Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Imunisasi Tetanus Toxoid Calon Pengantin Di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
Abstract
Tahun 2018 jumlah pernikahan di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe sebanyak 553 pasangan, berdasarkan data Puskesmas Banda Sakti Kota Lhokseumawe hanya 143 calon pengantin yang tercatat melakukan imunisasi tetanus toxoid, artinya lebih dari 50% calon pengantin tidak melakukan imunisasi tetanus toxoid. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang memengaruhi imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Jenis Penelitian adalah mix methods kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Populasi sebanyak 42 orang dan sampel sebanyak 42 orang. Analisis kuantitatif secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda pada taraf kepercayaan 95% (? =0,05). Analisis kualitatif dianalisis secara reduksi, tampilan data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memengaruhi imunisasi tetanus toxoid calon pengantin yaitu pengetahuan (p=0,003 <0,05), sikap (p=0,001 <0,05) kepercayaan (p=0,000 <0,05). Variabel yang tidak memengaruhi yaitu pendidikan (p=0,741 >0,05) dan pekerjaan (p=0,584 >0,05). Variabel yang paling dominan memengaruhi adalah variabel kepercayaan. Hasil wawancara pada 5 informan, didapatkan bahwa faktor yang memengaruhi imunisasi tetanus toxoid adalah kepercayaan yaitu mempercayai imunisasi adalah haram. Kesimpulan penelitian adalah imunisasi tetanus toxoid calon pengantin dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu pengetahuan, sikap dan kepercayaan. Faktor yang paling dominan adalah kepercayaan. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan promosi dan penyuluhan imunisasi tetanus toxoid pada calon pengantin dengan lebih fokus pada mengubah kepercayaan masyarakat ke arah lebih positif.
References
2. Ri Mk. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014. 2014;
3. Sawitri S, Farida I. Gambaran Persepsi Petugas Puskesmas Dan Petugas Kantor Urusan Agama (Kua) Dalam Pelaksanaan Program Imunisasi Tetanus Toxoid (Tenatus Toxoid) Pada Calon Pengantin Wanita Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011. J Kesehat Reproduksi. 2012;3(3 Des):132–42.
4. Sudarti, Fauziah A. Asuhan Neonatus Risiko Tinggi Dan Kegawatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
5. Febriana F. Tingkat Pengetahuan Wus (Wanita Usia Subur) Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid Sebelum Menikah Di Dusun Purworejo Desa Purworejo Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Universitas Muhammadiyah Ponorogo; 2014.
6. Rinaldi S. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid (Tenatus Toxoid) Di Puskesmas Bungus Tahun 2016. Universitas Andalas; 2016.
7. Al Mahmud Mh. Studi Terhadap Intruksi Bersama Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Dan Urusan Haji Departemen Agama Dan Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular Dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan No. 02 Tahun 1989 Tentang Imunisasi. Uin Sunan Ampel Surabaya; 2014.
8. Asy-Syakhsiyyah Ja-A. Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Di Kua Jetis Kota Yogyakarta Tahun 2011).
9. Shalikhah Snh. Studi Hukum Islam Tentang Imunisasi Tenatus Toxoid (Tetanus Toxoid) Sebagai Salah Satu Persyaratan Administrasi Nikah Bagi Calon Pengantin: Studi Kasus Di Wilayah Kua Kabupaten Nganjuk. Uin Sunan Ampel; 2014.
10. Sitinjak Hl. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Calon Pengantin Wanita Terhadap Pentingnya Pemberian Suntikan Tetanus Toxoid Pra Menikah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kandis Tahun 2016. J Kesehat Dan Sains Terap. 2017;3(2):36–42.
11. Kesehatan K, Indonesia R. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.
12. Informasi Pd Dan. Eliminasi Tetanus Maternal Dan Neonatal. 2012;
13. Rika Fpc, Wahyuni T. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Tentang Imunisasi Tenatus Toxoid Pada Calon Pengantin Dengan Kepedulian Melakukan Imunisasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Samarinda Balikpapan. 2018;
14. Citrawathi Dm. Pengembangan Model Pendidikan Kesehatan Integratif Dan Kolaboratif Di Sekolah. In: Prosiding Seminar Nasional Mipa. 2014.
15. Kesehatan K, Indonesia R. Profil Kesehatan Indonesia.
16. Kesehatan Pd. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Aceh Utara Tahun 2016. 2016;
17. Hardianto, Irsan A, In M. Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid Di Desa Sungai Rengas. 2018;4:1007–15.
18. Sulastri S. Gambaran Tingkat Pengetahuan Calon Pengantin Wanita (Cpw) Tentang Imunisasi Tetanus Toxoid Di Puskesmas Kendal, Ngawi. 2018;
19. Handayani Se. Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Petugas Kesehatan Mengenai Kelengkapan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Calon Pengantin Di Wilayah Kerja Puskesmas Maos Kabupaten Cilacap. 2001;399150:399150.
20. Sumartini. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Tenatus Toxoid Pada Calon Pengantin Di Puskesmas Liwa Kabupaten Lampung Barat. 2004;2004.
