Perbandingan Efektifitas Perasan Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Dan Daun Sirih (Piper Betle) Sebagai Larvasida Pada Larva Aedes Aegypti Instar III

  • Acce Basri Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Ternate, Jurusan Analis Kesehatan
  • Nina Farasda Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Ternate, Jurusan Analis Kesehatan
Keywords: larva aedes aegypti, perasan daun kemangi, perasan daun sirih.

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan suatu ancaman bagi manusia karena merupakan vektor utama penyebab Deman Berdarah Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas perasan daun Kemangi (ocimum sanctum)dan daun sirih (piper betle L) sebagai larvasida pada larva Aedes aegypti instar III. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksperimental sederhana. Besar sampel yang digunakan adalah 700 ekor larva Aedes aegypti instar III. Tempat penelitian dilakukan dilaboratorium vektor Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Ternate .Kosentrasi yang digunakan adalah 1%, 3%, 5%. Setiap konsentrasi diisi 25 ekor larva Aedes aegypti, larva diamati setiap 1 jam selama 6 jam dengan 4 kali percobaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata kematian dengan menggunakan perasan daun sirih pada konsentrasi 1%  sebanyak 16%, konsentrasi 3% sebanyak 28%, untuk konsentrasi 5% sebanyak 40%. Sedangkan untuk perasan daun kemangi pada konsentrasi 1% sebanyak 12%, kosentrassi 3% sebanyak 12%, untuk kosentrasi 5% sebanyak 24%. Kesimpulan Pada  penelitian ini telah didapatkan hasil bahwa perasan daun sirih lebih efektif daripada daun kemangi. Disaran Untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perasan daun kemangi yang berperan sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti dan melakukan pengukuran suhu ruangan, pH larutan serta kelembaban ruang.

 

References

Arsin AA. 2013. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Indonesia. Makassar; Masagena Press; Diakses 01 Maret 2017

Ardiyansyah, dkk, 2016 Efektivitas Larvasida Infusa Daun Sirih (Piper Betle, Lii, ) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti. Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN Program Studi Farmasi, FK UNTAN Departemen Pre Klinik Farmakologi Medik, Program Pendidikan Dokter FK UNTAN, Diakses 19 Februari 2017

Aulung A,; dkk, 2010. Daya Larvasida Ekstrak Dain Sirih (Piper Betle L) Terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti. Majalah Kedokteran FK UKI Vol XXVII. No 1. Diakses 02 Maret 2017

Depkes R,I. 2011 Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue, Jakarta Direktorat Jenderal P2M Depkes R.I. Diakses 01 Maret 2017

Dinata, 2008. Atasi Jentik DBD Dengan Kulit Jengkol. http//www. Pikiran Rakyat. Diakses 22 April 2017

Haditomo, I. 2010. Efek Larvasida Ekstrak Daun Cengkeh (Syzgium arimaticum L) Terhadap Larva Aedes aegypti. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta Diakses 03 Maret 2017

Juwitawi. V, D. 2007, Uji Toksisitas Minyak Atsiri dari Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Terhadap Larva Aedes aegypti, Skripsi, Jurusan Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran, Universitas Gajah Mada. Diakses 01 Maret 2017

Soedarto. 2012. Demam Berdarah Dengue Dengue Hemoohagic Fever. Jakarta Sugeng Seto. Diakses 20 Juli 2017

Suparjo . 2008. Degdarasi Komponen Lingnoselulosa Oleh Kapang Pelapuk

Putih. http://www.Skribd.com/doc//193959055//Degdarasi-Kompenen Lingneselulosa. Diakses 19 April 2017

Wati. 2010. Pengaruh Air Perasan Kulit Jeruk Manis (Citrus Auratium Sub Spesies Ainensia) Terhadap Tingkat Kematian Larva Aedes aegypti Instar III in Vitro. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Diakses 21 Juli 2017

World Health Organization. 2005. Guidelines For Laboratory and Field Testing Of Musquito Larvacides. Dikutip dari: http://whqlibdoc.Who.int/hg/2015/ Who_cds_whopes_gcdpp_2005.13 pdf. Diakses 23 Juli 2017

Published
2019-12-15
Section
Original Articles