Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala
Abstract
Syarat kesehatan ditinjau dari segi pencahayaan, kelembaban dan ventilasi. Kondisi ini merupakan faktor risiko dari penularan penyakit TB. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada hubungan kelembaban, pencahayaan dan ventilasi rumah dengan kejadian TB paru. Pada dasarnya ketiga faktor diatas saling terkait, faktor pencahayaan dan ventilasi akan memberi pengaruh terhadap kelembaban ruangan. Ruangan yang kurang pencahayaan dan ventilasi akan cendrung menjadi lembab. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya hubungan kondisi sanitasi lingkungan dengan kejadian tuberkulosis paru di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan case Control. Populasi dan sampel ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien tuberkulosis paru tahun 2018 di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala yang berjumlah 35 orang. Sampel berjumlah 70 responden dimana 35 responden sebagai kelompok kasus dan 35 sebagai kelompok kontrol.  Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji “chi squareâ€.
Hasil penelitian menunjukkan dari 70 respoden vebtilasi yang tidak memenuhi syarat sebanyak 46 responden (65,7%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 24 responden (34,3%). Hasil uji “chi square†nilai p: 0,001. Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 49 responden (70%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 21 responden (30%). Hasil uji “chi square†nilai p: 0,037. Kelembaban yang tidak memenuhi syarat sebanyak 41 responden (58,6%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 29 responden (41,4%). Hasil uji “chi square†nilai p: 0,000. Kelembaban yang tidak memenuhi syarat sebanyak 44 responden (62,9%) dan yang memenuhi syarat sebanyak 26 responden (37,1%). Hasil uji “chi square†nilai p: 0,007 (p value ≤ 0,05).
Kesimpulan ada ada hubungan ventilasi rumah, pencehayaan rumah, kelembaban rumah dan kepadatan hunian dengan kejadian tuberkulosis paru di Desa Wani I Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Saran puskesmas Wani agar lebih meningatkan program promosi kesehatannya sehingga pasien TB reguler tidak menderita TB MDR.
Â
Kata Kunci : Ventilasi, pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian, sanitasi rumah, TBC
References
As’ari. 2015. Manajemen Psikologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Brunner dan Suddarth. 2012. Keperawatan Medical Bedah. EGC. Jakarta.
Daniel. 2011. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta
Dinkes SulTeng. 2017. Profil Kesehatan Sulawesi Tengah. Palu
Entjang. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Citra Adtya Bakti. Jakarta
Fahreza1. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Orang Dewasa Di Wilayah Kerja Puskesmas Manado. Jurnal Penelitian. Universitas Samratulangi Manado. Jurusan Sarjana Keperawatan. http://unsrat.ac.id diakses 20 Desember 2018.
Hastono. 2012. Basic Data Analysis for Healt Research Training. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta
Hidayat. Alimul. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Penyakit Tuberkulosis dan Penanggulangannya. Jakarta
Kemenkes RI. 2013. Program penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta
Machfoedz. 2012. Statistika Deskritif: Bidang Kesehatan. Keperawatan. dan Bidan (Bio Statistik).Fitramaya. Yogyakarta.
Mansjoer. 2012. Kapita Selekta Kedokteran. Media Acipius. Jakarta
Marlyn. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta
Meera et al., 2008. Risk Factors Associated to Tuberculosis. FKUI. Jakarta
Melisa. 2014. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Poli Paru BLU RSUP Prof. DR. R. D Kandou
Nasir, Muhith, Ideputri. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan Konsep Pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan.Nuha Medika. Yogyakarta
Notoatmodjo. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Rineka Cipta. Jakarta
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.
Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi. Tesis. dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Ozbay et al. 2007. Social Suport My Afford. Sagung Seto. Jakarta.
Price dan Loraine. 2014. Buku Patofisiologi, (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit). EGC. Jakarta
Puskesmas Wani. 2018. Laporan Program Tuberkulosis Puskesmas Wani. Wani
Sheridan dan Radmacher. 2015. Psikologi Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta
Soeparman dan Waspadji. 2012. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi Ketiga, Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Stanley. 2012. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. EGC. Jakarta
Supardi. 2012. Manajemen Pengobatan Tuberkulosis. Salemba Medika. Jakarta
Suriasumantri. 2012. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Suseno. 2014), Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Orang Dewasa Di Wilayah Kerja Puskesmas Manado. http://respiratori_samratulangi.ac.id, diakses 20 Desember 2018 .
Utami. 2009. Pendidikan Kesehatan Pada Anggota Keluarga dan Dukungan Sosial. EGC. Jakarta
Videbeck. 2012. Perawatan Keluarga. Nuha Medika. Yogyakarta
Wawan dan Dewi. 2012. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta
WHO. 2015. Precalancy Microbacterium Tuberculosa. http://www.who.ac.id diakses 20 Desember 2018 .