GAMBARAN SUMBER INFORMASI PHBS PADA KADER KESEHATAN

  • Cecep Eli Kosasih Faculty of Nursing UNPAD
  • Tetti Solehati Faculty of Nursing UNPAD
  • Agus Rahmat Faculty of Communication UNPAD
Keywords: Kader kesehatan, PHBS, sumber informasi

Abstract

Desa Pangandaran merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Barat memiliki visi menjadi Desa Sehat. Sayangnya kesadaran ber-PHBS masyarakat Pangandaran masih rendah menyebabkan tingginya angka diare dan kecacingan di daerah tersebut kemungkinan karena kurangnya mendapatkan informasi tentag PHBS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber informasi PHBS pada kader kesehatan. Desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Jawa Barat. Populasi penelitian adalah semua kader kesehatan yang terdapat di Desa Pangandaran sejumlah 28 orang. Sample menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah quisioner yang terdiri dari data karakteristik dan sumber informasi. Analisa yang digunakan deskriptif berupa frekuensi dan prosentase. Seluruh responden pernah mendapatkan informasi PHBS sejumlah 28 orang (100%). Pada variabel genital hygiene diperoleh bahwa sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari media cetak sejumlah 6 orang (21,4%), hampir seluruh responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sejumlah  24 orang (85,7%). Pada variabel CTPS diperoleh bahwa seluruh responden pernah mendapatkan informasi 28 orang (100%), hampir setengahnya responden mendapatkan informasi dari orang tua sejumlah  8 orang (28,6%), sebagian kecil responden mendapatkan informasi dari saudara sejumlah 3 orang (10,7%), sebagian kecil  responden mendapatkan informasi dari teman sejumlah  2 orang (7,1 %), hampir setengahnya responden mendapatkan informasi dari media sosial sejumlah 12 orang (42,9%), hampir seluruh responden mendapatkan informasi dari petugas kesehatan sejumlah 23 orang (82,1%). Kesimpulan: Seluruh responden mendapatkan informasi. Walaupun sumber informasi lebih banyak diperoleh dari petugas kesehatan dan media sosial namun masih ada informasi didapat dari teman. Perlu pendekatan yang lebih kreatif dalam pemberian informasi dari petugas kesehatan misalnya dengan menggunakan media sosial.

 

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2004).Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan: Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia No 1193/MENKES/SK/X/2004. Jakarta: Depkes R.I.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2007). Informasi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.Jakarta: Depkes R.I.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2009. Panduan Pembinaan dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga Melalui Tim Penggerak PKK.Jakarta:Depkes R.I.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Menteri Kesehatan RI.

Megawati, M., Suriah, S., Ngatimin, R., & Yani, A. (2018). Edukasi Tb Paru Pengetahuan Sikap Kader Posyandu melalui Permainan Simulasi Monopoli. MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion, 1(1), 5-11.

Puskesmas Pangandaran. (2016). Laporan Tahunan Puskesmas Pangandaran Tahun 2016. Pangandaran: Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran. 2017. Propil Pangandaran. Retrieved Mei 6, 2017, from http://www.pangandarankab.go.id/profil-pangandaran

Riskesdas. (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007, Laporan Nasional 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.

Unicef Indonesia. (2012). Ringkasan Kajian:Air Bersih, Sanitasi, dan Kebersihan. Jakarta: Unicef Indonesia.

Published
2018-06-24
Section
Original Articles