Faktor Pengawas Minum Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Tu-berkolisis Di Rumah Sakit Khusu Paru Medan Tahun 2019

  • Akhmad Rivai Harahap Program S2 Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan
  • Tri Niswati Utami Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan
  • Endang Maryanti Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia Medan
Keywords: Pengawas Narkoba, Kepatuhan dengan Narkoba, Penderita TBC

Abstract

TB paru adalah masalah kesehatan utama di dunia yang menyebabkan morbiditas pada jutaan orang setiap tahun. Laporan kasus tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Khusus tahun 2018 berjumlah 63 kasus putus pengobatan dari jumlah kasus tuberkulosis 117. Pada tahun 2019 tercatat hingga Mei 95 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah un-tuk mengetahui pengaruh peran Inspektur Pengambilan obat kepatuhan untuk penderita TB di Rumah Sakit Paru Khusus Medan 2019. Penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi adalah Pasien PMO dan Tuberkulosis Paru yang datang berobat di Rumah Sakit Paru Khusus Januari-Mei 2019 berjumlah 95 orang. Sampel menggunakan total populasi. Analisis data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil studi regresi logistik menemukan nilai sig pada variabel pendidikan = 0,115, perumahan = 0,054, hubungan keluarga = 0,000, pengetahuan = 0,004 dan pendidikan kesehatan = 0,001. Variabel hubungan keluarga memiliki nilai Exp (B) terbesar (42.874), sehingga hubungan keluarga dekat memiliki kecenderungan 42.874 kali lebih besar pengaruhnya terhadap kepatuhan minum obat dibandingkan dengan hubungan keluarga yang kurang dekat. Kesimpulannya adalah pengaruh hubungan keluarga, pengetahuan dan pendidikan kesehatan. Pendidi-kan dan perumahan dengan kepatuhan pengobatan tidak ditemukan. Variabel yang paling signifikan mempengaruhi kepatuhan pengobatan adalah hubungan keluarga. Direkomendasikan kepada Rumah Sakit Paru Khusus bekerja sa-ma dengan Departemen Kesehatan untuk memberikan lebih banyak informasi kepada PMO dan penderita dalam meningkatkan pengetahuan seperti pengadaan buku saku dan selebaran PMO.

References

Aditama, Tjandra Yoga. 2012. Rokok dan Tuberku-losis Paru. Jakarta: Bagian Pulmonologi dan Kedok-teran Respirasi FKUI/RS Persahabatan

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pe-nanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2011

Depkes RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tu-berkulosis, edisi 2 cetakan pertama, Jakarta; 2007.

Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Jakarta: Depar-temen Kesehatan RI; 2018

Fadlilah N. Hubungan Karakteristik Pengawas Mi-num Obat Terhadap Kepatuhan Berobat Pasien Tu-berkulosis di Puskesmas Pragaan Tahun 2016. Jurnal Unair. Volume 5 No 3

Gendhis I.D. 2011. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Pasien dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di BKPM Pati. Jurnal Penelitian. Semarang: Progdi S1. Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang

Glick ID, Stekoll AH, Hays S. The role of the fami-ly and improvement in treatment maintenance, ad-herence, and outcome for schizophrenia. J Clin Psy-chopharmacol. 2011

Hapsari JR. Hubungan Kinerja Pengawas Minum Obat (PMO) Dengan Keteraturan Berobat Pasien TB Paru Strategi Dots Di RSUD Dr Moewardi Sura-karta. Sripsi Kedokteran : Surakarta Universitas Sebelas Maret; 2010.

Kartikasari, D., Rejeki, S., Wuryanto, E. 2012. Hub-

Published By: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

MPPKI (Januari, 2020) Vol. 3. No. 1

Copyright © 2018 MPPKI. All rights reserved

ungan Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) dengan kepatuhan Minum Obat Pen-derita TB Paru di Puskesmas Kedungwuni di Kabu-paten Pekalongan

Kaulagekear-Nagarkar, Dhake, & Preeti. Perspec-tive of Tuberculosis Patients on Family Support and Care in Rural Maharashtra. Indian Journal of Tuber-culosis. 224-230.

Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 67 Tahun 2016 tentang Pe-nanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kemenkes RI. 2017. Riset Kesehatan Da-sar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang. Kemenkes RI

Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tu-berkulosis. Jakarta; Direktorat Jenderal Pengendali-an Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PPPL); 2014

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.

Mochammad, H.M., Aisah, S., Ernawati. 2012. Gambaran Pengawas Minum Obat (PMO) di Pusk-esmas Genuk dan Bangetayu Semarang. Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang

Murtiwi. Keberadaan Pengawas Minum Obat ( PMO ) Pasien. J Keperawatan. 2005;10(1):11–5

Niven, N. 2012. Psikologi Kesehatan : Pengantar untuk perawat dan tenaga kesehatan profesional lain. Jakarta: EGC

Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2016

Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat, Ilmu & Seni– Ed Revisi 2011, Penerbit Rineka Cipta; 2011.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneisa Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tu-berkulosis

Permatasari, N.P., Agustin, W.R., Sunardi. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan PMO dengan keberhasilan pengobatan TB di wilayah kerja Pusk-esmas Kertasura. Skripsi. Stikes Kusuma Husada Surakarta.

PPTI. (2010a). Buku Saku Perkumpulan Pember-antasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Jakarta: Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indone-sia (PPTI)

Prabowo RDR. Hubungan antara Peran Pengawas Minum Obat (PMO) dengan Kepatuhan Kunjungan Berobat pada Pasien Tubeculosis Paru (TB Paru) di Puskesmas Nogosari Boyolali. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.

Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kementrian Kesehatan RI. Tuberkulosis, Temukan, Obati Sam-pai Sembuh. 2015. Available from: http://

www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin_tb.pdf [Accessed on 16 Juli 2018]

Rohmana, O., Suhartini., Suhenda, A. 2014. Faktor-Faktor pada PMO yang berhubungan dengan Kepatuhan Berobat penderita TB Paru di Kota Cire-bon. Skripsi

Rumah Sakit Khusus Paru Medan. Profil Rumah Sakit Khusus Paru Medan Tahun 2018.

Sarangi, S. Panduan Penggunaan Obat. Rosemata Publising: Jakarta; 2011

Septia A, Rahmalia S, Sabrian F. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru. Jom Psik. 2013;1(2):1–10.

Sidy YN. Analisis Pengaruh Peran Pengawas Mi-num Obat dari Anggota Keluarga terhadap Kepatu-han Pengobatan Penderita Tuberkulosis di Kota Pa-riaman Tahun 2010-2011. Tesis FKM. Universitas Indonesia: Depok; 2012

Silvani, Hesti, Sureskiarti, Enok. 2016. Hubungan Peran Aktif Keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) dengan Angka Kekambuhan TB Paru di Ruang Seruni RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol 4 No 2.

Sutanta. Hubungan antara Tingkat Pendidikan PMO, Jarak Rumah dan Pengetahuan Pasien TB Paru dengan Kepatuhan Berobat di BP4 Kabupaten Klaten. Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmuâ€. Vol 05 No. 02, Juli 2014.

Wawan A, Dewi M. Teori dan pengukuran penge-tahuan sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011

WHO. 2017. Global TB Report 2017

Widyaningsih N. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Pengawasan Minumn Obat (PMO) Dalam Pengawasan Penderita Tuberkulosis Paru Di Kota Semarang. [Tesis]. Semarang: Univer-sitas Dipenogoro; 2004.

Zuliani, I. (2010). Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan,dan Faktor Peran PMO terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita TB Paru da-lam Pengobatan di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009. Universitas Sumatera Utara, Medan

Published
2020-05-14
How to Cite
Rivai Harahap, A., Niswati Utami, T., & Maryanti, E. (2020). Faktor Pengawas Minum Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Tu-berkolisis Di Rumah Sakit Khusu Paru Medan Tahun 2019. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 3(2), 84-92. https://doi.org/10.56338/mppki.v3i2.1076