FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI PENGUNGSIAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTOLOAN

  • Sri Wulandari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Miswan Miswan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu
  • Nur Rismawati Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena masih sering timbul dalam bentuk KLB (Kejadian Luar Biasa) dan sering disertai kematian yang tinggi, di Sulawesi Tengah khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan dalam kurun waktu 1 tahun ada satu orang balita meninggal dunia, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hubungan kondisi fisik air, kebiasaan cuci tangan, dan kepemilikan sarana pembuangan sampah dengan kejadian diare di pengungsian wilayah kerja puskesmas pantoloan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini observasional bersifat analitik dengan pendekatan restrospektif menggunakan metode case control dimana pengambilan data variabel akibat (dependen) dilakukan terlebih dahulu kemudian diukur variabel sebab yang telah terjadi pada waktu yang lalu.

Berdasarkan hasil uji chi-square yang di lakukan menunujukkan bahwa kondisi fisik air dengan kejadian diare di peroleh p value = (0) artinya kondisi fisik air tidak ada hubungan antara kejadian diare, sementara mencuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare di peroleh p value = 0.001  artinya mencuci tangan pakai sabun ada hubungan antara kejadian diare, dan kepemilikan sarana tempat pembuangan dengan kujadian diare di peroleh p value = 0,194 artinya kondisi fisik air tidak ada hubungan antara kejadian diare.

Di tujukan bagi pihak Puskesmas Pantoloan agar meningkatkan sosialisasi melalui penyuluhan mengenai sanitasi lingkungan dan (PHBS) perilaku hidup bersih dan sehats yang baik agar dapat mencegah terjadinya penyakit diare.


Kata Kunci: Kondisi fisik air, Cuci tangan, Tempat sampah, Diare

References

Ariani, A. Putri, 2016. Diare Pencegahan dan Pengobatannya. Nuha Medika: Yogyakarta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2018. ‘Penanganan Bencana Gempa Bumi M7,4 dan Tsunanmi di Sulawesi Tengah’.

Dinkes Provinsi Sulteng, 2017. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Palu.

Hilda, Iriyanti, 2018. Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Dengan Kejadian Diare Pada Balita.Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 8, Nom 1.

Kemenkes RI, 2018. Profil Kesehatan Indonesia. Badan Litbangkes. Hlm.109-110. Jakarta

Kustini, 2018. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Penanganan Pertama Diare Pada Anak Usia 1- 5 Tahun. Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan, Vol. 10 No. 2.

Notoatmodjo, S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta, Indonesia, hal. 176-178

Puskesmas Pantoloan, 2018. Profil Puskesmas Pantoloan. Palu.

Ramlia, 2018. Hubungan Sarana Sanitasi Dasar Terhadap Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Mansamat Kabupaten Banggai Kepulauan. Jurnal Kesmas Untika Luwuk, Vol 9 Nom 1.

Saleh, 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Diare Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Beranti Kabupaten Sidrap.Jurnal Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia.

Soemirat. J, 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

World Health Organization, 2009. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare, First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care. Geneva. WHO Pers.

Published
2019-09-15
Section
Fakultas Kesehatan Masyarakat