Analisis Autokorelasi Spasial Global dan Lokal Kasus Penumonia di Kota Depok Tahun 2020
Global and Local Spatial Autocorrelation Analysis of Pumonia Cases in City of Depok in 2020
Abstract
Latar belakang: Pneumonia merupakan masalah kesehatan pada balita yang menjadi salah satu penyakit pembunuh balita di Indonesia. Pada tahun 2020 di Kota Depok terdarap kasus pneumonia sebanyak 2207 kasus. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi pneumonia mengalami peningkatan menjadi 2% dibandingkan dengan sebelumnya. Beberapa penelitian ditemukan keterlibatan aspek kewilayahan (spasial) dalam satu variabel, sehingga aspek spasial tersebut perlu dipertimbangkan dalam pengembangannya.
Tujuan: untuk mengetahui pola spasial dan asosiasi spasial pada data pneumonia di 11 kecamatan Kota Depok tahun 2020.
Metode: penelitian analitik dengan rancangan studi ekologi. Penelitian ini menggunakan unit analisis spasial pada tingkat kecamatan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Indeks Moran dan Local Indicators of Spatial Association (LISA) dengan uji statistik pada program GeoDa.
Hasil: Pola persebaran kasus pneumonia di Kota Depok tahun 2020 termasuk ke dalam kategori clustered atau mengelompok. Dari uji Moran’s I didapatkan imunisasi dasar lengkap dan pemberian vitamin A lebih kecil dari α=0.05, artinya ada autokorelasi antar lokasi secara keseluruhan. Hasil analisis LISA didapatkan Kecamatan Abadijaya dan Cisalak memiliki signifikan secara spasial antara diare, imunisasi dasar lengkap, pemberian vitamin A, gizi buruk, BBLR, dan ASI ekslusif dengan kasus pneumonia.
Kesimpulan: Pola distribusi kejadian pneumonia di Kota Depok tahun 2020 menunjukkan pola persebaran yang mengelompok (clustered). Diharapkan kepada pengambil kebijakan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki kualitas kesehatan berdasarkan pola persebaran kasus pneumonia di Kota Depok.
References
WHO. Pneumonia [Internet]. 2016. Available from: http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia
UNICEF. A Child Dies of Pneumonia Every 39 seconds [Internet]. 2021. Available from: https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia/
UNICEF. Kesehatan | UNICEF Indonesia [Internet]. Unicef. 2019. Available from: https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan
UNICEF. Using Data To Achieve The Sustainable Development [Internet]. 2016. Available from: https://data.unicef.org/sdgs/
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta; 2019.
Handayani. Regresi Spatial Pada Kematian Ibu di Kabupaten Jember. Universitas Airlangga; 2013.
Ridza FWN, Sari M. Studi Ekologi Faktor Pejamu, Kondisi Fisik Hunian, dan Pneumonia Pada Balita Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 - 2017. J Kesmas Untika Luwuk Public Heal J. 2021;12(1).
Susanti S. Pemetaan Penyakit Pneumonia di Provinsi Jawa Timur. J Biometrika dan Kependudukan2. 2016;5(2):117–24.
Kosfeld. Spatial Autocorrelation [Internet]. 2006. Available from: https://www.unikassel.de/fb07/fileadmin/datas/fb07/5- Institute/IVWL/Kosfeld/lehre/spatial/Spa tialEconometrics2
Aulia I. Pemodelan Pneumonia Pada Balita di Surabaya Menggunakan Spatial Autoregressive Models. Institut Teknologi Sepuluh November; 2017.
Widyastuti MN, Srinadi IGAM, Susilawati M. Pemodelan Jumlah Kasus Pneumonia Balita di Jawa Timur Menggunakan Regresi Spatial Autoregressive Moving Average. J Mat. 2019;8(3):236–45.
Sofia D. Pemodelan Bayesian Model Averaging (BMA) pada Kasus Pneumonia Balita. J Biometrika dan Kependud. 2014;3(1):34–42.
Yatnaningtyas R, Latra IN, Andari S. Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pneumonia Pada Balita di Surabaya Menggunakan Geographically Weighted Negative Binomial Regression. J Sains dan Seni ITS. 2016;5(2):2337–3520.
Kandala. Malnutrition among Children Under The Age of Five in The Democratic Republic of Congo (DRC): Does Geographic Location Matter? Int J BMC Public Heal. 2011;
Ruwandasari N. Correlation Between Severe Malnutrition and Pneumonia Among Under Five Children in East Java. J Berk Epidemiol. 2019;7(2):120–8.
Suryani S, Hadisaputro S, Zain S. Faktor Risiko Lingkungan yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita (Studi di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Bengkulu). Higiene. 2018;4(1):26–31.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.