Hubungan Penerapan dan Edukasi PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Passi II

Relationship between Implementation and Education of Clean and Healthy Behavior with Diarrhea In Toddlers in Passi II Village

  • Christien Gloria Tutu Program Studi Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
  • Hairil Akbar Program Studi Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
  • Henny Kaseger Program Studi Keperawatan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
Keywords: Diare, Penerapan PHBS, Balita

Abstract

Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan anak-anak kurang dari 5 tahun. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow penyakit diare menduduki urutan kedua dengan angka 936 kasus, disusul ISPA 553 kasus, TB Paru klinis 340 kasus, dan DBD 166 kasus. Angka kasus diare masih tinggi karena faktor kualitas lingkungan, meliputi tingkat kebersihan, cakupan air bersih, dan cakupan sarana pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan diare antara lain sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih, hygiene perorangan, sanitasi makanan, ketersediaan jamban, dan perilaku buang tinja. Tujuan penelitian menganalisis penerapan dan edukasi PHBS terhadap kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun cross sectional study. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita dan jumlah sampel sebanyak 50 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple random sampling. Hasil penelitian bahwa terdapat hubungan penerapan PHBS dengan kejadian diare dengan nilai Ï value = 0,001 sedangkan edukasi tidak berhubungan dengan kejadian diare dengan nilai Ï value = 0,149. Kesimpulan terdapat hubungan penerapan PHBS dengan kejadian diare. Diharapkan kepada tenaga kesehatan di Desa Passi II untuk lebih memperhatikan pemberian edukasi PHBS kepada masyarakat terlebih untuk orang tua yang mempunyai anak balita.

References

Kemenkes. (2016). Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Brandt, K. G. de Castro Antunes, M. M. & da Silva, G. A. P. (2015). Diarreia aguda: manejo baseado em evidencias. Journal de pediatria, 91(6), S36-S43.

Lumintang, J. 2018. Kajian kecenderungan diare di Kota Manado tahun 2015-2017, Jurnal kedokteran Komunitas dan Tropik, vol 6(2), pp. 298–301.

Lamberti L.M; Christa L Fischer Walker; Adi Noiman; Cesar Victora; Robert E Black. (2011). Breastfeeding and the risk for diarrhea morbidity and mortality. BMC Public Health .

Pasambuna, F.N.R dkk. (2015). Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Dengan Kejadian Diare di Keluruhan Gogagoman Kecamatan Kotamabagu Barat Tahun 2015. Manado: Universitas Sam Ratulangi Manado.

Chichi. (2015). Hubungan antara PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskemas Paseh Kabupaten Sumedang. Artikel Penelitian Akademi Respati Sumedang.

Wulandari, Anjar Purwidiana. (2009). Hubungan Antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosiodemografi dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2009. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Adha, S.N. (2018). Pengaruh Edukasi Perilaku Hygiene Ibu Terhadap Perilaku Ibu (Cuci Tangan & Membersihkan Botol Susu Formula) dan Tingkat Pengetahuan Penyakit Diare Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II Kota Pontianak. Pontianak. Universitas Tanjungpura.

Published
2022-12-21
Section
Original Articles