Pola Makan sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada Pekerja

Diet as a Risk Factor for Hypertension in Workers

  • Rini Handayani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Indonesia
  • Nada Mutiara Sanni Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Indonesia
  • Ira Marti Ayu Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, Indonesia
Keywords: Hipertensi, Pola Makan, Faktor Risiko, Pekerja

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian di dunia. Di Indonesia, prevalensi Hipertensi pada tahun 2018 sebesar 34,1%. Di  Kota Tangerang, jumlah kejadian Hipertensi mencapai 93.820 kasus. Pada tahun 2019, prevalensi Hipertensi di PT. Jalan Laut Abadi mencapai 54,5%.

Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan kejadian Hipertensi pada pekerja bagian office di PT. Jalan Laut Abadi Tangerang.

Metode: Desain penetian Cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja bagian office di PT. Jalan Laut Abadi tahun 2020. Sampel penelitian adalah 167 pekerja bagian office di PT. Jalan Laut Abadi tahun 2020. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data hipertensi didapatkan dengan pengukuran menggunakan tensimeter dan data pola makan berupa kebiasaan mengonsumsi sayur, buah, daging merah, makanan berlemak, garam dan penyedap, makanan cepat saji, gorengan, kopi dan alkohol didapatkan dari wawancara dengan menggunakan FFQ (Food Frequency Questionnaire). Analisis dilakukan dengan uji Chi-square.

Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat 65,9% pekerja bagian office yang mengalami Hipertensi. Uji Chi-square menunjukkan ada hubungan antara konsumsi sayuran (p-value: 0,015), konsumsi buahan (p-value: 0,001), konsumsi makanan berlemak (p-value: 0,017), konsumsi makanan cepat saji (p-value: 0,032), konsumsi gorengan (p-value: 0,015) dan hipertensi pada pekerja. Analisis juga menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi daging merah (p-value: 0,261), konsumsi garam dan penyedap (p-value: 0,765), konsumsi kopi (p-value: 0,680), dan konsumsi alcohol (p-value: 0,577) dengan hipertensi.

Kesimpulan: Jadi, faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Hipertensi pada pekerja bagian office di PT. Jalan Laut Abadi adalah konsumsi sayuran, konsumsi buahan, konsumsi makanan berlemak, konsumsi makanan cepat saji, dan konsumsi gorengan.

 

 

References

World Health Organization. Noncommunicable diseases: Hypertension [Internet]. 2015 [cited 2021 Oct 16]. Available from: https://www.who.int/news-room/q-a-detail/noncommunicable-diseases-hypertension

Triyanto E. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2014.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2013.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta; 2018.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Profil Kesehatan Daerah Kota Tangerang Tahun 2019. Tangerang; 2020.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2013.

Kartika V, Rachmawati T. Peranan Agen Perubahan dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Bul Penelit Sist Kesehat. 2017;20(4).

Marlita, Lestari RM, Ningsih F. Hubungan Gaya Hidup (Lifestyle) dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif. J Surya Med. 2022;8(2):24–30.

Sumarni R, Ridwan ES, Aprilia V. Konsumsi Junk Food dan Hipertensi pada Lansia di Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta. J Ners dan Kebidanan Indones. 2016;

PT. Jalan Laut Abadi. Laporan Hasil Medical Check Up Pekerja Tahun 2018. Tangerang; 2018.

PT. Jalan Laut Abadi. Laporan Hasil Medical Check Up Pekerja Tahun 2019. Tangerang; 2019.

Leo AAR, Willa SMC, Bilaut DA. Hubungan Konsumsi Laru, Garam, Sayur, dan Buah Terhadap Resiko Hipertensi Pria Dewasa Kupang. J Ilm Gizi Kesehat. 2020;1(2).

Borgi L, Muraki I, Satija A, Willet WC, Rimm EB, Forman JP. Fruit and Vegetable Consumption and the Incidence of Hypertension in Three Prospective Cohort Studies. AHA J. 2016;

Nugroho KPA, Sanubari TPE, Rumondor JM. Faktor Risiko Penyebab Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Lor Kota Salatiga. J Kesehat Kusuma Husada. 2019;

Yuriah A, AStuti AT, Inayah I. Hubungan ASupan Lemak, Serat, dan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta. Ilmu Gizi Indones. 2019;2(2).

Sinarti, Mulyasari I, Pontang GS. Hubungan Asupan Lemak, Serat, Kalium, Natrium, dan Frekuensi Konsumsi Makanan Gorengan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Usia 40-50 Tahun di Kelurahan Gedanganak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. J Gizi dan Kesehat. 2017;9.

Nugroho PS, Fahrurodzhi DS. Faktor Obesitas dan Kolesterol Terhadap Hipertensi di Indonesia (Indonesian Family Life Survey V). Ghidza J Gizi dan Kesehat. 2018;2(2).

Fauziah NY, Bintanah S, Kusuma HS. Hubungan Asupan Bahan Makanan Sumber Serat, Asupan Natrium, Asupan Lemak dan IMT dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. J Gizi [Internet]. 2015;4(1). Available from: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1411

Sumarni R, Sampurno E, Aprilia V. Konsumsi Junk Food Berhubungan dengan Hipertensi pada Lansia di Kecamtan Kasihan, Bantul, Yogyakarta. J Ners dan Kebidanan Indones. 2015;3(2).

Febrianti T, Mustakim. Analisis Hubungan Faktor Usia, Aktivitas Fisik, dan Asupan Makan dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Wilayah Kerja Tangerang Selatan. Collab Med J. 2019;2(2).

Langgu SEN, Ngaisyah RD, Yuningrum H. Hubungan Aktivitas Fisik dan Konsumsi Gorengan dengan Hiperkolesterolemia di Posbindu Dusun Kopat, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. In: Seminar Nasional UNRIYO. Universitas Respati Yogyakarta; 2019.

Maryati H. Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kbaupaten Jombang. J Keperawatan. 2017;8(2).

Wulandari S, Hardy FR, Karima UQ, Maharani R. Determinan Hipertensi Pada Sopir Angkutan Umum Jurusan Jonggol-Cileungsi, Kabupaten Bogor. In: Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat 2020. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Beteran Jakarta; 2020.

Fadhli WM. Hubungan Antara Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda di Desa Lamakan Kecamatan Karamat Kabupaten Buol. J KESMAS. 2018;7(6).

Mullo OE, Langi FLF, Asrifuddin A. Hubungan Antara Kebiasaan Minum Kopi dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. J KESMAS. 2018;7(5).

Kurniawaty E, Insan ANM. Pengaruh Kopi Terhadap Hipertensi. J Major. 2016;5(2).

Herawati C, Indragiri S, Melati P. Aktivitas Fisik dan Stres Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi Pada Usia 45 Tahun Keatas. J Kesehat Masy. 2020;7(2).

Navianti D, Tarmizi MI, Holifah SN. The Presence of Methanol in Alcoholic Bevarages Analyzed Using Qualitative Method. J Tekonologi Lab. 2018;7(2).

Labarthe DR. Epidemiology And Prevention of Cardiovascular Disease: A Global Challenge. 2nd ed. London: Jones and Bartlett Publishers; 2011.

Published
2023-04-03
How to Cite
Handayani, R., Mutiara Sanni, N., & Ayu, I. M. (2023). Pola Makan sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada Pekerja : Diet as a Risk Factor for Hypertension in Workers. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(4), 588-594. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i4.2963