Korelasi Faktor Lingkungan terhadap Kejadian Stunted (Pendek) pada Balita (Studi Kasus di Kecamatan Sragi Pekalongan)
Environmental Factor Correlation to stuntend in Toddlers (Case Study in Sragi, Pekalongan District)
Abstract
Indonesia merupakan negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017 menurut World Health Organisation yang angkanya mencapai 36,4 persen. Upaya penanganan stunting di Indonesia, pemerintah menargetkan Program Penurunan Stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Lingkungan merupakan factor yang juga berkontribusi terhadap terjadinya stunted. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi dimensi lingkungan terhadap kejadian stunted pada balita di Kecamatan Sragi Pekalongan. Metode Penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif melalui pendekatan croosectional, Adapun responden dalam penelitian ini sebanyak 85 responden. Analisis menggunakan uji chisquare. Variabel independent dalam riset ini adalah dimensi lingkungan yang meliputi lingkungan rumah, lingkungan kesehatan dan lingkungan sosial. Hasil penelitian, ada 2 variabel yang berhubungan yaitu lingkungan rumah (Ï value ; 0,010), lingkungan kesehatan (Ï value : 0,032). Sedangkan untuk lingkungan sosial memiliki nilai (Ï value : 0,364) yang artinya tidak berhubungan, Kesimpulannya adalah faktor lingkungan berkorelasi terhadap kejadian stunted pada balita, dan dapat diartikan kejadian stunted pada balita sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Rekomendasi yang diberikan adalah membangun kepercayaan masyarakat untuk bisa menganggap bahwa stunting itu bisa diatasi dan memeberikan pemahaman sejak dini melalui edukasi yang rutin dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
References
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING). 2019;
WHO. World Health Statistics 2022 [Internet]. 2022. Available from: http://apps.who.int/bookorders.
Kemenkes RI. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Nasional 2022. Jakarta; 2022.
Kementrian Desa PDT dan T. Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting . 2017.
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING). 2021;
Fikawati S. Apriluana, G. and Fikawati, S. (2018) ‘Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2019;
Prendergast AJ, Humphrey JH. The stunting syndrome in developing countries. Paediatr Int Child Health. 2014 Nov 1;34(4):250–65.
Novianti SPRS. HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA : SCOPING REVIEW. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia. 2020 Mar;16.
Sugiyono. STATISTIKA UNTUK PENELITIAN. System. 2010. 61 p.
Grewin M. Gizi Kesehatan Masyarakat. EGC; 2011.
Wahyuni RT, Puspitasari N. Relationship between Mother’s Status Too Young, Too Old, Too Close, Too Much (4T), and Contraceptive Use with Incidence of Maternal Mortality. Vol. 13, International Journal of Nursing Education. 2021.
Wemakor A, GH, AT, GH, DAA. Young maternal age is a risk factor for child undernutrition in Tamale Metropolis, Ghana. BMC Res Notes. 2018;15.
Y Martin-Prével PTFDBM. Decreased attendance at routine health activities mediates deterioration in nutritional status of young African children under worsening socioeconomic conditions. International Journal Epidemiology. 2001 Jun;30(3):493–500.
Zarkasyi RR, Wahyuni Sari R, Anggraeny R. The Indonesian Journal of Health Promotion Open Access Environmental Risk Factors Related to Stunting Events in the Working Area of Puskesmas Cangadi. MPPKI [Internet]. 2021;4(3). Available from: https://doi.org/10.31934/mppki.v2i3
Feti Wulandari R, Kusuma Warhani R, Khosasih I, III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang PD, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang K, III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang PD. CEGAH STUNTING DENGAN EDUKASI FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA. Jurnal Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Nahdatul Ulama Tuban. 2022;2(1):17–21.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
The content of this website is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.