Identifikasi Potentially Inappropriate Medication (PIM) Melalui Beers Criteria pada Pasien Geriatri Rawat Inap di Ruangan Seroja dan Flamboyan RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Identification of Potentially Inappropriate Medication (PIM) Through Beers Criteria for Geriatric Patients on Hospitalized in Seroja and Flamboyan Room at Undata Hospial Central Province
Abstract
Latar belakang: Pasien geriatri merupakan penduduk yang memiliki lebih dari satu penyakit, sehingga rentan terhadap obat yang berpotensi tidak tepat yang dapat menyebabkan risiko efek samping obat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan dan angka kejadian Potentially Inappropriate Medication (PIM) berdasarkan Beers Criteria 2019 pada pasien geriatri rawat inap di ruangan Seroja dan Flamboyan.
Metode: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bersifat retrospektif dengan mengambil data rekam medis sebanyak 93 pasien geriatri secara purposive sampling. Data kemudian diidentifikasi menggunakan Beers Criteria 2019.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemberian obat pada pasien geriatri sebanyak 334 obat dan terdapat 109 obat termasuk Beers Criteria dengan kategori 1 yaitu alprazolam (2,75%), diazepam (1,83%), natrium diklofenak (8,27%), asam mefenamat (7,34%), meloksikam (4,59%), ketoprofen (2,75%), ketorolak (19,27%), dan glimepirid (0,92%). Kategori 2 yaitu ketoprofen (0,92%), dan meloksikam (0,92%). Kategori 3 yaitu furosemid (34,86%), tramadol (1,83%), dan asam asetilsalisilat (1,83%). Kategori 4 yaitu interaksi kortikosteroid dengan NSAIDs (5,5%), dan interaksi opioid dengan benzodiazepin (1,83%). Kategori 5 yaitu ranitidin (3,67%), dan siprofloksasin (0,92%).
Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pada pasien geriatri rawat inap di ruangan Seroja dan Flamboyan terdapat obat yang berpotensi tidak tepat berdasarkan Beers Criteria 2019 dengan 109 angka kejadian.
References
Ali, Alfians R. Belian, Gresty N. M. Masi, and Vandri Kallo. 2017. Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Comorbid Faktor Diabetes Melitus Dan Hipertensi Di Ruangan Hemodialisa RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Solid State Ionics 2(1):1–10.
Dai, Xuming, Scott L. Hummel, Jorge B. Salazar, George E. Taffet, Susan Zieman, and Janice B. Schwartz. 2015. Cardiovascular Physiology in the Older Adults. Journal of Geriatric Cardiology 12(3):196–201.
Dasopang, Eva S., Urip Harahap, and Dharma Lindarto. 2015. Polipharmacy and Drug Interactions in Elderly Patients with Metabolic Diseases.†Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 4(4):235–41.
Dipiro. 2020. Dipiro Edisi 11 2020. Vol. 11.
Fixen, Danielle R. 2019. 2019 AGS Beers Criteria for Older Adults. Pharmacy Today 25(11):42–54.
Isnenia, Isnenia. 2020. Penggunaan Non-Steroid Antiinflamatory Drug dan Potensi Interaksi Obatnya Pada Pasien Muskuloskeletal. Pharmaceutical Journal of Indonesia 6(1):47–55.
Kemenkes. 2014. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Geriatri Di Rumah Sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Kemenkes. 2018. “Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan RI 1–582.
Kiik, Stefanus Mendes, Junaiti Sahar, and Henny Permatasari. 2018. Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) di Kota Depok dengan Latihan Keseimbangan. Jurnal Keperawatan Indonesia 21(2):109–16.
Muharni, Erniza Pratiwi, Yuwanda Iswari, Sekolah Tinggi, and Ilmu Farmasi. 2019. Analisis Risiko Reaksi Obat yang tidak dikehendaki Pada Pasien Hipertensi Geriatri Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Ilmiah Manuntung 5(1):73–80.
Muharni, S., Fina Aryani, and Rahayu Fadillah. 2019. Analisis Jumlah Obat terhadap Potentially Inappropriate Medications (PIMs) Berdasarkan Beers Criteria 2015 pada Pasien Hipertensi Geriatri di Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 7(2).
Namirah Muh. Syuaib AS, Andi, Endang Darmawan, and Mustofa. 2015. Penggunaan Potentially Inappropriate Medications (PIMs) Pada Pasien Geriatri Rawat Inap Osteoarthritis Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pharmaciana 5(1):77–84.
Negara, Yeni Rahmawati, Afifah Machlaurin, and Ema Rachmawati. 2016. Potensi Penggunaan Obat Yang Tidak Tepat Pada Peresepan Pasien Geriatri Rawat Jalan Di RSD Dr. Soebandi Jember Berdasarkan Beers Criteria. E-Jurnal Pustaka Kesehatan 4:14–19.
Nurlela, Sani, Ilham Alifiar, and Keni Idacahyati. 2018. “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Pasca Bedah Rawat Inap Di Rsud Smc Kabupaten Tasikmalaya Periode April-Mei 2017.†JFL : Jurnal Farmasi Lampung 7(1).
Nursyah, Siti, Muhammad Akib Yuswar, and Eka Kartika Untari. 2018. Profil Penggunaan Obat Non Arv Pada Pasien HIV / AIDS Di RSUD DR . Soedarso Pontianak. 32.
Pahwa, Rakesh, Abhinav Singh Rana, Sarit Dhiman, and Preeti Negi. 2016. Ranitidine Hydrochloride: An Update on Analytical, Clinical and Pharmacological Aspects. 5(2):56–66.
Stein, Michael D., Mitika Kanabar, Bradley J. Anderson, Anna Lembke, and Genie L. Bailey. 2016. Reasons for Benzodiazepine Use Among Persons Seeking Opioid Detoxification. Journal of Substance Abuse Treatment 68:57–61.
Sulistiyowatiningsih, Endang, Sebtia Nurul Hidayati, and Yosi Febrianti. 2016. Kajian Interaksi Obat Pada Pasien Gagal Jantung Dengan Gangguan Fungsi Ginjal Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2009-2013. Jurnal Ilmiah Farmasi 12(1):35–43.
Supadmi, Woro, and Lukman Hakim. 2012. Kaitan Penggunaan Obat Analgetik Dan Anti Inflamasi Non Steroid Dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik Pada Pasien Hemodialisis Di Rsu Pku Muhammadyah Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Farmasi 9(2).
Tannenbaum, Cara. 2015. “Inappropriate Benzodiazepine Use in Elderly Patients and Its Reduction.†Journal of Psychiatry and Neuroscience 40(3):E27–28.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.