Determinan Epidemiologis Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-12 Bulan di Kota Kotamobagu
Epidemiological Determinants of Stunting Incidence in Children Aged 6-12 Months in Kotamobagu Municipality
Abstract
Stunting masih merupakan satu masalah gizi di Indonesia yang belum terselesaikan. Stunting akan menyebabkan dampak jangka panjang yaitu terganggunya perkembangan fisik, mental, intelektual, serta kognitif. Prevalensi kejadian stunting di Kota Kotamobagu pada tahun 2018 sebanyak 29,03%, tahun 2019 sebanyak 5,6%, dan tahun 2020 sebanyak 5,3%. Tujuan penelitian menganalisis determinan epidemiologis kejadian stunting pada anak usia 6-12 bulan di Kota Kotamobagu. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun case control study. Populasi seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang stunting dengan total anak sebanyak 219. Sedangkan populasi kontrol adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang tidak stunting sebanyak 3583. Besar sampel untuk masing-masing kelompok kasus adalah 49 orang dan kelompok kontrol adalah 98 orang. Sehingga besar sampel secara keseluruhan adalah 147 anak. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan ibu (p=0,048;OR=2,148), riwayat anemia saat hamil (p=0,036;OR=2,251), dan berat badan lahir (p=0,006;OR=2,885). Variabel yang tidak berhubungan adalah status imunisasi, riwayat penyakit diare, dan riwayat penyakit ISPA. Variabel dominan berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-12 bulan adalah berat badan lahir (p=0,001, OR=3,629; 95% CI:1,671-7,881). Diharapkan kepada seluruh Puskesmas di Kota Kotamobagu untuk menjalin kerja sama lintas sektor untuk mengatasi permasalahan stunting dan upaya peningkatan pengetahuan ibu mengenai asupan gizi saat hamil.
References
De Onis M, Blössner M, Borghi E. Prevalence and trends of stunting among pre-school children, 1990-2020. Public Health Nutr. 2012;15(1):142–8.
World Health Organization (WHO). Nutrition landscape information system (NLIS) country profile indicators: Interpretation guide. Geneva; 2010.
Aryastami NK, Shankar A, Kusumawardani N, Besral B, Jahari AB, Achadi E. Low birth weight was the most dominant predictor associated with stunting among children aged 12-23 months in Indonesia. BMC Nutr. 2017;3(1):1–6.
Kementerian Kesehatan RI. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI; 2018.
Kementerian Kesehatan RI. Situasi Gizi Buruk di Provinsi Sulawesi Utara. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI; 2019.
Agung Sutriyawan CCN. Kejadian Stunting pada Balita di UPT Puskesmas Citarip Kota Bandung. JKMK J Kesehat Masy Khatulistiwa. 2020;7(2):79–88.
McGovern ME, Krishna A, Aguayo VM, Subramanian S V. A review of the evidence linking child stunting to economic outcomes. Int J Epidemiol. 2017;46(4):1171–91.
Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu. Kotamobagu: Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu; 2020.
Ratu NC, Punuh MI, Malonda NSH, Kesehatan F, Universitas M, Ratulangi S. Hubungan Tinggi Badan Orangtua dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. J Kesmas. 2010;7(8):1–8.
Zottarelli LK, Sunil TS RS. Influence of Parental and Socioeconomics Factors on Stunting in Children Under 5 Years in Egypt. East Mediterr Heal J. 2007;13(6).
Blacker JG. Health Impacts of Family Planning. Health Policy Plan. 1987;2(3):193– 203.
Basri N, Sididi M. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-36 Bulan). Wind Public Heal J. 2021;01(05):417–26.
Fitriahadi E. Hubungan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 24 -59 bulan. J Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah. 2018;14(1):15–24.
Addo OY, Stein AD, Fall CH, Gigante DP, Guntupalli AM, Horta BL, et al. Maternal height and child growth patterns. J Pediatr [Internet]. 2013;163(2):549-554.e1. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jpeds.2013.02.002
Andari W, Siswati T, Paramashanti BA. Tinggi Badan Ibu Sebagai Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pleret Dan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. J Nutr Coll. 2020;9(4):235–40.
Silventoinen K. Determinants of variation in adult body height. J Biosoc Sci. 2003;35(2):263–85.
Widyaningrum DA, Romadhoni DA. Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Ketandan Dagangan Madiun. Medica Majapahit. 2018;10(2):1–32.
Kartini. Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Panjang Badan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka Tahun 2018. Heal Inf J Penelit. 2018;10(1):33–8.
Anggraini ND. Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12–59 Bulan Di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Med Technol Public Heal J. 2019;3(1):86–93.
Karaflahin E, Ceyhan ST, Göktolga Ü, Keskin U, Baser I. Maternal Anemia and Perinatal Outcome. Perinat J. 2007;15(December):127–30.
Hailu M, Gebremariam A, Alemseged F. Knowledge about obstetric danger signs among pregnant women in Aleta Wondo District, Sidama Zone, Southern Ethiopia. Ethiop J Health Sci. 2011;20(1).
Sulistyawati. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Jakarta: EGC; 2017.
Saifuddin A. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo; 2012.
Dewi NT, Widari D. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Baduta di Desa Maron Kidul Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Amerta Nutr. 2018;2(4):373.
