Analisis Faktor Risiko Kejadian Retensio Plasenta pada Ibu Bersalin di RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone

  • Andi Misnawati Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Mega Buana Palopo
  • Rosdiana Rosdiana Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Mega Buana Palopo
Keywords: Retensio Plasenta, Usia, Paritas

Abstract

Masalah retensio plasenta  memiliki komplikasi yang dapat membahayakan ibu saat setelah persalinan  karena memiliki hubungan yang kuat dengan terjadinya perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain case control dengan jumlah sampel 68 ibu bersalin. Penelitian dilakukan di RSUD Tenriawaru Tahun 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan wawacara menggunakan kuesioner. Kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian untuk variabel Usia (nilai p = 0.027) menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kejadian retensio plasenta, dengan nilai OR : 3.4 (CL : 1.26 – 9.41) dan untuk variabel paritas (nilai p = 0.44) diperoleh tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian retensio plasenta, dengan nilai OR : 0.47 (CL : 0.12 – 1.82). Dapat disimpulkan bahwa dari kedua faktor  kejadian retensio plasenta diantaranya usia dan paritas, hanya usia yang berhubungan dengan kejadian retensio plasenta.

References

World Health Organization. (2014). Maternal Mortality. Geneva: World Health Organization.

SDKI. (2012). Survei demografi dan kesehatan Indonesia. Jakarta Kementerian Kesehatan.

Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI.

Manuaba, et al. 2013. Kesehatan Reproduksi untuk kebidanan. EGC.Jakarta

Wiknjosastro. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Kementerian Kesehatan. (2014). Infodatin: Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Kementerian Kesehatan

World Health Organization. (2009). Who Guidelines For The Management Of Pospartum Haemorrhage And Retained Placenta. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2007. Dibalik angka – Pengkajian kematian maternal dan komplikasi untuk mendapatkan kehamilan yang lebih aman. Jakarta : WHO.

GKIA. 2016. Katalog Dalam Terbitan (KDT) 1001 Langkah Selamatkan Ibu & Anak/GKIA. Jakarta: Pustaka Bunda.

Roito Juraida, et al. 2016. Hubungan Umur Dan Paritas Dengan Kejadian Retensio Plasenta Di Desa Concong Luar Wilayah Kerja Puskesmas Concong Luar Kabupaten Indra Giri Hilir. Volume 1, Nomor 2, November 2016.

Manuaba. 2010. ilmu kebidanan penyakit kandungan dan KB. EGC. Jakarta.

Aminah, et al. 2017, Hubungan Umur Paritas Dan Anemia Dengan Kejadian Retensio Plasenta , Issn 2337-6120 Vol. 5 No 2.

Hardiana. 2019. The Relationshipof Maternal Age With Placental Retentio Occurrence In Raden Mattaher Public Hospital Jambi 2019. Scientia Journal Vol.8 No. 1 Mei 2019.

Permatasari Fenny Apriana, Et Al. 2017. Factors Associated With Retained Placenta (Retensio Placenta) Case In Cempaka Putih Jakarta Islamic Hospital: A Case Control Study. Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017.

Riyanto. 2015. Faktor Risiko Kejadian Retensio Plasenta Pada Ibu Bersalin Di Rsud Dr. H. Bob Bazar, Skm Kalianda. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume Viii No. 1 Edisi Juni 2015 Issn: 19779-469x.

Published
2021-01-14
How to Cite
Misnawati, A., & Rosdiana, R. (2021). Analisis Faktor Risiko Kejadian Retensio Plasenta pada Ibu Bersalin di RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 4(1), 105-109. https://doi.org/10.56338/mppki.v4i1.1394