Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Lebih pada Siswa SMA Al – Falah Surabaya
The Relationship of Fast Food Consumption Levels and Physical Activity with Over Nutritional Status in High School Al – Falah Surabaya
Abstract
Latar belakang: Gizi Lebih baik overweight ataupun obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi in dan energi out. Hal ini dikarenakan sebagian energi yang masuk melalui asupan makan tidak seimbang dengan aktivitas yang dilakukan.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara konsumsi fast food, dan aktifitas fisik dengan status gizi lebih pada siswi SMA Al – Falah Surabaya.
Metode: Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif dan termasuk observasional analitik dengan desain cross-sectional. siswa dan siswi SMA Al – Falah Surabaya tahun ajaran 2021/2022, yang berjumlah 98 siswa dan siswi. Tenik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling menggunakan rumus Lameshow, sehingga didapatkan sampel sebanyak 75 orang. Variabel penelitian adalah tingkat konsumsi fast food, aktivitas fisik, dan status gizi. Analisis data menggunakan tekhnik uji Chi-Square
Hasil: Mayoritas responden (42,7%) mengalami gizi lebih. Mayoritas responden (54,7%) termasuk kategori aktivitas fisik ringan. Mayoritas responden tingkat konsumsi energi pada fast food rata – rata dalam kategori cukup (45,3%), Tingkat konsumsi karbohidrat dalam kategori cukup (40%). Tingkat konsumsi protein dalam kategori lebih (56%). Tingkat konsumsi lemak dalam kategori lebih (53,3%). Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lebih (p value = 0,001), terdapat hubungan tingkat konsumsi energi (p value = 0,001), karbohidrat (p value = 0,001), dan lemak (p value = 0,001) fast food dengan dengan status gizi lebih. Tidak terdapat hubungan antara tingkat konsumsi protein (p = 0,180) fast food dengan status gizi lebih.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat konsumsi energi, karbohidrat, dan lemak pada fast food dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada siswa SMA Al-Falah Surabaya. Sedangkan, Tidak terdapat hubungan antara tingkat konsumsi protein fast food dengan status gizi lebih pada siswa SMA Al – Falah Surabaya.
References
WHO. Obesity and Overweight. World Health Organization. 2021. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
Kemenkes, RI. Standar Antropometri Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.
Wandansari DN. Hubungan Antara Konsumsi Fast Food, Kebiasaan Olahraga, Faktor Genetik Dan Durasi Tidur Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja. Skripsi Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. 2015. 1–93 p. Available from: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68371
Zulva F. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Modern Dengan Status Gizi ( Bb / Tb Z- Score ) Di Sd Al-Muttaqin Tasikmaya. Pros Semin Nas. 2012;(April):120–8.
Rafiony A, Purba MB, Pramantara IDP. Konsumsi fast food dan soft drink sebagai faktor risiko obesitas pada remaja. J Gizi Klin Indones. 2015;11(4):170.
Widiyatmoko F, Hadi H. Tingkat Aktivitas Fisik Siswa Di Kota Semarang. J Sport Area. 2018;3(2):140.
Khasanah D. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Remaja Putri Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. Ilmu Gizi. 2016;
Febriani RT. Analisis Faktor yang mempengaruhi status gizi lebih remaja di kota malang. Tesis. 2018;1–135.
Febriyanti NK, Adiputra IN, Sutadarma IWG. Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Erepo Unud. 2015;831:1–14.
Aiza NL. Hubungan Konsumsi Sarapan Pagi dan Fast Food dengan Kejadian Gizi Lebih pada Siswa SMPN 8 Padang Tahun 2021. J Kesehat Masy. 2021;
Anugrah, Aryati. Indriasari RY. Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Overweight pada Remaja di SMA Katolik Cendrawasih Makassar. Keperawatan. 2017;1, No 1:49–56.
Oktaviani W. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik Remaja Dan Orang Tua Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) (Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012). J Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2012;1(2):18843.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.