AL Rahmad AH, Miko A, Hadi A. Kajian Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Eksklusif , MP-ASI, Status Imunisasi Dan Karakteristik Keluarga Di Kota Banda Aceh. J Kesehat Ilm Nasuwakes Poltekkes Aceh. 2013;6(2):169–84.
Mardani RAD, Wetasin K SW. Faktor prediksi yang mempengaruhi terjadinya stunting pada anak usia dibawah lima tahun. J Kesehat Masy. 2015;11(1):1–7.
Ajao KO, Ojofeitimi EO, Adebayo AA, Fatusi AO AO. Influence of family size, household food security status, and child care practices on the nutritional status of under-five children in Ile-Ife, Nigeria. Afr J Reprod Heal. 2010;14(4):117–26.
Chopra M. Risk factors for undernutrition of young children in a rural area of South Africa. Public Health Nutr. 2003;6(7):645–52.
Lin CM, Chen CW, Chen PT, Lu TH LC. Risks and causes of mortality among low-birthweight infants in childhood and adolescence. Paediatr Perinat Epidemiol. 2007;21:465–72.
Proverawati A CI. BBLR: Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.
Supriyanto Y, Paramashanti BA, Astiti D. Berat badan lahir rendah berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet. 2018;5(1):23.
Meadow SR NS. Lectures Notes Pediatrika. Jakarta: Erlangga; 2005.
Akbar H. Determinan Epidemiologis Kejadian Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Juntinyuat. J Ilm Keperawatan Stikes Hang Tuah Surbaya. 2019;13(2):91–101.
Lupiana M, Ilyas H, Oktiani K. Hubungan Status Imunisasi, Pendidikan Ibu, Sikap dan Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. Holistik J Kesehat. 2018;12(3):146–53.
Afrida I. Hubungan Asi Ekslusif dan Status Imunisasi dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Bowong Cindea Kabupaten Pangkep. Nurs Insid Community [Internet]. 2020;2(3):106–12. Available from: http://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/nic/article/download/346/332/1288
Setiawan E, Machmud R, Masrul M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. J Kesehat Andalas. 2018;7(2):275.
Santoso EB, Akbar H. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Juntinyuat. Hibualamo Seri Ilmu-Ilmu Alam dan Kesehat [Internet]. 2018;2(2):36–40. Available from: http://journal.unhena.ac.id
Hien NN, Kam S. Nutritional status and the characteristics related to malnutrition in children under five years of age in Nghean, Vietnam. J Prev Med Public Heal. 2008;41(4):232–40.
Kurnia W, Ibrahim IA DD. Hubungan asupan zat gizi dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu asoka ii kelurahan barombong kecamatan tamalate kota makassar. Media Gizi Pangan. 2016;18(2):70–7.
Verma YS, Rajput SS S V. Factors Affecting Morbidity of Diarrhea in Children. Pediatr Rev Int J Pediatr Res. 2016;3(1):41–8.
Fikawati S. Gizi Anak dan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers; 2017.
Sahitarani AS, Bunga Astria Paramashanti S. Kaitan Stunting dengan Frekuensi dan Durasi Penyakit Infeksi pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. J Nutr Coll. 2020;9(3):202–7.
Ullah MB, Mridha MK, Arnold CD, Matias SL, Khan MSA, Siddiqui Z, et al. Factors associated with diarrhea and acute respiratory infection in children under two years of age in rural Bangladesh. BMC Pediatr. 2019;19(1):1–11.
Strand TA, Sharma PR, Gjessing HK, Ulak M, Chandyo RK, Adhikari RK, et al. Risk factors for extended duration of acute diarrhea in young children. PLoS One. 2012;7(5):3–8.
Halder AK, Luby SP, Akhter S, Ghosh PK, Johnston RB, Unicomb L. Incidences and costs of illness for diarrhea and acute respiratory infections for children < 5 years of age in Rural Bangladesh. Am J Trop Med Hyg. 2017;96(4):953–60.
Gibney, J., Michael, B, M., Margarets, J M, K., Lenore A. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC; 2002.
Purnami LA, Sugiartini DK, Purnami LA. Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Di Posyandu Banjar Pasek Desa Kubutambahan Tahun 2018. MIDWINERSLION J Kesehat STIKes Buleleng. 2018;3(2):261–72.
Fitri. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita (12-59 Bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). J Phot. 2013;4(1).
Schanler RJ. The Low Birth Weight Infant. Nutrition In Pediatrics Basic Science And Clinical Applications. Walker, W. A., Watkins, J. B & Duggan, C. (Ed). BC Decker Inc, Hamilton, London; 2003.
Adair LS GD. Age-specific determinants of stunting in Filipino children. J Nutr. 1997;127(2):314–20.
Policy A& IF, (IFPRI). RI. 4th Report on The World Nutrition Situation, Nutrition Throughout The Life Cycle. 2000;
Authors who publish with Journal of Public Health and Pharmacy retain the copyright of their work. The journal applies a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0), which grants the following rights:
-
Copyright Retention: Authors retain the copyright of their work, maintaining full control over their intellectual property without restrictions.
-
Right of First Publication: Authors grant the journal the right of first publication of their work. This ensures that the work is initially published and credited in Journal of Public Health and Pharmacy.
-
License to Share and Reuse: The work is licensed under CC BY-SA 4.0, allowing others to copy, distribute, remix, and build upon the work for any purpose, even commercially, as long as proper credit is given to the authors, and any new creations are licensed under the same terms.