PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KERENTANAN PENYAKIT DIARE PASCA PELAKSANAAN PESTA ADAT KIKI SAPU DAN HAMBATAN TERHADAP PENCEGAHANNYA
Abstract
Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia(1). Berdasarkan laporan profil kesehatan Provinsi NTT kasus diare pada tahun 2014 mencapai 107,790 kasus. Kecamatan Soa merupakan kecamatan tertinggi angka kejadian diare, khususnya di bulan-bulan tertentu seperti Bulan Juni sampai Bulan Januari. Pada bulan tersebut diadakan pesta adat Kiki Sapu di Desa Masu Kecamatan Soa Kabupaten Ngada. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mempersepsikan kerentanan diare disebabkan oleh makanan dan minuman yang tidak higienis, alat masak yang tidak bersih, serta personal higine petugas masak. Serta faktor budaya dipersepsikan sebagai penghambat upaya mengurangi resiko terjadinya penyakit diare.
Â
References
Amin, R. (2012). The Factors Which Are The Incident Of Diarrhea At Toddler Pendahuluan Penyakit Diare Masih Menjadi Masalah Global Dengan Derajat Kesakitan Dan Kematian Yang Tinggi Di Berbagai Negara Terutama Di Negara Berkembang , Dan Juga Sebagai Salah Satu Penyebab Utama, 1–13. Retrieved from http://repository.unhas.ac.id
Putri, N. D. (2015). Identifikasi Bakteri Escherichia coli Pada Es Batu Yang Dijual Warung Nasi Di Kelurahan. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
Profil Kesehatan Nusa Tenggara Timur. (2014). Journal of Chemical Informati on and Modeling,1–371. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Adhy, I. (2013). Zaman Semakin Bertambah Tua dan Teknologi Semakin Merajalela Dimana Sudut Yang Dia Dapat, Sehingga Budaya dan Kearifan Lokal Semakin Memudar Dihapus Keegoisan dan serakah. Neue Blog. Retrieved from.
Fardis. (2013). Perilaku Masyarakat Yang Berpotensi Menyebabkan Penyakit Diare Dalam Tradisi Pesta Adat Kiki Sapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Waepana Kecamatan Soa Kabupaten Ngada Tahun 2013. STIK TAMALATEA.
Davies, M & Macdowall, W. (2006). Health promotion theory. United States of America : Open University Press.
Subagiyo, A. (2014). Health Belief Model Sebagai Dasar Berperilaku Sehat.
Prabawa, Y. M. (2012). Bukti Ilmiah Daging Babi haram.
Panggabean, S. M. (2015). Analisis Konsumsi Tuak di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatra Utara Tahun 2015. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Raja, Chalid M. G. (2016). Perilaku Masyarakat Terhadap Pencegahan Diare Diwilayah Kerja Puskesmas Onekore Kecamatan Ende Tengah Kabupaten Ende Provinsi NTT Tahun 2016. Universitas Pancasakti Makassar.
Adam, Y. M. N. (2011). Pengetahuan dan Perilaku Higiene Tenaga Pengolah Makanan diInstalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Universitas Diponegoro Semarang.
Kasnodiharjo, rachamalina soerachman, zunanti zalbawi s. (2005). Studi tentang Penularan Pes dengan Pendekatan Sosioekologi di Dusun Sulorowo, Perbukitan Tengger Bromo. Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Media Litbang Kesehatan, 15(1), 35–43.
Lumajang, D. (2014). Epidemologi Penyakit Diare. Retrieved June 24, 2016, from http://dinkeslumajang.or.id/epidemiologi-penyakit-diare/
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.