Keluhan Pre Menstrual Syndrome pada Pekerja Perempuan di Kota Makassar

Complaints of Pre Menstrual Syndrome on Women Workers in Makassar City

  • Andi Muflihah Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
  • Firda Nurul Fadilah Farid Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
  • Fadhilah Hanifa Asman Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
  • Heriani Heriani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
  • Andi Rifkah Kifayah Rosadi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
  • Sefriana Sefriana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
Keywords: Pekerja, Perempuan, PMS

Abstract

Latar Belakang: Perempuan pada saat haid seringkali disertai rasa sakit sehingga tidak mampu melakukan tugasnya secara maksimal. Rasa sakit menstruasi juga diikuti dengan Pre Menstrual Syndrome (PMS) dengan gejala-gejala yang paling umum adalah kelelahan, sifat lekas marah, bengkak abdominal, dada sakit, suasana hati labil antara kesedihan dan kemarahan yang silih berganti serta depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keluhan PMS yang terjadi pada pekerja perempuan di Kota Makassar.

Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan sampel sebanyak 203 pekerja perempuan yang didapatkan melalui teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 dengan cara menyebarkan kuesioner online (google form). Analisis yang digunakan adalah analisis univariat.

Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 188 responden (92,6%) mengalami keluhan PMS yang terdiri dari 19 keluhan gejala.

Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari 203 responden, sebanyak 188 responden (92,6%) mengalami keluhan PMS dengan keluhan gejala terbanyak adalah mudah marah sebanyak 188 responden (92,6%). Penelitian ini menyarankan agar pekerja perempuan, khususnya di Kota Makassar dapat memperbaiki pola tidur, olahraga yang teratur, menghindari konsumsi kafein dan alkohol, tidak merokok, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Selain itu, perusahaan sebaiknya membuat program pencegahan atau pengendalian keluhan PMS di tempat kerja.

References

Budiono B. Analisis Kolom Langsing Beton Mutu Tinggi Terkekang terhadap Beban Aksial Tekan Eksentris. J Tek Sipil ITB. 2003;10(4):145–54.

Moghadam, A. D., Sayehmiri K, Delpisheh A. Epidemiology of Premenstrual Syndrome (PMS)- A Systematic Review and Meta-Analysis Study. J Clin Diagnostic Res. 2014;8(2):106–9.

Supriyatna, Febriyanti, R. M., Dewanto, Wijaya I, Ferdiansyah F. Fisioterapi Sistem Organ : Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global. Yogyakarta: Deepublish; 2015.

Ahmad EH. Sindrom Premenstruasi terhadap Kinerja Perawat IntensiveCare Unit di Rumah Sakit Kota Makassar. J Ilm Kesehat Husada. 2020;11(1):116–21.

Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC; 2011.

Tarwaka. Ergonomi Industri : Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press; 2011.

Mustafa K. EMOTION FOCUSED COPING DAN PENYESUAIAN DIRITERHADAP SINDROM PREMENSTRUASIPADA WANITA BEKERJA DI MULIA TOSERBA BANTUL. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga; 2012.

Suharti S, Surmiasih S. Rendahnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Sebagai Penyebab Perilaku Seks Bebas Pada Remaja. J Aisyah J Ilmu Kesehat. 2016;1(1):56–60.

Faiqah S, Sopiatun R. Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Pre Menstrual Syndrome Pada Mahasiswa Tk Ii Semester Iii Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram. J Kesehat Prima. 2018;9(2):1486–94.

Wahyuni SD, Asparian A, Izhar MD. Determinan Yang Berhubungan Dengan Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Remaja Putri Di SMPN 7 Kota Jambi. J Kesmas Jambi. 2018;2(1):59–70.

Lestari Y, Demartoto A. Perempuan dan Rokok (Kajian Sosiologi Kesehatan Terhadap Perilaku Kesehatan Reproduksi Perempuan Perokok Di Kota Surakarta). J Promosi Kesehat Indones. 2011;6(1):67–77.

Hutasuhut S. The roles of entrepreneurship knowledge, self-efficacy, family, education, and gender on entrepreneurial intention. Din Pendidik. 2018;13(1):90–105.

Ramadani M. Premenstrual syndrome (PMS). J Kesehat Masy Andalas. 2012;7(1):21–5.

Puspitorini MD, Hakimi M, Emilia O. Obesitas Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus. Ber Kedokt Masy. 2007;23(1):6–11.

Christina M, Laclau J-P, Gonçalves JLM, Jourdan C, Nouvellon Y, Bouillet J-P. Almost symmetrical vertical growth rates above and below ground in one of the world’s most productive forests. Ecosphere. 2011;2(3):1–10.

Naggar YAL, Dabour K, Masry S, Sadek A, Naiem E, Giesy JP. Sublethal effects of chronic exposure to CdO or PbO nanoparticles or their binary mixture on the honey bee (Apis millefera L.). Environ Sci Pollut Res. 2020;27(16):19004–15.

Published
2021-11-14
How to Cite
Muflihah, A., Farid, F. N. F., Asman, F. H., Heriani, H., Rosadi, A. R. K., & Sefriana, S. (2021). Keluhan Pre Menstrual Syndrome pada Pekerja Perempuan di Kota Makassar : Complaints of Pre Menstrual Syndrome on Women Workers in Makassar City. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 4(4), 500-506. https://doi.org/10.56338/mppki.v4i4.1617