Penurunan Ansietas pada Remaja yang Mengalami Bullying Melalui Psikoedukasi di Sekolah Menengah atas/Kejuruan Kabupaten Gorontalo
Abstract
Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang biasa dilakukan untuk menunjukkan kekuasaannya kepada individu lain yang bertujuan untuk mengganggu, menyakiti bahkan sampai mengancam keselamatan. Permasalahan ini menjadi sangat serius, karena dapat menyebabkan korban tindakan bullying antara lain seperti merasa cemas, kesepian, rendah diri, depresi, penarikan sosial, dan bunuh diri. Untuk mengatasi hal tersebut, perawat komunitas dapat memberikan intervensi terapi psikoedukasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh terapi psikoedukasi terhadap penurunan ansietas pada remaja yang mengalami bullying. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design pre test and post test without control group. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA/SMK. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan probability sampling dengan tekhnik sampling cluster sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 16 responden. Analisa data menggunakan paired t test dan regresi logistic. Hasil didapatkan nilai p value rata-rata perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi psikoedukasi sebesar 0,001. Faktor dominan yang mempengaruhi penurunan tingkat kecemasan yaitu konsep diri dengan nilai koefisien B 12,368, sehingga variabel dukungan keluarga dan dukungan teman sebaya berperan sebagai variabel pengontrol. Untuk menurunkan tingkat ansietas pada remaja korban bullying diperlukan penguatan kognitif, bimbingan konseling berkelanjutan serta penatalaksanaan manajemen kecemasan untuk meningkatkan koping yang adaptif.
References
Shimomai K, Furukawa H, Kuroda Y, Fukuda K, Masuda M, Koizumi J. The difficulty of selecting the NANDAâ€I nursing diagnosis (2015–2017) of “Death Anxiety†in Japan. Int J Nurs Knowl. 2018;29(1):4–10.
James A. School bullying. Res briefing Nedlastet fra www nspcc org uk/inform. 2010;26:2012.
Rivers I. Morbidity among bystanders of bullying behavior at school: concepts, concerns, and clinical/research issues. Int J Adolesc Med Health. 2012;24(1):11–6.
Depression WHO. Other common mental disorders: global health estimates. Geneva World Heal Organ. 2017;1–24.
RI BK. Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakartta Badan Penelit dan Pengemb Kesehat. 2013;13–4.
Lucksted A, McFarlane W, Downing D, Dixon L. Recent developments in family psychoeducation as an evidenceâ€based practice. J Marital Fam Ther. 2012;38(1):101–21.
Isaacs A. Panduan belajar keperawatan kesehatan jiwa &pediatric edisi 3. Jakarta EGC. 2005;
Lee S-J, Detels R, Rotheram-Borus MJ, Duan N. The effect of social support on mental and behavioral outcomes among adolescents with parents with HIV/AIDS. Am J Public Health. 2007;97(10):1820–6.
King LA, Santrock JW. The Science of Psychology. McGraw-Hill; 2012.
Putri HN, Nauli FA. Faktor–faktor yang berhubungan dengan perilaku bullying pada remaja. Riau University; 2015.
Usman I. Perilaku bullying ditinjau dari peran kelompok teman sebaya dan iklim sekolah pada siswa SMA di Kota Gorontalo. Fak Ilmu Pendidik Univ Negeri Gorontalo. 2008;
Hasan S, Jessica J. Non-exposure parenting increases risk of bullying behavior in junior high school students. Universa Med. 2016;35(1):56–64.
Degnan KA, Almas AN, Fox NA. Temperament and the environment in the etiology of childhood anxiety. J Child Psychol Psychiatry. 2010;51(4):497–517.
Iyer-Eimerbrink PA, Scielzo SA, Jensen-Campbell LA. The impact of social and relational victimization on depression, anxiety, and loneliness: A meta-analytic review. J Bullying Soc Aggress. 2015;1(1):2375–5849.
Donker T, Griffiths KM, Cuijpers P, Christensen H. Psychoeducation for depression, anxiety and psychological distress: a meta-analysis. BMC Med. 2009;7(1):1–9.
Kaslow NJ, Collins MH, Rashid FL, Baskin ML, Griffith JR, Hollins L, et al. The efficacy of a pilot family psychoeducational intervention for pediatric sickle cell disease (SCD). Fam Syst Heal. 2000;18(4):381.
Tim M. Bahan dasar untuk pelayanan konseling pada satuan pendidikan menengah jilid I. Jakarta PT Grasindo. 2010;
Hartono MS. Psikologi Konseling. Kencana; 2015.
Arumsari C. Strategi konseling latihan asertif untuk mereduksi perilaku bullying. J Innov Couns Theory, Pract Res. 2017;1(01):31–9.
Febriana B. Penurunan Kecemasan Remaja Korban Bullying Melalui Terapi Kognitif. IJNP (Indonesian J Nurs Pract. 2017;1(2):1–8.
Kholidah M. Keharmonisan keluarga, konsep diri, dan perilaku agresi di kalangan remaja. J Sains dan Prakt Psikol. 2014;2(2).
Astuti PR. Meredam Bullying: 3 cara efektif menanggulangi kekerasan pada anak. Jakarta: Grasindo. 2008;
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.