Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kolono
Abstract
Stunting merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan di Negara berkembang, termasuk Indonesia. Terdapat 22,9 %, atau hampir satu dari empat anak berusia di bawah lima tahun (Balita) mengalami stunting. Lebih dari setengah balita yang mengalami stunting tersebut tinggal di Benua Asia dan lebih dari sepertiga tinggal di Benua Afrika.Prevalensi stunting di Indonesia menempati peringkat kelima terbesar di dunia. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey kasus control (Case Control). Populasi adalah seluruh balita yang mengalami stunting dan sampel sebanyak 60 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner dan menggunakan uji chi-square dan melihat factor risiko menggunakan uji Odds ratio. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kejadian stunting berisiko pada balita yang mengalami infeksi diare. Kejadian stunting berisiko pada balita yang tidak memenuhi ASI eksklusif.
Â
References
Achmad Afendhi, A. (2016) ‘PENGARUH EFEKTIFITAS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA SEMARANG TAHUN 2015’. Universitas Wahid Hasyim.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N. and Ririanty, M. (2015) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas)’, Pustaka Kesehatan, 3(1), pp. 163–170.
Bentian, I., Mayulu, N. and Rattu, A. J. M. (2015) ‘Faktor Resiko Terjadinya Stunting Pada Anak TK Di Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara’, JIKMU, 5(1).
Diah Tantri Suhendrawidi, K. (2018) ‘HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG III’. Jurusan Kebidanan 2018.
Eko, S. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018’. Universitas Andalas.
Fibrila, F. (2016) ‘Hubungan usia anak, jenis kelamin dan berat badan lahir anak dengan kejadian ISPA’, Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 8(2), pp. 8–13.
Fikawati, S. and Syafiq, A. (2010) ‘Kajian implementasi dan kebijakan air susu ibu eksklusif dan inisiasi menyusu dini di Indonesia’, Makara kesehatan, 14(1), pp. 17–24.
Hadiana, S. Y. M. (2013) ‘Hubungan status gizi terhadap terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) Pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta’. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ibrahim (2014) Keadaan Overweight dan Obesitas. Depok: Universitas Indonesia.
Kartika, R. P. (2016) ‘HUBUNGAN LAMANYA JAM KERJA IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA BANGSRI KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA’, Jurnal Kesehatan dan Budaya, 8(02).
Kemenkes RI (2012) ‘Penilaian Status Gizi’, in. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan RI (2010) ‘Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014’, Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Marimbi, H. (2014) Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mentari, S. and Hermansyah, A. (2019) ‘FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS STUNTING ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA UPK PUSKESMAS SIANTAN HULU’, Pontianak Nutrition Journal, 1(1), pp. 1–5.
Nasikhah, R. and Margawati, A. (2012) ‘Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24–36 bulan di Kecamatan Semarang Timur’. Diponegoro University.
Puskesmas Kolono (2019) ‘Data Balita Stunting’, in. Kolono: Puskesmas Kolono.
RISKESDAS (2010) ‘Prevalensi Stunting’, in Balitbang, Kemenkes RI. Jakarta.
Sugyono (2015) ‘Pertumbuhan dan Perkembangan Stunting’, in. Depok: Universitas Indonesia.
TNP2K (2017) ‘Prevalensi Stunting’, in Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
United Nations Children’s Fund (2016) ‘Kejadian Stunting Pada Balita’, in Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
World Health Organization (2018a) ‘Faktor Terjadinya Stunting’, in Switzerland.
World Health Organization (2018b) ‘Standar Deviasi Median Standar Pertumbuhan Anak’, in. Switzerland.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.