Tradisi Motayok Dalam Pengobatan Tradisional (Studi Kasus Sosiologi Kesehatan di Bolaang Mongondow)
Motayok Tradition in Traditional Medicine (Case Study of Health Sociology in Bolaang Mongondow)
Abstract
Latar Belakang: Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang secara turun temurun berdasarkan resep dari nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat setempat. Di Bolaang Mongondow masih terdapat beberapa kebudayaan yang sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat karena dianggap bermanfaat. Salah satunya adalah tradisi Motayok. Motayok adalah ritual dimana masyarakat membutuhkan bantuan roh leluhur untuk menyembuhkan orang yang sakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tradisi motayok yang ada di Bolaang Mongondow.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan phenomenology. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Penelitan dilakukan di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. Waktu penelitian bulan Desember tahun 2021.
Hasil: Penelitian menunjukan tradisi motayok ini sudah sangat jarang lagi di temukan di zaman yang seperti sekarang ini. Tradisi ini hanya di pertahankan di beberapa desa saja yaitu di Desa Bilalang mereka masih melakukan tradisi motayok ini dalam proses pengobatan penyakitnya. Banyak masyarakat termotivasi dan memiliki kepercayaan untuk berobat pada pelayanan tradisional karena di anggap dapat mengobati penyakit kronis yang mereka derita atau keluarganya.
Kesimpulan: Tradisi Motayok adalah ritual berupa tarian sejenis dengan kuda lumping, dimana ritual yang berupa ritual ini ditunjukan untuk memanggil roh nenek moyang. Motayok merupakan tradisi penyembuhan tradisional yang masih berada di Desa Bilalang Bolaang Mongondow karena Desa tersebut masih mempertahankan budaya ini.
References
Hasan R. Motayok Tradisi Masyarakat Bilalang (Studi Sosial Budaya Desa Bilalang Kecamatan Bilalang Kabupaten Bolaang Mongondow). Universitas Negeri Gorontalo; 2016.
Khair N. Ritual Penyembuhan dalam Shamanic Psychotherapy (Telaah Terapi Budaya di Nusantara). Bul Psikol. 2015;23(2):82.
Fitriani N, Eriyanti F. Relasi Pengetahuan dan Kekuasaan Dukun dalam Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Dusun Lubuk Tenam Kecamatan Jujuhan Ilir Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. J Ris Tindakan Indones. 2020;5(1):27–35.
Setiawan H, Kurniawan F. Pengobatan Tradisional Sebuah Kajian Interaksionisme Simbolik. Paradig J Filsafat, Sains, Teknol dan Sos Budaya. 2017;23(2):57–66.
Akbar H. Hubungan Karakteristik Ibu terhadap Praktik Keluarga Sehat (Studi Kasus di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow). J Info Kesehat. 2020;10(1):214–8.
Muzaham F. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI Press; 1995.
Depkes RI. Pemilihan Obat Tradisional. Jakarta: Depkes RI; 2004.
Hakim, Lukman, E. S & Joko M. Faktor Sosial Budaya dan Orientasi Masyarakat dalam Berobat. Universitas Jember; 2013.
Togobu DM. Gambaran Perilaku Masyarakat Adat Karampuang Dalam Mencari Pengobatan Dukun (Ma’sanro). J Kesehat Masy. 2018;4(1):16–32.
Pageno I. Momago : Ritual Pengobatan Tradisonal Tau Ta ’ a Wana di Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. J Emik. 2020;3(1):36–54.
Yanti I, Hengky HK, Muin H. Kebiasaan Masyarakat Dalam Memilih Pengobatan Alternatif Terhadap Suatu Penyakit di Desa Samaulue Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang. J Ilm Mns dan Kesehat. 2021;4(1).
Rismadona. Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Kota Prabumulih Propinsi Sumatera Selatan. J Penelit Sej dan Budaya. 2018;4(2):1177–88.
Amisim A, Kusen AWS, Mamosey WE. Persepsi Sakit Dan Sistem Pengobatan Tradisional Dan Modern Pada Orang Amungme (Studi Kasus Di Kecamatan Alama Kabupaten Mimika). J Holistik. 2020;13(1):1–18.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.