolah Menengah Atas wilayah Surabaya yang terdiri dari 8 Sekolah Negeri dan 2 Sekolah Swasta. Jumlah informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 48 peer educator. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan karena beberapa sekolah tersebut sudah terdapat peer educator. Penggalian data dilakukan melalui In-depth Interview, Focus Group Discussion (FGD) serta observasi. Analisis data menggunakan studi deskriptif dengan prosedur reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil: Hasil dari wawancara, FGD, maupun observasi yang dilakukan oleh peneliti kepada pihak sekolah menyatakan bahwa peer educator dalam menjalankan perannya masih minim terhadap dukungan, baik sekolah maupun pemerintah yang pada akhirnya hal tersebut menjadi penghambat bagi peer educator.
Kesimpulan: Faktor penghambat yang dirasakan oleh siswa sebagai peer educator karena dukungan berupa fasilitas dari sekolah belum berjalan efektif, dan juga pemerintah yang dulu membawahi program ini sudah tidak lagi memberikan umpan balik sehingga hal tersebut menjadi faktor utama dalam menghambat peran siswa sebagai peer educator.
References
BNN, Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia. Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di 18 Provinsi Tahun 2016. 2017;
National Narcotics Agency. National Survey of Drug Abuse in 34 Provinces in 2017. Vol. 2, Jurnal Data Puslitdatin 2017. 2017.
Muthmainnah, Jati SP, Suryoputro A. Stakeholder Pemerintah Sebagai Prime Mover Keberhasilan Jejaring Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. J Promosi Kesehat Indones. 2016;9(1):45–55.
Nurmala I, Pertiwi ED, Muthmainnah, Rachmayanti RD. Teacher’s Perception of Stakeholder Support in the Peer Education Program about Drug Abuse Prevention. Indian J Public Heal Res Dev. 2019;10(3):514–8.
Nurmala I, Pertiwi ED, Muthmainnah M, Rachmayanti RD, Devi YP, Harris N, et al. Peerâ€toâ€peer education to prevent drug use: A qualitative analysis of the perspectives of student peer educators from Surabaya, Indonesia. Heal Promot J Aust. 2020;
Nurmala I, Pertiwi ED, Devi YP, Muthmainnah, R RD. Perception of Roles as Peer Educators in High Schools to Prevent Drug Abuse among Adolescents. Indian J Forensic Med Toxicol. 2020;14(1):1362–6.
Santrock JW. Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta: PT. Erlangga; 2007.
Nurmala I, Muthmainnah, Rachmayanti RD, Pertiwi ED. What are the roles of teachers for drug abuse prevention? Opcion. 2019;35(24):1044–57.
Moeloeng LJ. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya; 2006.
Seidel J V. Appendix E : Qualitative Data Analysis QDA : A Model of the Process Noticing , Collecting , Thinking about Things. 1998;(c):1–15.
Creswell JW. Qualitative Inquiry & Research Design Choosing Among Five Approaches. SAGE Publications Inc; 1998.
Muthmainnah, Nurmala, I Siswantara, P Hargono, R Harris, N Devi, Y.P A, K, D.N Fitriani, H U. Power-Attitude-Interest of Stakeholoders in Developing Adolescent Health Promotion Media. Power-Attitude-Interest Stakeholoders Dev Adolesc Heal Promot Media Int J Innov Creat Chang. 2020;11.
Muthmainnah, Nurmala, I Siswantara, P R, R, D P, E Y. Mixed Methods: Expectations Versus Facts on the Implementation of Adolescent care Health Service. Indian J Public Heal Res Dev. 2019;10:504–8.
Sartika R. Perilaku Pecandu Narkoba Pasca Rehabilitasi Pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi-Selatan Tahun 2016. UIN ALAUDIN, Makassar; 2017.
Siswantara P, Soedirham O, Muthmainnah M. Remaja Sebagai Penggerak Utama dalam Implementasi Program Kesehatan Remaja. J Manaj Kesehat Indones. 2019;7:55–66.
Nurmala I, Muthmainnah, Rachmayanti RD, Pertiwi ED. Gender and norms related to an intention for participating in counseling sessions by peer educator. Masyarakat, Kebudayaan, dan Polit. 2019;32(1):105–13.
Wahyuningtyas DT, Nurilla RD. The Self-Efficacy Source of High Schools’ Anti-Drugs Abuse Cadres in Surabaya, Indonesia. J PROMKES. 2021;9(1):1.
Devi YP, Ekoriano M, Sari DP, Muthmainnah M. Factors associated with adolescent birth in Indonesia: a national survey. Rural Remote Health. 2022;22(2):1–11.
Nurmala I, Ahiyanasari CE, Muthmainnah, Wulandari A, Devi YP, Pathak R, et al. Emerging premarital sexual behavior among adolescent in indonesia: The impact of knowledge, experience, and media use to attitudes. Indian J Forensic Med Toxicol. 2020;14(4):2864–70.
Nurmala I, Ahiyanasari CE, Wulandari A, Pertiwi ED. Premarital Sex Behavior Among Adolescent : The Influence of Subjective Norms and Perceived Behavioral Control Toward Attitudes of High School Student. Malaysian J Med Heal Sci. 2019;15(3):110–6.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.