Kelembagaan Pendidikan Islam Di Nusantara: Surau, Meunasah, Masjid, Pesantren, Madrasah
Islamic Education Institutions in the Archipelago: Surau, Meunasah, Mosque, Islamic Boarding School, Madrasah
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang kelembagaan pendidikan Islam di Nusantara, mulai dari surau, meunasah, masjid, pesantren, dan madrasah. Penelitian ini menggunakan jenis studi kepustakaan. Studi pustaka merupakan kaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwasanya Fungsi surau tidak berubah setelah kedatangan Islam, hanya saja fungsi keagamaannya semakin penting yang diperkenalkan pertama kali oleh Syekh Burhanuddin di Ulakan, Pariaman. Selanjutnya, di antara fungsi meunasah itu adalah: Sebagai tempat upacara keagamaan, penerimaan zakat dan tempat penyalurannya, tempat penyelesaian perkara agama, musyawarah dan menerima tamu. Kemudian, Kesadaran bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat shalat dan ibadah ritual, tapi sejatinya merupakan pusat peradaban bagi umat Islam, merupakan kunci pertama kebangkitan umat Islam. Selanjutnya, Kehadiran pesantren tidak dapat dipisahkan dari tuntutan umat. Karena itu, pesantren sebagai lembaga pendidikan selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat di sekitarnya sehingga keberadaannya di tengah-tengah masyarakat tidak menjadi terasing. Dan yang terakhir, Madrasah yang didirikan di Indonesia hanya untuk mengajarkan Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam, tetapi juga memasukan pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah Hindia Belanda, oleh Muhammadiyah, Persatuan Islam, dan PUI di Majalengka.
References
Abdul Mukhlis. (2017). Sejarah Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Nusantara. Jurnal Al-Makrifat, 2(1).
Abuddin Nata. (2001). Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Grafindo Persada.
Akhiruddin. (2015). Lembaga Pendidikan Islam di Nusantara. JURNAL TARBIYA, 1(1), 195–219.
Azyumardi Azra. (1999). Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru. Logos.
Depag RI. (2005). Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, Paradigma Baru. Dirjen Agama Islam.
Fathurrahman. (2012). Meretas Pendidikan Berkwalitas dalam Pendidikan Islam. Teras.
Iraqsusy. (2013). Muhadharah fii al-Ushuul al-Islamiyah li at-Tarbiyah: alMabadi’ al-‘Ulya. al-Maktab.
Mukhtar, M. (2001). Sejarah Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu.
Nurcholis. (1997). Madjid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Paramadina.
Prasodjo, S. (2001). “Profit Pesantren”, dalam Abuddin Nata (Editor), Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Grafindo Persada.
Samsul Nizar. (2005). Sejarah dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan Islam. Quantum Teaching.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta.
Taufiqurrochman. (2022). PENDIDIKAN MASYARAKAT BERBASIS MASJID. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Terbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,.
Tobroni, E. F. (2022). Tipologi Manajemen Tradisional Dan Modern Dalam Perkembangan Pendidikan Pesantren. Jurnal Research and Development Journal Of Education, 8(1), 333 – 338.
Copyright (c) 2024 Faridi Faridi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
IQRA: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Â