21. Efendy Au. Analisis Instruksi Bersama Kementerian Agama Dan Kementerian Kesehatan Nomor 02 Tahun 1989 Terhadap Pelaksanaan Imunisasi Tetanus Toxoid Bagi Calon Pengantin Di Kua Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. 2018;
22. Silviana I. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Ispa Dengan Perilaku Pencegahan Ispa Pada Balita Di Phpt Muara Angke Jakarta Utara: 2014. Vol 11 No 3. Diakses 05 Maret 2016. In: Forum Ilmiah. 2014. P. 402–11.
23. Budisantoso Si. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Tahun 2008. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro; 2008.
24. M Syafiie R. Stop Smoking! Studi Kualitatif Terhadap Pengalaman Mantan Pecandu Rokok Dalam Menghentikan Kebiasaannya. Universitas Diponegoro; 2009.
25. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2012;45–62.
26. Nasution. Filsafat Ilmu Hakikat Mencari Pengetahuan. Jakarta: Delish Utama; 2016.
27. Effendi, Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
28. Syaifuddin A. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Edisi Ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Yogyakarta; 2005.
29. Ritarwan K. Tetanus. 2014;(1):1–10.
30. Surya R. Skoring Prognosis Tetanus Generalisata Pada Pasien Dewasa. 2016;43(3):199–203.
31. Karina An, Warsito Be. Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Balita. J Keperawatan Diponegoro. 2012;1(1):30–5.
32. Kompas.Com. Wajib Suntik Tenatus Toxoid Sebelum Menikah. 2009; Available From: HTenatus Toxoidps://Olahraga.Kompas.Com/Read/2009/11/02/1403163/Wajib.Suntik.Tenatus Toxoid.Sebelum.Menikah
33. Baratawidjaja Kg, Rengganis I. Imunologi Dasar Edisi 10. Jakarta Fkui. 2012;
34. Ranuh Igng. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Satgas Imunisasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011.
35. Rizkiani Rahma Putri. Vaksin Tetanus Untuk Calon Pengantin, Bukan Cuma Prosedur Administrasi. 2018; Available From: HTenatus Toxoidps://Www.Putrizkiani.Com/2018/05/Vaksin-Tetanus-Untuk-Calon-Pengantin.Html
36. Kumparan. Jadwal Pemberian Dan Efek Samping Vaksin Tetanus Sebelum Menikah. 2018; Available From: HTenatus Toxoidps://Kumparan.Com/Babyologist/Jadwal-Pemberian-Dan-Efek-Samping-Vaksin-Tetanus-Sebelum-Menikah
37. Danusiri M. Pandangan Islam Tentang Imunisasi. 2017; Available From: HTenatus Toxoidp://Danusiri.Dosen.Unimus.Ac.Id/Materi-Kuliah/Kebidanan/Pandangan-Islam-Tentang-Imunisasi/
38. Aslinar. Imunisasi Dalam Pandangan Islam. 2018; Available From: HTenatus Toxoidps://Www.Acehtrend.Com/2018/08/07/Imunisasi-Dalam-Pandangan-Islam/
39. Purwanto H. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi Tenatus Toxoid Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Anyer Kabupaten Serang Tahun 2001. Tesis Program Pasca Sarjana Fkm Universitas Indonesia; 2002.
40. Sukmara U. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Imunisasi Tetanus Toxoid Ibu Hamil Di Puskesmas Sukamanah Kabupaten Bogortahun 2000. Fkm-Ui; 2000.
41. Dr. Atikah Dafri. Efek Yang Ditimbulkan Setelah Suntik Tenatus Toxoid1. 2017; Available From: HTenatus Toxoidps://Www.Alodokter.Com/Komunitas/Topic/Suntik-Tenatus Toxoid1
42. Harlyn Li. Uji Hipotesis. Stat Univ Brawijaya. 2012;
43. Swarjana Ik, Skm Mph. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Andi; 2012.
44. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta: Rhineka Cipta; 2012.
45. Wahyuni Y. Metodologi Penelitian Bisnis Bidang Kesehatan. Fitramaya, Yogyakarta, Hal. 2009;103–7.
46. Muhammad I. Pemanfaatan Spss Dalam Penelitian Bidang Kesehatan. Bandung: Citra Pustaka Media Perintis; 2014.
47. Suryono A. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
48. Prasetyo. Metodelogi Penelitian Kuantitatif Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafika Persada; 2012.
49. Matondang Z. Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. J Tabularasa. 2009;6(1):87–97.
50. Hidayat Aa. Metode Penelitian Keperawatan Dan Tehnik Analisa Data. Jakarta Salemba Med. 2009;
51. Sosiologi Saya. Pengolahan Data Kuantitatif Dalam Penelitian Sosial [Internet]. 2019. Available From: HTenatus Toxoidp://Www.Ssbelajar.Net/2012/11/Pengolahan-Data-Kuantitatif.Html
52. Dahlan Ms. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Penerbit Salemba; 2011.
53. Sofianty Dkk. Wahana Ips?: Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (Kdt) Yudhistira;
54. Suwardi. Hukum Dagang Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish; 2015.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.