The Optimalisasi Promosi Kesehatan dalam Pencegahan Tuberkulosis Paru di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka
Optimization of Health Promotion in Preventing Pulmonary Tuberculosis in Bangka District Health Office
Abstract
Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyakit yang menyebabkan kematian pada manusia di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu dari 30 negara dengan kasus TB paru tertinggi. Salah satu cara untuk mencegah tuberkulosis paru adalah dengan menggunakan promosi kesehatan. Metode yang digunakan adalah periklanan (advertising), hubungan masyarakat dan publisitas (public), pemasaran media sosial dan penjualan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi metode promosi kesehatan.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dengan 2 narasumber dari Dinas Kesehatan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan triangulasi sumber digunakan untuk menguji keabsahan data.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa optimalisasi metode periklanan yaitu dengan menggunakan media televisi atau memperbarui konten iklan yang lebih menarik bagi publik, mengoptimalkan hubungan masyarakat dan publisitas dengan menghadirkan publik pada pertemuan-pertemuan dan memilih media yang lebih menarik bagi masyarakat. masyarakat seperti televisi, optimalisasi pemasaran media sosial yaitu dengan mengisi website dengan materi Tuberkulosis dan menggunakan media sosial lainnya untuk menyebarluaskan informasi dan pengoptimalan personal selling adalah dengan menggunakan alat peraga atau video agar masyarakat tidak bosan.
References
World Health Organization. Global Tuberculosis Report 2019 [Internet]. 2019 [cited 2019 Sep 29]. Available from: https://www.who.int/tb/publications/factsheet_global.pdf
Indah M. Infodatin Tuberkulosis [Internet]. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2018 [cited 2019 Sep 29]. Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-tuberkulosis-2018.pdf
Agustini A. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish; 2014.
Kotler P, Keller KL. Marketing Management Global Edition. Inggris: Pearson Education Limited; 2015.
Gabarron E, Fernández-Luque L, Schopf TR, Lau AYS, Serrano JA, Wynn R. Impact of Facebook ads for sexual health promotion via an educational web app: A case study. :11.
Gohil DP, Gohil K. Public Relations in Hospital Administration and Planning. International Journal of Health Sciences. 2016;(2):4.
Stellefson M, Paige SR, Chaney BH, Chaney JD. Evolving Role of Social Media in Health Promotion: Updated Responsibilities for Health Education Specialists. IJERPH. 2020 Feb 12;17(4):1153.
Denecke K. Health Web Science: Social Media Data for Healthcare. Switzerland: Springer; 2015.
Simon K. Digital 2019: Indonesia [Internet]. 2019 [cited 2020 Oct 7]. Available from: https://datareportal.com/reports/digital-2019-indonesia
Khortwong P, Kaewkungwal J. Thai Health Education Program for Improving TB Migrant’s Compliance. Health education. 2013;96(3):10.
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.